Media Sosial Jadi Andalan demi Menggaet Milenial

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Totebag, tas dengan desain simpel berbentuk kotak yang dilengkapi dengan dua tali pegangan dan perekat sebagai kancing atau penutup, semakin digemari masyarakat sebagai pengganti tas ransel.

Video Pemobil Tak Merasa Salah Setelah Bikin Pengendara Motor Kecelakaan

Keberadaanya pun semakin populer setelah menjadi favorit kalangan milenial, yang selain simpel juga fashionable, untuk digunakan.

Tingginya permintaan akan produk totebag direspons oleh Fassystore untuk membuat beragam totebag yang kini mudah didapat di e-commerce dan marketplace.

Dari TikTok ke Kehidupan Nyata: Kisah Inspiratif Aisyah, Kreator Affiliate Sukses Bantu Keluarga

Kehadiran Fassystore berawal dari keresahan pendirinya yang kala itu masih kuliah dan kesulitas mendapatkan tas fashionable dengan harga tergangkau untuk dipakai sehari-hari.

“Akhirnya kami membuat beberapa produk untuk dijual ke teman-teman. Karena respons penjualannya bagus akhirnya dijual untuk umum,” kata Aldila Anggraeni, Owner Fassystore, Jumat, 8 Juli 2022.

Istri Dituduh Korupsi, PM Spanyol Bakal Umumkan Putusan Pengunduran Dirinya Hari Ini

Awalnya, Fassystore hanya membuat satu jenis totebag biasa saja dengan model yang timeless, sehingga bisa dipakai sampai kapan pun tanpa mengikuti tren.

Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya permintaan, Fassystore membuat beragam variasi model yang bisa dipakai untuk berbagai acara, baik formal maupun kasual.

Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin banyak, sampai saat ini, Fassystore masih memproduksi sendiri totebang. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses jahit hingga menjadi tas totebag yang siap dijual.

"Ketika permintaan sedang banyak maka Fassystore juga bekerja sama dengan vendor atau konveksi lain untuk membantu proses produksi. Kami memanfaatkan semua media sosial yang ada seperti Twitter dan Instagram, selain marketplace. Hasilnya, penjualan semakin baik dari tahun ke tahun," tutur Aldila.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Fassysotre ingin terus memenuhi permintaan konsumen melalui penjualan online, yang biasanya meningkat hingga 10 kali lipat di akhir tahun karena banyaknya event yang digelar.

Selama dua tahun pandemi COVID-19, perkembangan bisnis Fassystore sempat terpengaruh. Dihadapkan pada situasi tersebut, Fassystore berinovasi dengan terus memperluas penjualan secara online, hingga meningkatkan branding dan promosi melalui di internet.

Fassystore lebih menekankan promosi karena pada waktu pandemi COVID-19 banyak orang yang menghabiskan waktu berselancar di dunia online.

"Tidak lupa kami terus meningkatkan status toko di beberapa marketplace, yang tadinya toko biasa menjadi mall atau toko khusus," jelas Aldila.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya