Grab Siapkan Layanan Baru Nebeng Kendaraan

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
Sumber :
  • Agus Tri Haryanto/Viva.co.id

VIVA.co.id – Penyedia layanan pemesanan transportasi online, Grab dikabarkan akan menghadirkan layanan terbarunya, yakni Grab Hitch ke Indonesia. Untuk sementara ini, layanan tersebut baru hadir di Singapura.

Aksi Peduli, Ribuan Driver Grab Indonesia Gelar Doa Bersama untuk Palestina

Untuk diketahui, Grab Hitch yang disediakan oleh perusahaan teknologi tersebut merupakan layanan yang konsepnya mirip dengan Nebengers, sebuah komunitas yang anggotanya saling menumpang kendaraaan atau memberi tumpangan.

"(Grab Hitch) itu layanan ketika orang bisa memilih rute mana yang cocok, nanti dia (memberi tumpangan) kepada orang yang bisa ikut. Kalau di Jakarta sendiri, konsepnya mirip seperti Nebengers," ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kamadibrata ditemui di acara Echelon Indonesia 2016 di Balai Kartini, Jakarta.

Viral Penumpang Taksi Online Tak Mau Bayar Tarif Jakarta-Ciawi, Bikin Sopir Kesal

Ridzki menjelaskan, kendaraan yang dipakai pada layanan Grab Hitch ini menggunakan transportasi pribadi. Kehadiran layanan tersebut dimaksudkan untuk membantu pengguna transportasi untuk melakukan perjalanan dengan biaya yang cukup efisien.

Mengenai kapan Grab Hitch akan mendarat di Indonesia, Ridzki mengemukakan kalau layanan terbarunya itu belum bisa dipastikan hadir pada tahun ini di Tanah Air. Hal itu dikarenakan perlu waktu lama sebelum benar-benar tersedia aplikasinya di Indonesia.

Viral Penumpang Ludahi Sopir GrabCar, Akhirnya Minta Maaf!

"Seperti dengan GrabBike, itu pertama kali di Indonesia tahun lalu. Namun dipelajari dulu di negara lain. Kemudian, setelah itu launching di Vietnam dan Thailand (lalu ke Indonesia)," ujarnya.

Sekedar informasi, Grab telah hadir di 30 kota di enam negara di Asia Tenggara dengan total mitra pengemudi mencapai 250 ribu. Mereka mengklaim kalau data terakhir menyebutkan, aplikasinya sudah diunduh hingga 13 juta kali.

Selama kurang dari dua tahun beroperasi di Indonesia, Grab mendapatkan pertumbuhan US$700 juta atau setara Rp9,2 triliun usai pembinaan. Maka dari itu, perusahaaan yang dulu bernama My Teksi ini percaya diri sebagai raja perusahaan aplikasi transportasi online di Asia Tenggara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya