Dibeli China, Opera Serius Garap Pasar Browser

Opera Browser.
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH

VIVA.co.id – Setelah berhasil dibeli oleh konsorsium China, Opera Browser akhirnya bisa melangkah dengan ringan dalam menggarap pasar Indonesia. Mereka mengaku akan mulai menggeber program marketing untuk menegaskan eksistensi Opera di tanah air.

UC Browser Bikin Gebrakan Saat Momen Ramadan

Akuisisi berarti mendapatkan suntikan dana segar untuk bisa menghadapi persaingan di pasar browser dunia, termasuk Indonesia. Opera mengaku bahwa Indonesia masuk dalam tiga besar negara pengguna browser buatan Norwegia ini.

"Indonesia berada tiga besar, setelah India dan Brasil. Tercatat ada jutaan pengguna Opera browser dari Indonesia dari 50 juta total pengguna browser Opera di dunia," ujar Head of PR and Communication Opera Asia, Peko Wan, kepada Viva.co.id, Kamis, 2 Maret 2017.

Cara UC Browser dan Lazada Meriahkan Hari Belanja 11.11

Sayangnya, meski mendapatkan dana segar dari konsorsium China, Peko menolak untuk memberikan detil berapa investasi yang akan digelontorkan untuk pasar Indonesia. Namun yang jelas, keseluruhan dana akan dialokasi untuk kebutuhan marketing, menancapkan brand besar Opera lebih dalam lagi.

Diketahui, persaingan browser di Indonesia memang cukup berat. Selain Internet Explorer, ada juga Chrome buatan Google atau Mozilla Firefox, dan UC Browser dari China. Peko menanggapi santai mengenai persaingan ketat tersebut. Dia menganggap, dengan hadirnya banyak browser maka semakin banyak pilihan yang dihadirkan untuk para pengguna internet di Indonesia.

UC Browser Tak Hilang, Sedang Dipersiapkan Versi Terbaru

"Strategi yang digunakan pesaing kami, yang menggabungkan berita di dalam browser, sebenarnya sudah kami lakukan dua sampai tiga tahun lalu,” katanya.

Ke depan, Opera memiliki banyak fitur yang akan dikembangkan di dalam browser. Opera juga berencana melibatkan penulis artikel berbayar dalam konten news feed mereka, tapi belum bisa diimplementasikan. “Banyak hal yang harus dipikirkan, termasuk akurasi berita dan menghalau masuknya fake news di feed news kami. Itu yang harus kami hindari," ujar Peko.

Salah satu inovasi baru yang dihadirkan Opera baru-baru ini adalah browser Opera Neon. Bisa dibilang, browser ini merupakan yang terbaik dengan tampilan yang bersih dan rapi. Tidak ada tab, melainkan tampilannya diperkecil seperti buih yang bertebaran. Opera menyebut Neon sebagai browser konsep yang digunakan untuk menjajal ide-ide liar untuk menjadi standar browser masa depan.

Sebelumnya, pada pertengahan tahun lalu, sebuah konsorsium asal China membeli Opera Software dengan mahar US$600 juta. Konsorsium itu dipimpin oleh perusahaan pencarian dan keamanan China, Qihoo 360. Padahal sebelumnya konsorsium itu telah sepakat membeli Opera senilai US$1,2 miliar namun terganjal oleh regulasi perdagangan Eropa dan Amerika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya