Pabrik di Bekasi, Smartfren Janjikan Ponsel LTE Murah

Pabrik Haier untuk produksi Andromax Smartfren
Sumber :
  • VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id
Smartfren Hadirkan Modem Berkecepatan 150 Mbps
- Menjemput era teknologi 4G, PT Smartfren Telecom sudah siap menghadirkan ponsel pintar pertama keluaran sendiri di Indonesia.

Smartfren: Ponsel Andromax Tak Bakal Redup

Untuk menghasilkan ponsel 4G tersebut, Smartfren menggandeng mitra produsen perangkat asal Tiongkok, PT Haier Electrical Appliance Indonesia. Perakitan ponsel 4G pertama Smartfren itu akan dilakukan di pabrik Haier di Cikarang, Bekasi.
Bumikan Internet Cepat, Smartfren Gandeng Lenovo


Terkait kualitas produk yang dirakit di Tanah Air, Smartfren menegaskan kualitas produknya setara dengan ponsel sejenis yang diproduksi di luar negeri.


"Secara produk, spesifikasi yang dibuat di China dan Indonesia sama," ujar Sukoco Purwokardjono, Kepala Divisi Smartphone Smartfren, di sela kunjungan perakitan ponsel 4G di pabrik Haier, Bekasi, Jawa Barat, Kamis 21 Mei 2015.


Sukoco menambahkan, soal harga, ponsel 4G besutan Smartfren sejauh ini belum begitu berbeda dengan ponsel 4G yang dibuat di Tiongkok. Sebab, industri pendukung untuk perakitan di Tanah Air belum siap sepenuhnya.


"Industri pendukung belum begitu tumbuh di sini," kata dia.


Akan tetapi, Sukoco mengatakan, ada peluang ponsel 4G Smartfren bakal lebih murah dari produk sejenis di luar negeri. Syaratnya, industri yang mendukung perakitan harus sudah siap dan matang.


"Jika (pembuatan) baterai, kamera modul sudah ada, dan industri pendukung juga, bisa jadi pasti akan lebih murah dan efisien. Nanti bisa lebih murah," tuturnya.


Ditambahkan Sukoco, untuk biaya operasional, ponsel 4G Smartfren di Tanah Air juga tak jauh beda dengan biaya operasional pembuatan yang ada di luar negeri. Kembali lagi, kata dia, jika industri pendukung sudah siap, biaya operasional juga berpeluang bisa lebih ditekan.


Diketahui, ponsel 4G pertama Smartfren yang akan diluncurkan ke pasar dibanderol dengan kisaran Rp2,5 jutaan.


Untuk merakit ponsel 4G di Cikarang, Haier mengaku telah menjalankan pelatihan intensif kepada 1.138 karyawan selama 3 bulan. Usai pelatihan, Haier melakukan evaluasi ketat untuk menghasilkan karyawan yang benar-benar terampil.


"Investasi
training
yaitu Rp30 juta selama tiga bulan. Semua
trainer
kami datangkan dari China," ujar Direktur Haier Indonesia, Shinichi Nakaze.


Nakaze menyebutkan, untuk investasi keseluruhan perakitan ponsel 4G Smartfren, perusahaannya mengeluarkan investasi sebesar US$800 ribu atau sekitar Rp10 miliar. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya