Teknologi Mendukung Daya Saing Sektor Pertanian

Ilustrasi membajak sawah dengan mesin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Sektor pertanian memiliki potensi agar berdaya saing secara global. Oleh karena itu, harus didukung dengan teknologi untuk meningkatkan skala ekonomi dalam negeri.

Global Expo Management Indonesia melihat dinamika perkembangan ekonomi global akhir-akhir ini memberikan sinyal pentingnya peningkatan daya saing. Pada tingkat regional, Indonesia dihadapkan pada liberalisasi dan pasar bebas.

Menurut Direktur GEM Indonesia, Baki Lee, situasi ini dapat pula dimaknai sebagai harapan akan peluang bagi kerja sama ekonomi antarkawasan dalam skala yang lebih luas melalui integrasi ekonomi regional kawasan Asia Tenggara.

Indonesia diketahui merupakan negara kepulauan dengan luas daratan mencapai 1.922.570 km persegi dengan luas perairan mencapai 3.257.483 km persegi.

Dengan demikian, lanjut dia, Indonesia memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar untuk pengembangan sektor pertanian.

“Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi pertanian maka diperlukan perubahan, khususnya dalam budidaya tanaman," kata dia, dalam keterangannya, Selasa, 15 Agustus 2017.

Menurut Lee, animo masyarakat kelas menengah terhadap sektor pertanian kian meningkat, sebab Indonesia sedang menghadapi dampak krisis ekonomi kapitalisme global.

Maka dari itu, sektor industri mesin pertanian menjadi salah satu cara untuk tetap memperkuat ekonomi dalam negeri. Hasil pertanian akan lebih cepat diproduksi dengan menggunakan mesin pertanian berteknologi tinggi dibandingkan menggunakan tenaga manual.

Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Pemkab Awasi Ketat Lahan Pertanian

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pada Juli 2016, peningkatan ketahanan pangan Indonesia berada pada angka 50,6 dari sebelumnya 47,9. Artinya, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan sektor pertanian dan industri alat-alat mesin pertanian.

“Penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam pertanian meningkatkan kualitas hasil dan kerja dari kegiatan bertani," paparnya.

66.474 Petani Ikut Program Makmur, Pendapatan Disebut Meningkat

Ia mencontohkan, hasil peningkatan kualitas ini dapat dilihat dari keseragaman pengolahan tanah, penanaman maupun efektivitas serta efisiensi pengendalian gulma tanaman. (ase)

Mahfud MD Debat Keempat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024

Mahfud: Petani Makin Sedikit, Subsidi Pupuk Setiap Tahun Kok Naik?

Mahfud juga menyoroti masalah lingkungan yang terjadi.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2024