Peran Besar Blockchain di Industri 4.0

Ilustrasi teknologi Blockchain.
Sumber :
  • Institut Friedland

VIVA – Chief Executive Officer Indodax, Oscar Darmawan menilai teknologi blockchain memiliki penerapan yang luas dan peran yang sangat penting, khususnya pada masa industri 4.0.

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

Menurut Oscar dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Sabtu 21 Mei 2022, era industri 4.0 adalah era yang didirikan melalui integrasi antar teknologi dan sangat mengedepankan transparansi.

Blockchain merupakan sebuah buku besar yang mana di dalamnya terdapat catatan historis sebuah data dan bersifat transparan.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

"Dengan adanya teknologi blockchain, bukan tidak mungkin ini bisa turut memajukan industri di Indonesia. Sifatnya yang bisa diterapkan di banyak sektor, aman karena memiliki proteksi yang tinggi dan sistem yang immutable (tetap dan tidak bisa diubah), efisien karena sistemnya yang terdesentralisasi, transparan, serta traceable dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat," ujarnya.

Ilustrasi Blockchain dan keamanan data.

Photo :
  • IBM
Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024

Teknologi blockchain bisa digunakan di berbagai macam industri, misalnya dalam industri perbankan yang bisa diterapkan untuk transaksi perbankan antar negara sehingga bisa lebih efisien dan murah, serta sektor pemerintahan untuk digitalisasi pencatatan dokumen kependudukan atau pencatatan bukti kepemilikan tanah dan properti.

"Tidak hanya itu, blockchain juga bisa diterapkan untuk sektor IoT seperti mobil self driving, sektor kesehatan untuk pencatatan rekam medis pasien sehingga ketika pasien berobat di rumah sakit yang berbeda, datanya bisa tercatat karena sistem blockchain yang terdesentralisasi ataupun sektor seni dalam bentuk NFT," kata Oscar.

Meskipun Oscar merasa teknologi blockchain merupakan teknologi yang dirasa sangat memberikan manfaat, namun masih ada beberapa hambatan yang dirasa harus diselesaikan terlebih dahulu. PR utama bagi pelaku industri yang berkecimpung di blockchain adalah permasalahan edukasi dan literasi.

"Orang orang masih lebih sering mendengar kripto dibanding blockchain. Kedua istilah tersebut memang sangat berhubungan satu dengan yang lain, namun jelas berbeda. Ini merupakan tantangan bagaimana kami bisa mengedukasi hal ini kepada khalayak dengan bahasa yang sesederhana mungkin dan sesering mungkin," ujar Oscar.

Oscar mengatakan, jika masyarakat makin mengenal teknologi blockchain, ia yakin masyarakat akan semakin terbuka terhadap teknologi ini karena melihat sifat serta kelebihannya yang banyak memberikan benefit.

Banyak developer lokal di Indonesia yang membangun proyek yang didasari oleh teknologi blockchain. Hal itu untuk menyambut kesiapan perekonomian terutama di sektor industri digital.

Blockchain pada prinsipnya diciptakan untuk melengkapi sistem perekonomian sehingga industry bisa lebih efisien, lebih mudah digunakan dan juga lebih transparan.

Hal itu juga ditandai dengan minat masyarakat Indonesia pada pertumbuhan investasi aset kripto yang meningkat dengan pesat belakangan ini. Tetapi, nyatanya masih banyak orang yang belum mengenal teknologi di belakangnya yang mensupport transaksi aset kripto, yaitu teknologi blockchain. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya