Keutamaan Malam Lailatul Qadar dan Maksud dari Penyebutan Seribu Bulan

Iktikaf 10 Hari Terakhir Ramadhan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA Edukasi  – Salah satu keistimewaan yang Allah SWT berikan kepada umat Nabi Muhammad SAW adalah Lailatul Qadar. Diyakini seluruh ibadah yang dilakukan pada malam ini lebih utama dibanding ibadah selama 1000 bulan lamanya.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Lailatul Qadar berasal dari kata lailah yang berarti malam. Sedangkan qadar berarti mulia. Umat Muslim meyakini bahwa Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat mulia, sebab ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Iktikaf 10 Hari Terakhir Ramadhan

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Dikarenakan begitu besar keutamaannya, waktu turunnya malam Lailatul Qadar bahkan dirahasiakan oleh Allah SWT di sepuluh malam terakhir agar umat Muslim bersungguh-sungguh dalam mencarinya.

Berbeda jika sudah ditentukan malam dan tanggal sekian. Pasti kesungguhan ibadah yang dilakukan manusia hanya berfokus pada malam itu saja.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Lantas apa saja kemuliaan malam Lailatul Qadar?

Mengutip laman Nahdlatul Ulama, Rabu 12 April 2023, Lailatul Qadar memiliki banyak keutamaan, ini sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Alquran surat al-Qadr)

Dari ayat di atas diketahui bahwa pada malam Lailatul Qadar, Allah SWT mengutus para malaikatnya untuk turun ke bumi, salah satu dari malaikat itu ada Jibril yang ditugaskan mengatur segala urusan. Maka, dalam hal ini para ulama menarik kesimpulan siapa saja yang meminta kepada Allah maka mustahil doanya tidak diijabah.

Maksud dari penyebutan Seribu Bulan

Lebih lanjut, Menurut perhitungan Syekh Abdul Halim Mahmud, seribu bulan yang disematkan pada Lailatul Qadar setara dengan 83 tahun 4 bulan yang merupakan umur standar manusia. Dalam bukunya yang berjudul Syahr Ramadhan, beliau menulis:

“Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul Qadar lebih baik dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, Lailatul Qadar lebih baik dari usia manusia di akhir zaman.” (Syahr Ramadhan halaman 2)

Menurutnya mayoritas umur manusia yang hidup pada akhir zaman hanya sebatas sampai usia 60-70 tahun, oleh karenanya sangat beruntung bagi mereka yang mendapatkan Lailatul Qadar. Sebab, apabila seorang Muslim melakukan ibadah tepat pada terjadinya Lailatul Qadar, maka ia telah dianggap menggunakan seluruh umurnya untuk beribadah.

Mengingat banyaknya keutamaan pada malam itu, lantas kapan waktu datangnya Lailatul Qadar?

Terkait hal ini, Rasulullah SAW meninggalkan clue (petunjuk) bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkannya. “Dari Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah bersabda: ‘Carilah lailatul qadar itu dalam malam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR Bukhari)

Disebutkan malam Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, itu artinya kemungkinan besar malam istimewa ini akan terjadi pada malam 21 (kemarin), 23, 25, 27 dan 29 bulan Ramadhan.

Ribuan umat Islam memadati Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah, untuk mengikuti salat tarawih pertama pada Ramadan 1444 H, Rabu malam, 22 Maret 2023.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya