Mengenal 5 Senjata Tradisional Asli Jawa Tengah yang Melegenda

condroso
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Edukasi – Di zaman kejayaan kerajaan Nusantara, senjata tradisional sangat erat hubungannya dengan kehidupan budaya masyarakat. Senjata ini digunakan sebagai alat untuk melindungi diri dan mempertahankan wilayah.

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

Indonesia terdiri dari berbagai macam provinsi daerah yang memiliki aneka ragam senjata tradisional yang jumlahnya lebih banyak dari satu, tergantung kebutuhan.

Keris.

Photo :
  • U-Report
5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar

Di antara berbagai macam provinsi, Jawa Tengah memiliki senjata tradisional yang lebih maju pada zaman kuno daripada di daerah Nusantara lainnya. Jawa Tengah memiliki banyak senjata legendaris.

Namun seiring berjalannya zaman senjata tradisional tersebut kini telah menjadi sebuah warisan dari kebudayaan Nusantara. Kali ini yang akan dibahas adalah senjata tradisional asal Jawa Tengah. Berikut 5 jenis senjata legendaris asal Jawa Tengah yang VIVA lansir dari Goodnewsfromindonesia:

Perang Israel-Iran, Kedua Negara Berpotensi Gunakan Nuklir?

1. Keris

Keris Pangeran Diponegoro, Kiai Nogo Siluman.

Photo :
  • Fadli Zon

Senjata keris merupakan salah satu senjata paling terkenal dibandingkan senjata tradisional lainnya di Jawa Tengah. Keris pada zaman dulu digunakan sebagai identitas diri. Terdapat perbedaan bentuk keris berdasarkan tingkatan sosialnya.

Keris raja-raja akan berbeda bentuknya dengan keris prajuritnya. Senjata ini memiliki berbagai macam bentuk dari mulai yang terdapat lekukan dengan jumlah ganjil seperti 3,5,7 hingga yang tidak memiliki lekukan.

Sebetulnya senjata ini juga dapat ditemukan di luar daerah Jawa Tengah seperti Sumatera, Bali dan Sulawesi. Namun keris lebih terkenal di Jawa Tengah karena memiliki unsur magis yang jarang sekali dianggap memiliki tuan tertentu.

Seiring perkembangan zaman, keris tidak lagi dipakai sebagai identitas ataupun sebagai alat kebutuhan diri. Sampai sekarang senjata tersebut lebih difungsikan untuk dipakai sebagai pelengkap baju adat.

2. Condroso

condroso

Photo :
  • Istimewa

Senjata ini memiliki bentuk yang berbeda dari senjata pada umumnya. Bentuknya yang seperti tusuk konde, pada zaman dulu digunakan para wanita jawa sebagai cara untuk menjaga harkat dan martabat wanita sebagai alat untuk melindungi diri dari hal yang tidak diinginkan.

Dahulu lazimnya senjata ini digunakan untuk perempuan yang ditugaskan menjadi telik sandi atau mata-mata. Terbuat dari besi dengan ujung yang tajam senjata ini bisa digunakan untuk mematikan. Condroso biasanya hanya digunakan saat situasi darurat saja

3. Kudi

Kudi

Photo :
  • Wikimedia

Kudi merupaka senjata yang mirip kujang. Berfungsi sebagai alat pemotonv benda keras, senjata ini sering dgunakan maayarakat banyumas dalam kehidupan sehari-gari. Bentuknya yang agak melengkung, pangkalnya yang mengembung serta pucuknya yang menyerupai paruh burung telah disesuakan berdasarkan fungsinya.

Berdasarkan bermacam fungsi yang tidak dimiliki alat tajam lain, alat ini juga secara tidak langsung mencerminkan masyarakat Banyumas yang simpel dan fleksibel dalam mengerjakan sesuatu.

4. Wedhung

Wedhung

Photo :
  • Istimewa

Senjata asal Jawa Tengah ini merupakan senjata yang menyerupai pisau yang dilengkapi dengan kerangka yang berasal dari kayu jati.

Senjata ini tidak seterkenal jika dibandingkan dengan keris ataupun senjata lainnya. Namun pada zaman dulu masyarakat menggunakan senjata wedhung untuk beberapa keperluan hingga untuk menenangkan.

5. Plintheng

Plintheng

Photo :
  • Istimewa

Plintheng, sebuah kayu yang dibentuk huruf Y dan didinginkan dengan karet di ujung kanan dan kiri ditambah selembar kulit hewan ditengah karet. Dahulu kala plintheng digunakan sebagai senjata.

Senjata ini digunakan dengan cara meletakan kerikil sebagai peluru yang kemudian ditarik untuk menciptakan gaya pegas yang kuat.

Namun di masa lampau plintheng selain digunakan sebagai senjata juga digunakan sebagai sarana hiburan anak-anak Jawa bermain. Hingga kini pun masih ada beberapa anak di daerah yang masih bermain dengan plintheng atau yang biasa dikenal dengan ketapel ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya