Startup Teknologi Keuangan Xendit Dapat Dana Segar Rp900 Miliar

Payment gateway Xendit
Sumber :
  • Xendit

VIVA – Perusahaan startup yang bergerak dalam bidang teknologi keuangan, Xendit mendapat dana segar sebanyak US$64,6 juta atau setara Rp924 miliar dalam pendanaan Seri B yang dipimpin oleh firma modal ventura global Accel.

PPM Pembelajaran Inggriya Siapkan Pelatihan Baru Berbasis Hard Skill

Sampai saat ini, mereka telah memproses lebih dari 65 juta transaksi dengan pembayaran US$6,5 miliar atau sekitar Rp93 triliun per tahun.

“Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat kompleks, terutama apabila kami melihat pada wilayah kepulauan Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau berbeda, dan harus menghadapi  regulasi dan teknologi di kawasan tersebut yang cukup menantang,” ujar CEO dan Co-Founder Xendit, Moses Lo melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 9 Maret 2021.

Naskah RUU Penyiaran yang Beredar Belum Final, Komisi I DPR: Tak Ada Tendensi Bungkam Pers

Investasi terbaru ini memungkinkan Xendit untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur pembayaran digital dalam skala besar dengan cepat, dan menyediakan kesempatan kepada jutaan pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh Asia Tenggara.

COO dan juga pendiri Xendit lainnya, Tessa Wijaya menjelaskan bahwa dengan lebih dari 150 juta penduduk Indonesia yang sudah beradaptasi secara digital, ekonomi digital Indonesia akan meningkat empat kali lipat pada tahun 2025.

Sekolah-sekolah di Mimika Antusias Ikuti Workshop Keamanan Digital

“Asia Tenggara membutuhkan akses ke infrastruktur pembayarannya sendiri yang dapat diandalkan. Platform Xendit akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital kawasan ini, dan memastikan generasi pelaku bisnis berikutnya dapat berkembang pesat,” tuturnya.

Dengan layanan yang diberikan, pelaku bisnis dapat menyiapkan dan menerapkan inisiatif komersial dengan cepat, termasuk proses pembayaran, menjalankan pasar, mencairkan penggajian dan pinjaman, serta mendeteksi penipuan.

"Xendit telah membangun infrastruktur pembayaran digital modern yang mengubah cara bisnis Asia Tenggara bertransaksi," kata partner di Accel, Ryan Sweeney.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya