Bea Cukai: Pajak BlackBerry Perlu Dikaji Lagi

BlackBerry Bold
Sumber :
  • gopaultech.com

VIVAnews - Pemerintah menilai pemberian tarif cukai kepada produk smartphone buatan Research In Motion (RIM) yakni BlackBerry dapat menjadi salah satu opsi disinsentif. Namun, pemberian tarif ini harus melalui pertimbangan yang matang.

Menurut Agung Kuswandono, Direktur Jendral Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, bila membicarakan cukai, maka bukan semata-mata persoalan penerimaan. Sebab, substansi dari cukai itu adalah pembatasan.

"Di undang-undang, karena sifatnya, maka barang itu harus dibatasi," ujarnya saat ditemui seusai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 12 September 2011.

Lebih lanjut, Agung mencontohkan, barang-barang yang terkena cukai antara lain adalah rokok dan minuman keras. Rokok dibatasi karena terkait isu kesehatan, sementara minuman keras dibatasi karena masalah moral hazard.

"Lalu, BlackBerry (dikenakan cukai, red) karena apa?" imbuh Agung. “Hal inilah yang menjadi alasan diperlukannya kajian lebih lanjut,” ucapnya.

Terkait pengenaan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) pada BlackBerry, tambah Agung, bila memang jadi diberlakukan, maka kebijakan itu tidak diskriminatif. "Karena menaikkan pajak impor misalnya PPnBM, maka PPnBM untuk produksi dalam negeri harus sama," tuturnya. (umi)

Sukses Digelar, Turnamen PBSI Sumedang Open 2024 Diharap Lahirkan Atlet Terbaik
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Gelar Rakornas Pilkada, PAN Harap Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024