Ekonomi Global Tak Pasti, Pendiri Startup Diwanti-wanti

Startup.
Sumber :
  • Business 2 Community

VIVA – Koordinator Digital Startup Kementerian Komunikasi dan Informatika Sonny Hendra Sudaryana mengingatkan pentingnya untuk terus menjaga visi jangka panjang bagi para pendiri perusahaan rintisan atau startup di tengah anggapan bahwa iklim ekonomi saat ini kurang menguntungkan.

Wapres Ma'ruf Serukan Umat Islam Bangkitkan Ekonomi Syariah

“Yang perlu diingat sebetulnya kalau kita melihat startup ini, kan, long run, ya. Jadi, yang perlu dilihat adalah tetap visi jangka panjang dan bagaimana bermanuver di masa seperti ini,” kata dia, dalam konferensi pers virtual, Jumat, 8 Juli 2022.

Sonny mengatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang baik untuk merefleksikan pengembangan model bisnis dan mengerahkan sumber daya perusahaan dalam merancang inovasi produk yang berkelanjutan dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Airlangga: Negara Anggota OECD Akui Leadership RI di ASEAN dan G20

Kondisi pasar tengah terpengaruh oleh ekonomi makro global, yaitu inflasi tinggi di Amerika Serikat (AS) dan konflik Ukraina-Rusia di Eropa. Kondisi tersebut membuat berbagai perusahaan di Indonesia mengalami ketidakpastian rencana bisnis.

Tidak hanya startup, perusahaan-perusahaan besar pun turut merasakan perubahan iklim ekonomi ini. Bahkan di Amerika Serikat (AS), indeks saham Dow Jones yang terdiri dari 30 perusahaan blue chips juga telah mengalami penurunan sebesar 15 persen year-to-date (YTD).

Ini Dia Solusi Atasi Berbagai Permasalahan IT dalam Bisnis 

“Sebetulnya tidak hanya di startup, ya, semua sektor pasti terpengaruh terhadap hal ini. Cuma mungkin highlight-nya atau lagi naik daunnya startup sehingga itu yang menjadi fokus pembicaraan banyak orang,” ujar Sonny.

Ia juga mengaku akan selalu berkomitmen mendukung startup yang ingin menyelesaikan tantangan riil dalam masyarakat, melalui penentuan regulasi yang tepat, pelatihan talenta digital, serta pembentukan komunitas.

Selain itu, Sonny mengatakan Kominfo juga memberikan akses terhadap jaringan ahli startup melalui program inkubasi seperti Startup Studio Indonesia (SSI), serta program pemberdayaan startup lain seperti Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Hub.id

“Kominfo itu lebih banyak eranya listening more karena kami ingin menciptakan lingkungan yang vibrant untuk para startup dan kami ingin mendengar lebih banyak lagi apa yang benar-benar dibutuhkan oleh seorang pendiri (founder) baik dari sisi regulasi maupun program atau insentif,” kata Sonny.

Sebanyak 15 startup dari program Startup Studio Indonesia (SSI) angkatan (batch) keempat memasuki tahap akhir, yaitu Milestone Day, di mana mereka berkesempatan untuk memaparkan bisnis dan pencapaiannya selama mengikuti SSI.

SSI merupakan program yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo yang bertujuan untuk mendampingi dan membina para startup tahap awal (early-stage) selama 15 minggu agar bisa menemukan product-market fit (PMF).

Kelima belas startup SSI angkatan keempat yang resmi menjadi alumni antara lain Transporta, Wilov, MUFIT, Envio, Allure, Ternaknesia, OkeGarden, Paygua, Kendali, Surplus, Friendchised, Seryu, Universitas123, Kibble, dan Aksel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya