Ini 5 Fakta Puasa dalam Agama Hindu

Umat Hindu Bali rayakan Hari Saraswati di Belgia, Sabtu (2/5/2015)
Sumber :
  • Miranti Hirschmann

VIVA – Puasa, ibadah yang identik dengan tidak makan dan minum juga menahan diri dari hawa nafsu, rupanya bukan hanya dijalani oleh umat Muslim. Umat agama lainnya juga menjalani puasa. salah satunya, umat Hindu. Berbeda dengan puasa yang diijalani umat muslim, ada 5 fakta menarik tentang puasa yang ada di dalam agama Hindu.

Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya

Ternyata terdapat juga ritual puasa dalam agama Hindu. Fakta nya, puasa ternyata merupakan praktik umum yang dilakukan oleh banyak agama seperti Islam, Nasrani, Sikh dan Yahudi.

Dalam agama Hindu puasa merupakan aspek integrasi dari Hindu Dharma. Santana Dharma yang merupakan kepercayaan Hindu tertua di dunia. Puasa dalam ajaran Hindu merupakan bahasa Sanskerta antara gabungan dua kata yaitu Upa yang berarti dekat atau mendekat, dan Was yang berarti Tuhan yang Maha Kuasa.

Rizky Irmansyah Ungkap Fakta Soal Putusnya dengan Nikita Mirzani, Rizky : Nanti Saya Buka Boroknya

Berikut Ulasan 5 fakta puasa dalam agama Hindu.

1. Ajaran Kitab Suci dan Pengorbanan

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Menurut kitab suci agama Hindu, puasa membantu  membantu dalam menciptakan ikatan bahagia antara “roh individu” dan “roh tertinggi -Tuhan”. Tujuan dari menjalankan puasa pun untuk menyucikan tubuh dan pikiran untuk memperoleh rahmat-Nya. Selama ribuan tahun terakhir, sebagian besar umat Hindu menjalani puasa.

Sejumlah petinggi PDIP Bali menggelar persembahyangan menurut tradisi Hindu, ritual khusus menjelang penyelenggaraan Kongres V partai itu, di Denpasar, Selasa, 6 Agustus 2019.

Photo :
  • VIVA/Bobby Andalan

Puasa ini memurnikan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk menjalani pertapaan. Puasa juga di dalam agama Hindu dianggap sebagai proses penyembah untuk mengorbankan makanan dan merasakan kelaparan yang ditunjukkan kepada Tuhan sebagai tanda iman dan pengabdian.

Puasa dalam ajaran Hindu diperuntukkan  mengendalikan nafsu Indria yang berarti mengendalikan keinginan. Indria ini berada di bawah pikiran yang begitu sempurna dan juga terletak di bawah kesadaran Budhi. Dengan terkendali nya Indria, pikiran akan juga terkendali dan mendekatkan dengan kesucian.

2. Puasa Penebusan dosa

Bagi agama Hindu melakukan serta merayakan puasa merupakan kesempatan diri untuk melepaskan diri dari dosa. Menurut Mahabharata- seorang prajurit perkasa (bagian 103 kitab)—“lakukanlah sumpah (puasa) ini dengan rahmat yang sangat unggul dan tidak diketahui orang”

3. Puasa wajib dilakukan

Di dalam agama Hindu terdapat puasa wajib yang dilakukan di hari-hari tertentu, hari-hari tertentu sebagai berikut;

  • Hari raya Siswararti, di dalam penanggalan ajaran agama Hindu hari raya ini dilakukan setiap panglong ping 14 Tilem kapitu atau Prawanng Tilem Kapitu. Puasa Siswarati dilakukan tanpa makan dan minum apa pun serta dimulai sejak matahari terbit hingga terbenam.
  • Hari raya Nyepi, perayaan hari raya ini ada penanggal ping pisan sasih kedasa. Puasa dilakukan sama dengan hari raya Siswararti dengan tidak makan dan minum di mulai sejak fajar menyingsing hingga fajar keesokannya.
  • Purnama dan tilam, puasa dilakukan seperti hari raya Nyepi dengan tidak makan dan minum dengan waktu yang sama pula.
  • Parasara Dharmasastra adalah puasa wajib yang  dilakukan selama tiga hari dengan tingkatan puasa, seperti meminum susu hangat saja, air hangat saja, mentega murni dan tentunya tanpa makan dan minum.

4. Puasa tidak wajib dilakukan

Puasa yang dilakukan di luar ketentuan ini sering dilakukan pada hari-hari suci juga, seperti odalan, anggara kasih, dan buda kliwon.

Puasa pada hari-hari ini diserahkan sepenuhnya kepada kesadaran umat. Puasa dapat dilakukan sampai dengan siang hari atau bahkan satu hari penuh.

Pergantian hari yang di yakini dan diajarkan oleh agama Hindu adalah ketika fajar hari ini berganti dengan fajar keesokan harinya, dapat dikatakan agama Hindu tidak menggunakan jam pada umumnya yang menggunakan pergantian jam pada tengah malam dini hari atau pukul 00.

5. Puasa pada hari upacara dan hal-hal tertentu

Upacara yang dimaksud ini adalah upacara mawinten atau mediksa yang dilaksanakan selama tiga hari. Puasa di upacara ini hanya memakan nasi kepal dan air.

Umat Hindu sembahyang Hari Pagerwesi di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali

Photo :
  • Antara/ Nyoman Budhiana

Selain itu, puasa juga dilakukan dalam hal-hal tertentu. Misalnya ketiga bersamadhi, meditasi, atau sedang memohon kepada Hyang Widhi untuk diberikan petunjuk. Puasa dapat dilakukan setiap saat dan ditentukan oleh diri sendiri. Bentuk puasa dapat menyesuaikan dari kemampuan tubuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya