Universitas Bakrie Ajak Pemuda Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Universitas Bakrie
Sumber :
  • Dok. Universitas Bakrie

VIVA – Rektor Universitas Bakrie, Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D., IPU mengajak mahasiswa dan pemuda untuk terlibat aktif dalam pencapaian SDGs

Startup CleanSheet Lagi Berseri-seri

"Universitas Bakrie mengajak Pemuda Indonesia untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan," tutur  Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D., IPU, pada webinar Indonesian Youth SDGs Summit 2022, Sabtu (12/2).

Webinar yang bertemakan “Renewable Energy Sustainable Cities & Communities” sebagai event yang diselenggarakan oleh Indonesian Youth SDGs Summit 2022 yang dihadiri oleh 3.100 peserta. 

Gaet MIT dan Bertepatan G20, UID Bali Campus Siap Diresmikan

Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan perayaan perayaan 1 Dekade Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie dan perayaan HUT 80 Kelompok Usaha Bakrie yang jatuh pada 10 Februari 2022 lalu.

Acara ini tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, di antaranya Multi Kontrol Nusantara, Bakrie Global, ANTV, Viva, dan TVOne. 

Menjaga Bumi agar Tetap Sehat

Kolaborasi dari berbagai komunitas juga turut menyemarakkan perhelatan ini, seperti dari Rumah Energi, Greeneration Foundation, I Love Energi Surya, Kreen.id, Rise Foundation, Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas, International Association for Public Participation Indonesia, hingga Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Bakrie.

Rektor Universitas Bakrie, Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D., IPU dalam
sambutannya menyatakan inisiatif International Youth of SDGs Summit (IYSS) hari ini
merupakan wujud komitmen Universitas Bakrie sebagai perguruan tinggi dalam mendorong
pencapaian SDGs. 

Pada tahun 2021, berdasarkan laporan Times Higher Education, Universitas Bakrie termasuk satu dari 17 perguruan tinggi di dunia yang memiliki komitmen dalam mendukung net zero emission. 

Universitas Bakrie juga termasuk sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik ke-2 di Indonesia oleh Times Higher Education yang pengukurannya dilihat dari 17 indikator SDGs.

“Begitupun Bakrie Group sebagai entitas industri, saat ini juga telah menjadikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam roda dan proses bisnisnya. Hal ini tercermin dari  kehadiran Bus Listrik dan teknologi solar panel yang saat ini telah dikembangkan oleh sejumlah perusahaan di bawah Bakrie Group,” tambahnya. 

Agenda SDGs yang dijadikan sebagai roda kegiatan, baik dalam lingkup Universitas Bakrie, maupun Bakrie Group. Dengan adanya inisiatif dan platform yang diciptakan dari acara IYSDGS 2022, maka wujud komitmen Bakrie Group dalam kontribusi pencapaian SDGs di Indonesia dapat terlihat secara riil.

Sambutan dilanjutkan oleh Dr. Vivi Yulaswati, M. Sc selaku Kepala Sekretariat Nasional TPB/SDGs Indonesia, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Bappenas yang membahas mengenai “Peta Jalan SDGs di Indonesia”. 

Pesan beliau bagi para kelompok usia produktif, untuk segera memulai gerakan SDGs agar dapat mencapai masa depan yang baik.

Mengingat 8 tahun lagi untuk mencapai implementasi SDGs di Indonesia, perlu diupayakan lagi kontribusi dan kolaborasi akan penerapan SDGs.

Special Remarks terakhir mengenai “Peran Bisnis Berkelanjutan bagi Pencapaian SDGs di
Indonesia” oleh Bapak Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, selaku Ketua Umum Gerakan Sehat.

Beliau menyampaikan keikutsertaan Bakrie Group dalam pencapaian SDGs sebagai
penggerak jalannya bisnis. Beliau juga menyampaikan rasa bangga dalam webinar ini sebagai wujud kerjasama berbagai aktor dalam membangkitkan kolaborasi guna tercapainya target SDGs.

Acara dilanjutkan dengan sesi Virtual Launching Platform Indonesian Youth Forum yang
disahkan oleh Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D., IPU., Dr Vivi Yulaswati, M. Sc., dan Anindya Novyan Bakrie. Sesi ini merupakan wujud dukungan bagi para pemuda untuk berkontribusi dalam mewujudkan kepedulian positif mereka dalam pencapaian implementasi SDGs. 

Lalu pada bagian akhir pembukaan IYSDGS 2022, ditutup dengan Special Remarks
oleh Valerie Julliand yang merupakan UN Resident Coordinator for Indonesia. 

Sesi ini membahas mengenai partisipasi dari para pemuda sangat bermakna untuk capaian SDGs, sehingga generasi muda harus segera bergerak mendukung implementasi SDGs agar perubahan di seluruh dunia dapat terlaksana dengan konsep “No One left Behind, Placing the progress”.

Agenda utama acara diisi dengan talkshow yang bertemakan “Anak Muda dan Agenda
Pencapaian SDGs di Indonesia”. Topik tersebut dibahas oleh tiga pembicara yaitu, Aditya Batara Gunawan selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie, Andrian Dwi Kurniawan selaku Sustainability Consultant, ICON Global Indonesia, dan Jovial da Lopez selaku SDGs Influencer.

Aditya menyampaikan, peran para anak muda sangatlah besar untuk ke depannya
“Jangan menjadi orang yang left behind dan harus mengambil peran untuk korelasi SDGs
nantinya”. 

Menurut Andrian, keputusan pemerintah juga berpengaruh pada masa depan anak muda dan harus mengambil peran untuk dapat menyuarakan keputusan maupun inisiatif pemuda. 

Sehingga terjadi perubahan dalam keputusan SDGs. Disusul dengan tanggapan dari
Jovial, ia beranggapan bahwa para pemuda harus menjadi pelaku pada kedepannya. Pemuda
seharusnya memanfaatkan platform-platform yang ada untuk menuangkan ide-ide mengenai
isu SDGs. 

Pembicara juga memberi tanggapan upaya pemuda mengenali SDGs ialah dengan
memulai awareness atau kepedulian para pemuda mengenai pengetahuan atau isu-isu yang
berkaitan SDGs dan bagaimana para pemuda memahami terlebih dahulu mengenai pemahaman
poin-poin SDGs. 

Pada era modern ini, pembuatan konten yang menarik perhatian para pemuda juga berpengaruh dan dapat dijadikan sebagai sarana dalam menerjemahkan pembahasan SDGs agar bisa lebih dimengerti pada kalangan generasi muda.

Sesi kedua diisi dengan topik pembicaraan “SDGs ke 7 - Energi Bersih dan Terjangkau”
dibahas oleh 3 pembicara yang terdiri dari Asmiati A. Malik selaku Dosen Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie, Grita Anindarini Widyaningsih selaku Deputi Direktur Bidang Program dan Kepala Divisi Tata Kelola LH dan Keadilan Iklim, Indonesian Center for Environmental Law, dan Melvina Wildasari selaku Chief Finance Officer, Helio Synar Energi.

Masing-masing dari pembicara membawakan materi dengan pembahasan yang berbeda. 
Diawali dengan topik “Green Economy” oleh Asmiati A. Malik. Dalam materinya, ia
menjelaskan bahwa Green Economy merupakan strategi ekonomi yang rendah karbon dan
menjadi sumber daya yang efisien, membahas mengenai kebijakan transformasi ekonomi dan kebutuhan waktu yang lama agar masyarakat dapat terbiasa atau beradaptasi dengan perubaha harga. 

Selanjutnya dengan materi “Dinamika Regulasi Energi Terbarukan Indonesia” oleh
Grita Anindarini Widyaningsih. Paparannya membedah regulasi yang dapat mendorong
transisi energi. Kebutuhan regulasi yang kuat seperti dalam bentuk undang-undang atau
peraturan pemerintah. 

Selain itu, individu masyarakat juga harus memulai langkah-langkah kecil yang dapat membantu perubahan dengan mengubah gaya hidup. Pemateri terakhir pada sesi kedua ialah Melvina Wildasari, membawakan tema “Harnessing Indonesia’s Solar Power
Potential” ia menuturkan bagaimana karbon dioksida yang telah meningkat di Indonesia. 

Hal ini menjadi tanda bagi Indonesia untuk memulai transisi energi, seperti penggunaan solar panel yang dapat menghasilkan energi listrik selain dari batu bara.
Berakhirnya sesi kedua, dilanjutkan dengan Talkshow yang bertopik “SDGs ke 11 - Kota dan Komunitas Berkelanjutan”. 

Topik pada sesi ketiga ini disampaikan oleh tiga pembicara yakni Bayu Progo selaku Kepala Divisi Integrasi Angkutan Transjakarta, Julius Adiatma selaku Spesialis bahan bakar bersih IESR, Institute for Essential Services Reform, dan Dedi Kusuma Wijaya selaku Operational Director at Governor's Delivery Unit DKI Jakarta.

Bapak Bayu Progo membuka acara dengan materi yang berjudul “Manajemen Transportasi
Publik Ramah Lingkungan Di Wilayah Perkotaan”. 

Transjakarta menjadi topik pembahasannya. Di mana transjakarta telah menjadi transportasi umum yang sering digunakan berbagai kalangan masyarakat dan adanya rencana konversi bus transportasi transjakarta menjadi bus listrik sebagai upaya transportasi ramah lingkungan. 

Pembicara selanjutnya ialah Julius Adiatma selaku Spesialis bahan bakar bersih IESR, Institute for Essential Services Reform.

Ia membawakan presentasi “Menuju Transportasi Kota Yang Berkelanjutan” dan membahas
bagaimana perlunya perubahan dalam kualitas mesin transportasi dan juga pengurangan 
 penggunaan BBM yang masih tinggi guna mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan
ketergantungan pada impor minyak. 

Dedi Kusuma Wijaya selaku Operational Director at Governor's Delivery Unit DKI Jakarta menjadi pemateri terakhir dengan judul “Jalan Baru: Active Mobility and The Future”. Materinya membahas mengenai bagaimana transportasi
umum telah beroperasi di jalan-jalan Jakarta. 

Bagaimana Jakarta mencapai keberhasilan dengan adanya bantuan dari kalangan komunitas masyarakat yang berinisiatif membantu.

Sesampainya di penghujung webinar, bapak M. Tri Andika Kurniawan, S. Sos., M.A. selaku Wakil Rektor II Universitas Bakrie membahas mengenai “Kepemimpinan Anak Muda Untuk Pencapaian SDGs di Indonesia”. 

Beliau menyampaikan apresiasi besar kepada seluruh peserta dan pihak yang turut membantu pelaksanaan kegiatan ini. Ia mengharapkan acara ini dapat menjadi transformasi dengan gerakan nyata dalam program-program SDGs.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya