Sumber :
- huffpost.com
VIVAnews -
Masih ingat Vertu? Ini adalah brand ponsel mewah yang dijual Nokia tahun lalu. Vertu sendiri adalah perusahaan Inggris yang secara independen dikelola oleh Nokia di tahun 1998.
Kini, Vertu tidak lagi di bawah bendera Nokia, melainkan EQT VI, setelah dibeli pada bulan Oktober silam dengan harga yang dirahasiakan. Setelah tiga bulan diakuisisi, Vertu akhirnya kembali ke permukaan dengan ponsel perdana.
Tidak perlu kaget, karena sebelum diakuisisi pun, Vertu yang dirintis Nokia dari nol selalu bermain di rentang harga atas, meski dulu selalu disuntik dengan sistem operasi Symbian.
Kini, Vertu telah berpaling. Pasca diakuisisi, produsen perangkat mewah ini meminang OS Android sebagai sistem operasinya. Bukan Symbian, bukan Windows. Apa alasannya?
"Kami harus menjadi bagian dari ekosistem," kata Direktur Eksekutif Vertu, Perry Oosting pada
BBC.
"Suatu hari nanti, perangkat ini akan terintegrasi dengan perangkat-perangkat lain. Dan, saya kira Windows Phone bisa meledak nanti, tapi untuk saat ini pangsa pasarnya masih kecil. Sementara Android sekarang menguasai 60 persen pasar global."
Vertu Ti hadir lebih berat dibandingkan ponsel-ponsel pintar segenerasinya, yakni 180 gram. Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy S3 memiliki bobot 118 gram dan iPhone 5 kurang lebih 112 gram.
Layarnya dilapisi safir, memiliki resolusi 800 x 480 piksel. Prosesor yang bekerja berkekuatan 1.7 Ghz, dengan sokongan daya baterai 1.250mAh.
Tidak ada akses 4G dan layar berkualitas HD. Namun, Vertu mengaku memang lebih memprioritaskan desain dan kualitas material ketimbang spesifikasi canggih.
Kepala desain Vertu, Hutchison mengatakan, Vertu tidak akan menjadi pelopor teknologi. "Vertu bukan seperti itu. Vertu adalah tentang teknologi yang relevan dan bukan produk sekali pakai," ucapnya.
Vertu menyatakan tidak akan terjun ke pasar massal, seperti halnya Samsung, Nokia, BlackBerry, atau Sony. Sampai hari ini saja, perusahaan tampak puas dengan 326 ribu pengguna di dunia, meski sudah berusia 10 tahun. Produk-produknya hanya bisa dibeli di 500
outlet
retail, dan 70 di antaranya adalah butik milik Vertu sendiri, yang tersebar di dunia.
Halaman Selanjutnya
Tidak perlu kaget, karena sebelum diakuisisi pun, Vertu yang dirintis Nokia dari nol selalu bermain di rentang harga atas, meski dulu selalu disuntik dengan sistem operasi Symbian.