Q1 2018 Penjualan Xiaomi Naik 2X Lipat, Oppo Masih 5 Besar

Render Xiaomi Mi 6X.
Sumber :
  • Twitter/@xiaomi

VIVA – Perusahaan riset pasar asal Amerika Serikat, Gartner, melaporkan penjualan ponsel pintar atau smartphone pada kuartal I 2018 meningkat sebesar 1,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Terpopuler: Gamers Harus Wangi, Spesifikasi Xiaomi Pad 6S Pro Harga Rp8 Juta

Mengutip situs Engadget, Rabu, 30 Mei 2018, Gartner menyebut empat merek pendongkrak penjualan smartphone. Keempatnya adalah Samsung, Apple iPhone, Huawei dan Xiaomi.

Untuk Samsung, produk yang memiliki banyak keuntungan karena dinilai laris adalah Galaxy S9. Selanjutnya, iPhone X masih mengekor di belakang Galaxy 9.

Xiaomi Pad 6S Pro Dijual Rp8 Juta, Begini 'Isi Perutnya'

Namun demikian, Apple tetap harus berjuang untuk meyakinkan para penggunanya agar segera meng-upgrade ponsel mereka ke iPhone X. Lalu, dua merek ponsel China juga terus mengalami peningkatan di pasar kategori menengah.

Samsung Galaxy S9 (kanan) dan Galaxy S9 Plus (kiri).

Pabrik Super Canggih Xiaomi Bikin Mobil Listrik Tiap 76 Detik

Keduanya Xiaomi dan Huawei, yang berhasil mengalami peningkatan cukup drastis. Angka penjualan mencengangkan bahkan dipegang Xiaomi, karena angka penjualannya berhasil tembus dua kali lipat di kuartal pertama tahun ini berkat trik harga yang menjadi andalannya.

"Samsung boleh saja gembira karena memegang penuh seperempat keuntungan dari penjualan Galaxy S9. Kami memperkirakan pertengahan tahun ini konsumen masih menimbang-nimbang untuk membeli ponsel," bunyi keterangan resmi Gartner.

Alasannya karena mayoritas dari pengguna atau konsumen menunggu "perubahan besar" pada akhir musim panas atau gugur. Oleh karena itu, seluruh produsen smartphone besar berharap penjualan pada pertengahan tahun ini akan benar-benar positif.

Sedangkan smartphone produksi China lainnya, Oppo, yang saat ini menduduki posisi dua di pasar tanah air harus rela berada di posisi ke-5 di pasar global. Pangsa pasar smartphone Oppo naik 0,9 persen, dari 28,1 juta unit menjadi 30,9 juta unit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya