Gojek Dapat Suntikan Dana Lagi Rp7 Triliun

Ilustrasi pengendara Gojek
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
- Penyedia solusi transportasi online, Gojek, dikabarkan mendapatkan suntikan dana lagi. Besarannya tidak tanggung-tanggung, sekitar US$550 juta atau setara dengan Rp7 triliun.


Dilansir melalui Wall Street Journal, Kamis, 4 Agustus 2016, ada beberapa investor luar negeri yang melakukan penyuntikan dana ke Gojak. Salah satunya adalah KKR & Co. dan Warburg Pincus LLC. Kesepakatan penyuntikan dana itu telah terjadi sejak Selasa kemarin, 2 Agustus 2016.


Situs lain, TechCrunch, menyebut dengan bantuan dana ini, nilai perusahaan Gojek meningkat menjadi US$1,3 miliar atau Rp17 triliun. Sumber TechCrunch mengungkap dana tersebut akan digunakan Gojek untuk bisa memantapkan persaingan dengan kompetitornya di Indonesia, Grab dan Uber.
Pengemudi Gojek di Balik Hancurnya Blue Bird di Tanah Abang


10 Ribu Mobil Pribadi Berbasis Online Padati Jakarta
Sebelumnya, Gojek juga sudah mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor seperti Sequoia Capital, DST Global dan NSI Ventures. Kesepakatan ini disebut telah membuat Gojek masuk ke dalam kategori Unicorn Startup.

Uber dan Grab Sepakat Tak Berpolemik

Unicorn Startup adalah perusahaan rintisan yang nilai perusahaan lebih dari US$1 miliar. Di dunia, beberapa startup yang masuk kategori ini seperti Garena (perusahaan game) dengan valuasi US$3,75 miliar, Grab (pesaing Gojek) dengan valuasi US$1,6 miliar, dan Lazada dengan valuasi US$1,5 miliar.


Gojek saat ini mengklaim telah memiliki sekitar 200.000 driver, yang menggunakan alat transportasi roda dua. Ratusan ribu driver itu telah tersebar di beberapa kota di Indonesia.


Selain ojek yang bisa dipesan online, Gojek juga memiliki beberapa layanan lain seperti antar-kirim barang (go-send), jasa pijat (Go-massage), salon (Go-Glam), pemesanan kendaraan angkut (Go-Box), sampai jasa bersih-bersih (Go-Clean).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya