Sumber :
- Edy Gustan/NTB
VIVAnews -
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan terkejut saat mendengar kabar bahwa ada penyelundupan ribuan ponsel pintar ilegal yang digagalkan di daerah Mataram, Nusa Tenggara Barat. Tak hanya BlackBerry, iPhone pun turut digelapkan.
"Oh,
ya?
Saya baru dengar,
tuh,
" kata Gita saat ditemui di Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, Jumat 15 Februari 2013.
Sebelumnya, , Kepolisian Resort Mataram menyita 4.428 unit BlackBerry dan Iphone dari Singapura yang diduga akan diselundupkan ke Indonesia. Barang tersebut disita dari dalam mobil Grand Max B 1533 BFN yang berada di Mataram Mal pada Senin malam.
Baca Juga :
Utut Hadianto Deg-degan Pidato Perdana di PKS, Sindir PDIP Tak Punya Aturan Pilih Ketua Umum
Ponsel tersebut akan dikirim ke Jakarta dengan alamat PT WII (Wisma Inkopad Indonesia), yang selama ini dikenal sebagai distributor non-resmi BlackBerry, di Jakarta Pusat.
Ribuan ponsel tersebut tidak dilengkapi buku panduan,
charger
dan diperkirakan senilai Rp20 miliar.
Saat dimintai konfirmasi, PT Wii yang beralamat di ITC Cempaka Mas, Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, mengaku tidak tahu menahu soal kabar penyitaan tersebut. "Kami di sini hanya toko. Tidak ada yang mengerti soal kirim-kiriman barang di sini," kilah Dian, yang mengaku bekerja sebagai pelayan toko PT Wii di lantai 4 Blok K no.936.
Saat dikonfirmasi ke pihak BlackBerry, PT Wii tidak terdaftar sebagai distributor resmi BlackBerry di Indonesia. "Distributor kami di Indonesia itu cuma tiga, TAM, Comtech Selular, dan SCM. Kalau langsung ke retail, kami bermitra dengan Selular Shop. Kami tidak kenal PT Wii," ujar Yolanda Nainggolan, Public Relation Manager RIM Indonesia, saat dihubungi
VIVAnews.
Saat ini, polisi masih mendalami kasus ini. Polisi mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Bandara Internasional Lombok menyusul lolosnya barang tersebut dari pantauan petugas Bandara. Terlebih jumlah yang dibawa masuk ke dalam wilayah NTB sangat banyak. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ribuan ponsel tersebut tidak dilengkapi buku panduan,