Tips Belajar Menjadi Public Speaking

Public Speaking.
Sumber :
  • inmagine

VIVA Edukasi – Keahlian berbicara di depan publik atau Public Speaking harus dikuasai oleh generasi muda Indonesia. Pasalnya, banyak dari mereka masih terbilang rendah atas keahlian tersebut. Sedangkan public speaking banyak dibutuhkan di berbagai sektor.
 
Apabila anak muda menguasai kemampuan Public Speaking dengan baik, maka bisa mengutarakan ide dan gagasan dengan baik. Kemampuan Public Speaking juga menjadi nilai tambah bagi seseorang.

7 Tips Menghadapi Ujian Nasional: Persiapan yang Efektif untuk Sukses

Salah satunya, pria asal Jakarta kelahiran tahun 1994 dengan nama Willy Tan yang akrab disapa Bro Willy ini mengenal Public Speaking saat sedang bekerja sebagai Sales Manager di suatu perusahaan, pada saat itu Willy hampir saja dipecat karena tidak pandai berkomunikasi & tidak bisa berjualan di tahun pertama.

Willy Tan, pendiri BraveSpeakers Public Speaking Academy

Photo :
  • Istimewa/VIVA/Beno
Heboh Uang Jajan Anak Artis, Arie Untung dan Fenita Arie Terapkan Kesederhanaan

Setelah banyak belajar dengan senior-senior di perusahaan, ternyata mereka bilang kunci untuk sukses di perusahaan adalah pandai membangun hubungan dengan orang lain dan jago Public Speaking.

Semenjak hari itu, Willy yang tadinya pemalu dan tidak percaya diri, mulai mempelajari skill Public Speaking dan ternyata hasilnya di tahun kedua Willy bisa memaksimalkan potensinya, sampai mendapat predikat best sales manager di perusahaan hingga mengalami peningkatan dalam karier serta penghasilan.

Bingung Cari Sekolah Terbaik? Wujudkan Masa Depan Cerah Buah Hati di Kinderfield - Highfield School

"Ya sekarang, saya fokus untuk membangun perusahaan BraveSpeakers Public Speaking Academy yang tujuannya membantu generasi muda di Indonesia untuk bisa menguasai skill Public Speaking, sehingga bisa membantu mereka untuk meningkatkan karir, bisnis dan penghasilan," ujar pemilik akun instagram dan tiktok @browillytan dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Sementara itu, Willy menjelaskan tentang bagaimana caranya menjadi Public Speaker yang handal, "Menurut saya ada 3 jenis persiapan didalam Public Speaking, ada persiapan mental, persiapan fisik, dan persiapan materi, " Tutur Willy yang sudah memiliki mengikuti sertifikasi dari BNSP RI (Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia) dengan gelar Certified Public Speaker (CPS) dan Certified Trainer (CT).

Menurutnya, persiapan mental adalah jenis persiapan agar kita mampu mengatasi rasa grogi atau demam panggung sehingga kita bisa tampil lebih percaya diri dalam menyampaikan presentasi dihadapan audiens.

Selain itu, persiapan fisik harus diperhatikan, karena persiapan yang bisa menunjang performa atau penampilan agar bisa tampil dengan prima dan fit. Contohnya seperti istirahat yang cukup, makan makanan yang sehat, serta menghindari makan makanan yang bisa berpotensi membuat pita suara menjadi serak dan tidak maksimal.

Tak hanya itu, persiapan materi juga harus diperhatikan, yaitu dengan bagaimana kita menyusun sebuah kerangka presentasi yang efektif. Tujuannya adalah agar dalam melakukan Public Speaking kita tidak bertele-tele atau muter muter sehingga kita mampu memberikan manfaat penuh kepada audiens.

Namun disamping itu ada hal yang sangat penting, yaitu sebelum melakukan persiapan didalam Public Speaking, perlunya menentukan dan memilih topik presentasi yang betul betul kita mengerti dan kuasai. Hal ini akan sangat membantu kamu dalam mendeliver sebuah pesan dan pengetahuan yang maksimal kepada audiens mu

Topik yang menarik bagi audiens 

Sebelum melakukan public speaking, perlunya mengenal siapa target audiens kita. Singkatnya kamu bisa klasifikasikan target audiens mu berdasarkan usia, gender, pekerjaan/profesi, background Pendidikan (jurusan) dan lain lain.

Selain itu, kita juga bisa melakukan survey dengan cara bertanya kepada pemimpin atau panitia penyelenggara acara mengenai topik yang relevan terhadap audiensnya. Dengan tujuan agar kita mampu memahami dan mengetahui topik yang sesuai serta menjawab kebutuhan audiens.

Dengan melakukan hal ini, kamu bukan saja dapat mengetahui topik yang menarik bagi audiensmu, tetapi kamu juga dapat menentukan seberapa dalam materi yang akan disampaikan, pakaian/kostum yang sesuai, dan juga kamu dapat menentukan contoh dan ilustrasi yang mudah dipahami oleh audiensmu.

Pelatihan dalam Public Speaking 

Ada quotes yang selalu saya pegang yaitu “practice makes perfect” dengan berlatih membuat kita mampu melakukan Public Speaking secara maksimal. Sampai detik ini pun, saya tidak pernah melewatkan latihan sebelum tampil atau melakukan Public Speaking meskipun sudah pernah tampil diberbagai event dan dihadapan ribuan audiens. Latihan adalah hal sangat penting dan perlu kita lakukan sebagai seorang Public Speaker yang baik. Karena saya percaya kesuksesan diatas panggung sangat ditentukan oleh seberapa jauh kamu berlatih sebelum kamu naik ke atas panggung. Jadi berlatihlah sesering mungkin.

Pesan yang harus disampaikan

Berbicara mengenai berapa banyak pesan yang harus disampaikan, ada kaitannya dengan waktu yang diberikan kepada kita untuk melakukan presentasi. Saran saya sebelum melakukan public speaking, kita perlu tanyakan kepada panitia tentang durasi waktu yang diberikan kepada kita selaku pembicara.

Namun sebelum kita membahas hal ini lebih dalam, saya tidak mau kita terjebak dalam pandangan atau pemikiran yang salah seperti “seorang Public Speaker harus mampu memberikan sebanyak banyaknya pesan kepada audiens disaat presentasi”.

Public Speaking tidak berbicara mengenai seberapa banyak pesan yang dapat kamu BERIKAN, melainkan tentang seberapa banyak pesan yang dapat diTERIMA. Maksudnya adalah sebagai seorang Public Speaker yang baik, kita perlu pastikan bahwa setiap pesan yang kita sampaikan dapat diTERIMA dengan baik oleh setiap audiens, sehingga semua audiens bisa mengerti dan memahami pesan kita dengan jelas. Tujuannya agar hidup mereka boleh mengalami transformasi yang positif.

Jadi bukan soal seberapa banyak pesan atau kata kata yang kita sampaikan, tetapi bagaimana cara kita mendeliver sebuah pesan atau informasi rumit menjadi sederhana, mudah dimengerti dan dipahami oleh setiap audiens dengan memaksimalkan durasi waktu yang diberikan oleh pihak penyelenggara acara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya