Berubah dari Tcash, Ini Keuntungan Pakai LinkAja

Tcash menjadi LinkAja, salah satu platform uang elektronik yang jadi makin tren di Indonesia.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Perubahan Tcash menjadi LinkAja akhirnya bisa dilakukan dengan mulus mulai Senin hari ini, 25 Februari 2019. Ternyata ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh LinkAja, yang sebelumnya tak pernah bisa dilakukan di Tcash.

Naik LRT Jabodebek Bisa Pakai LinkAja di 18 Stasiun

Aplikasi yang didominasi warna merah itu kini bisa digunakan untuk banyak hal, tak hanya beli pulsa atau pun pembelian voucher game.

Selain itu pengguna LinkAja juga bisa melakukan pembayaran listik, PDAM, TV kabel, internet, telepon, sampai gas. Ada juga pembayaran asuransi, multifinance, sampai pembayaran donasi.

Pasang dan Bayar Layanan Internet Tak Perlu Keluar Rumah

Nantinya, LinkAja juga bisa dipergunakan untuk melakukan pembayaran di jalan tol, MRT, LRT, SPBU Pertamina, BPJS, pembayaran PDAM, serta micro insurance. Ini merupakan langkah besar dari seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar pembayarannya terintegrasi di satu aplikasi saja, LinkAja.

Kartika Sutandi, CFA Director of institutional Equity Sales CGS-CIMB Securities, penggabungan layanan keuangan berbasis elektronik milik perusahaan di bawah Kementerian BUMN menjadi LinkAja dinilai sebagai langkah yang sangat baik.

LinkAja Ingin jadi 'Role Model' Industri Teknologi di Indonesia

Menurut dia sudah seharusnya pemerintah hanya memiliki satu perusahaan keuangan berbasis elektronika. Hal ini sama dengan yang dilakukan beberapa negara lain, seperti Hongkong yang punya Octopus Card, atau di Singapura yang punya EZ Link Card.

"Di Indonesia e-money baru ada beberapa tahun yang lalu dan semua bank mengeluarkan. Sebenarnya, universal payment system lebih bagus kalau dikeluarkan oleh pemerintah karena banyak data yang bisa didapatkan dari penggunaan universal payment system ini. Sudah seharusnya pula pemerintah memiliki data tersebut," ungkap Kartika, dalam keterangannya.

Dengan begitu memiliki satu perusahaan layanan keuangan berbasis digital, pemerintah bisa memiliki data keuangan serta kebiasaan atau behavior masyarakat dan turis yang berkunjung ke Indonesia.

Satu kartu ini, lanjut Kartika, berarti juga efisiensi belanja modal atau capital expenditure (capex). BUMN tak perlu mengeluarkan capex besar dan tidak perlu membakar uang, seperti yang dilakukan startup fintech lainnya, hanya untuk mendapatkan pengguna.

Rencana LinkAja untuk masuk melayani pengguna jalan tol, transportasi publik milik negara, pembayaran BPJS dan SPBU Pertamina dianggap Kartika sudah sangat tepat.

Kartika juga yakin jika LinkAja bisa dipergunakan pemerintah untuk mengawasi penggunaan bantuan untuk masyarakat, yang selama ini disalurkan menggunakan dana APBN. Intinya, kebocoran subsidi dapat diminimalkan dan pemerintah bisa membuat kebijakan subsidi yang tepat bagi warganya. (sar)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya