5 Fakta Menarik Ras Melanesia Nenek Moyang Orang Papua

Ras Melanesia memiliki hubungan erat dengan orang Papua kini
Sumber :
  • Insan Pelajar

VIVA Edukasi – Melanesia sendiri diambil dari Bahasa Yunani yang berarti ‘pulau hitam’. Istilah ini pertama kali digunakan oleh penjajah Prancis bernama Jules Dumot pada tahun 1832 untuk menunjuk kelompok etnis.

Mengutip Skabash, Ras Melanesia sebagian besar adalah orang berkulit hitam, seperti yang disebutkan di atas, nama Melanesia sendiri berasal dari Bahasa Yunani yang berarti ‘pulau hitam’ atau ‘pulau orang kulit hitam’.

Ramai dibicarakan jika penduduk Melanesia adalah nenek moyang dari orang-orang papua saat ini, penduduk asli Melanesia sendiri dikategorikan ke dalam dua kelompok utama: kelompok berbahasa Papua dan kelompok berbahasa Austronesia. Berikut ini fakta-faktanya

1. Sebagian besar Ras Melanesia terdapat di Indonesia

Menukil laman Kemdikbud, Profesor Harry Truman Simanjuntak seorang Arkeolog senior dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengatakan, sebagian darah kita merupakan ras Melanesia, dan sebagian besar ras Melanesia di dunia terdapat di Indonesia, yakni sekira 80% dari jumlah penduduknya. Ini mengejutkan, sekaligus menjadi hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan.

Ras Melanesia memiliki hubungan erat dengan orang Papua kini

Photo :
  • Insan Pelajar

2. Memiliki keterkaitan erat dengan Indonesia

Menurut salah satu penulis Buku “Diaspora Melanesia di Nusantara” ini, pusat ras Melanesia terbagi atas tiga wilayah. Diantaranya: Melanesia Barat, Nusantara dan Australia.

Melanesia Barat khususnya di wilayah pulau-pulau besar seperti Papua dan Papua Nugini, Prof Harry mengatakan Indonesia memiliki satu rumpun sejarah dan budaya yang masih dihidupkan sampai saat ini, hal tersebut dibuktikan dengan penemuan-penemuan atau bukti-bukti arkeologi.

3. Sudah ada sejak 60.000 tahun lalu

Menurut Prof Harry, perkembangan ras Melanesia di Australia sudah ada dan berkembang sejak 50.000-60.000 tahun lalu, di pulau Papua sudah ditemukan buktinya sejak 45.000 tahun lalu, sementara di wilayah lain di Indonesia, bukti peninggalan sejarahnya pun sudah ditemukan sejak 45.000-50.000 tahun lalu.

4. Bercampur dengan Ras Mongoloid

Kedatangan Ras Mongoloid pada ca. 4.000 Before Present (BP) melalui jalur migrasi barat (Asia Tenggara) dan jalur timur (Taiwan) mengakibatkan interaksi antar-ras, percampuran budaya dan biologis.

Disisi lain, pertemuan kedua ras ini menjadikan populasi Australomelanesoid yang lebih dikenal dengan sebutan Melanesia ini perlahan bergeser ke wilayah timur Indonesia.

5. Keberadaannya di masa kemerdekaan Indonesia

Meningkatkan Literasi Digital di Wilayah Timur, Langkah Menuju Pendidikan Merata

Pada masa kemerdekaan, kedua ras (Melanesia dan Mongoloid) yang mendiami Nusantara ini bersatu dalam NKRI dan menciptakan pertautan biologis dan kultural sampai saat ini.

Melanesia di Nusantara ini, dapat kita telusuri melalui temuan-temuan yang memperlihatkan adanya kesamaan dan bahkan, beberapa tradisi yang menjadi khas Nusantara seperti “nginang” yang masih bertahan hingga saat ini.

Pertemuan JMC RI-Papua Nugini, Dirjen Adwil Kemendagri: Tingkatkan Kerja Sama di Perbatasan

Tradisi nginang merupakan kegiatan mengunyah kinang yang terdiri dari pinang, sirih, gambir, tembakau, kapur, dan cengkeh.

Detik-detik Satgas Tempur TNI Pukul Mundur Gerombolan OPM di Distrik Homeyo
VIVA Militer: Tim Intelijen Koops TNI Habema interogasi pembunuh Danramil Paniai

Sebulan Diburu, Tim Intelijen Koops TNI Habema Berhasil Tangkap OPM Pembunuh Danramil Aradide Paniai

Untuk mengungkap jaringan OPM lainnya, Anan Nawipa diperiksa oleh Tim intelijen Koops TNI Habema

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024