Ralali.com Siap Ikut Aturan IMEI, tapi Bukan sebagai 'Polisi'

Ralali.com
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Platform marketplace business to business (B2B) Ralali.com siap membantu pemerintah memenuhi aturan IMEI ilegal. "Intinya, kami mencoba untuk comply dengan pemerintah," kata Pendiri dan Kepala Eksekutif Ralali.com, Joseph Aditya, di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

Telkomsel Memilih Aifarm dan Smartcoop

Menurutnya, Ralali hanya bertindak sebagai platform, sedangkan ponsel pintar atau smartphone dijual oleh seller. Karena itu, Aditya mengaku apabila yang mengurus produk adalah seller itu sendiri, sedangkan Ralali hanya membantu seller untuk berjualan.

"Contohnya, orang kulakan (jualan) kain. Kain, kan, kita enggak tahu pajaknya seperti apa. Itu urusan mereka," tegas dia. Meski begitu, ia mempersilakan jika pemerintah ingin memblokir seller bermasalah yang berjualan di platformnya.

Coldspace Hadirkan Teknologi Hybrid Cold Fulfillment Warehouse Pertama di Indonesia

"Kalau misalnya ada laporan dan terbukti sebuah toko melakukan kesalahan, kami siap menutupnya. Kami terbuka untuk kerja sama. Tapi kami enggak mau jadi polisinya," jelas Aditya.

Sebagai informasi, salah satu hal yang akan diatur dalam regulasi IMEI ilegal adalah mengenai nasib ponsel yang sudah berada di toko-toko. Kementerian Komunikasi dan Informatika memberi kesempatan kepada para pedagang untuk melapor.

Dari Dokter Hingga Pengusaha, Perjalanan Inspiratif Daniel Tanri Rannu

"Kita akan rencanakan itu harus dilaporkan dulu oleh para pedagang itu. Diberi kesempatan oleh para pedagang untuk melaporkan," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail.

Selain itu, Ismail mengatakan ada pilihan untuk pedagang bisa mengecek stoknya apakah IMEI pada produk yang dijual sudah terdaftar atau tidak di Kementerian Perindustrian.

"Misalnya punya sepuluh, delapan ponsel saya itu ada di Kementerian Perindustrian. Itu sudah aman. Tapi ada dua yang tidak ada di TPP (Tanda Pendaftaran Produk) impor dan produksi," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, Ismail mengatakan harus dilaporkan terhadap pihak terkait nantinya. Pelaporan akan dibuatkan wadah seperti aplikasi untuk memudahkan pedagang melaporkan kondisi ponsel yang dijual mereka.

Pengolahan sampah terintegrasi ala Startup Jangjo.

Mengolah Sampah dengan Sistem Desentralisasi

Startup yang fokus pada pengelolaan sampah zero waste asal Indonesia, Jangjo, membawa solusi pengelolaan sampah terintegrasi di kawasan Barat Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2024