Bisnis Didominasi Sektor Jasa, Transaksi Mbiz Tembus Rp2 Triliun

Manajemen Mbiz.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Total transaksi e-commerce penyedia layanan barang dan jasa, Mbiz, mencapai Rp2 triliun sejak berdiri pada dua tahun lalu.

Migrasi TikTok Shop dan Tokopedia Dinilai Bikin E-Commerce Makin Dinamis, Ini Penjelasannya

Kepala Eksekutif Mbiz, Rizal Paramarta mengatakan, hingga saat ini, sudah ada 350 perusahaan melakukan transaksi di platformnya dengan 3.600 vendor menyediakan 100 ribu produk atau stock keeping unit (SKU).

"Di dalam situs kami, mbiz.co.id, terdapat 11 kategori dan 56 sub kategori yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, yang nilainya di atas Rp70 juta per transaksi," kata dia di Jakarta, Kamis, 13 Desember 2018.

Beda Penafsiran Permendag 31/2023 Jangan Bikin Rezeki UMKM Seret, Ini Penjelasannya

Mbiz, e-commerce dengan skema business-to-business (B2B), menyebutkan bahwa ke-350 perusahan ini bukanlah sembarang.

Sebab, Mbiz akan memilih perusahaan yang berbadan hukum jelas dan 100 persen taat pajak. "Perusahaan tersebut juga harus blue chip (kalau terdaftar di pasar modal) dan large enterprises," jelas Rizal.

Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Dikawal Ketat Kemendag, Ekonom: Dorong Digitalisasi UMKM

Ia mengatakan jika tahun lalu 90 persen penjualan lebih banyak ke arah pengadaan barang dan jasa. Untuk tahun ini, ia melihat sekitar 80 persen perusahaan lebih banyak yang membeli jasa.

Sekadar informasi, Mbiz juga menjalankan bisnis outsourcing, yang menyalurkan tenaga kerja keamanan serta kebersihan.

Rizal mengklaim jika Mbiz merupakan bisnis yang bisa mengurangi tindakan korupsi saat perusahaan membutuhkan pengadaan barang dan jasa elektronik atau e-procurement yang terintegrasi. Selain itu, dengan menggunakan layanan ini, maka perusahaan bisa hemat waktu.

"Berdasarkan survei kami bahwa pengecekan vendor pada umumnya membutuhkan waktu lama. Untuk mengecek ketersediaan produk per SKU saja tim procurement membutuhkan waktu 3-7 jam. Namun, kami bisa melakukannya lebih cepat dengan one gateway procurement," tutur Rizal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya