Bikin E-Commerce Tak Sulit, Ini yang Harus Diperhatikan

Ilustrasi transaksi bisnis e-commerce.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Lembaga riset pasar Frost & Sullivan memprediksi pasar e-commerce di Asia Tenggara meningkat dua kali lipat dalam empat tahun ke depan dengan Vietnam, Indonesia, dan Filipina menjadi motor pertumbuhan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Hal ini tidak lepas dari banyaknya populasi kelas menengah dan menjamurnya gaya hidup digital seperti belanja online dan konsumsi smartphone.

Vietnam diperkirakan menjadi pasar e-commerce terbesar di ASEAN, lantaran memiliki pertumbuhan paling pesat. Kemudian, disusul Indonesia dan Filipina.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Dengan demikian, pasar e-commerce Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$25 miliar (Rp355,3 triliun) pada 2020, dari tahun lalu yang hanya sebesar US$11,2 miliar (Rp160 triliun).

Peluang bisnis e-commerce yang menggiurkan ini tentu dimanfaatkan oleh PT Inovasi Informasi Indonesia, melalui ICube, untuk memberikan solusi bisnis e-commerce bagi ribuan pelaku usaha di Tanah Air.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Menurut Founder dan Chief Technology Officer ICube, Muliadi W Jeo, pihaknya ingin membantu pebisnis lokal supaya tidak sekadar memasang situs atau website saja. Tapi juga berpikir mendigitalisasi usahanya.

"Jadi yang harus dipikirkan adalah bagaimana bisa bertumbuh. Jangan sampai 'bakar duit' gede-gedean tapi hasilnya enggak maksimal. Percuma," kata Muliadi kepada VIVA, Selasa, 7 Agustus 2018.

Ia juga tidak setuju kalau merchant lokal tidak bisa mendirikan e-commerce dengan alasan biaya yang mahal. Menurutnya, e-commerce bukanlah monopoli perusahaan besar.

Muliadi menjelaskan kalau investasi di e-commerce bisa dimulai dari angka Rp50 juta sampai Rp60 juta, dengan semua jenis usaha.

"Gampangnya, kami ingin membantu e-commerce dengan demokratisasi teknologi digital. Jangan berpikir membuat e-commerce itu sulit. Itu salah besar. Siapa saja bisa mendirikan e-commerce. Mau perusahaan ataupun individu. Intinya, Anda harus pikirkan pertumbuhan bisnis. Not just selling," tutur dia.

Karena itulah, ICube bersama platform e-commerce Amerika Serikat, Magento, mengadakan event Meet Magento Indonesia atau MM18ID. Magento menjadi solusi populer untuk penjualan online dan diboyong ke Indonesia sejak 2010 oleh ICube.

ICube juga dipercaya menjadi Magento Professional Solutions Partner dan mendapat titel sebagai Magento Developer Partner di Indonesia. Sejumlah perusahaan teknologi yang menjadi rekanan ICube antara lain Midtrans, JNE, Gosend, dan Microsoft Azure.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya