Perbedaan Fungsi Masjid Zaman Dulu dan Sekarang Menurut Buya Yahya

Ilustrasi masjid
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Masjid sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat Muslim. Fungsi masjid sendiri tak hanya untuk ibadah saja, melainkan juga sebagai pusat spiritual, intelektual, dan sosial. Masjid menjadi tempat berkumpulnya umat Muslim untuk beribadah, memperdalam pemahaman agama, menjalin silaturahmi, dan memperkuat ikatan kebersamaan. 

No Place to Pray for Muslim Workers in This Italian City

Sebagai simbol keagamaan dan tempat ibadah umat Islam, masjid telah mengalami perubahan yang signifikan seiring berjalannya waktu dalam hal fungsi dan peranannya. Terdapat perbedaan dalam cara masjid dijalankan dan fungsinya dalam masyarakat. Hal itu juga dijelaskan oleh Buya Yahya dalam ceramahnya di kanal Al-Bahjah TV mengenai fungsi masjid di zaman dulu dan sekarang. 

Ilustrasi masjid.

Photo :
  • Freepik/wirestock
Ustaz Adi Hidayat Larang Penggunaan Sajadah Empuk Saat Salat, Ini Alasannya

“Fungsi masjid pada zaman dulu adalah dimulai dari tempat menuntut ilmu dan tumbuhnya bermacam-macam aktivitas. Dulu gak ada pondok pesantren, gak ada kampus, gak ada sekolah madrasah semuanya tuh di masjid. Belajar di masjid, ngaji di masjid, sholat di masjid,” jelas Buya Yahya dikutip pada Senin, 19 Juni 2023. 

Namun, seiring berjalannya waktu jumlah manusia semakin banyak sehingga diperlukan aturan agar penggunaannya menjadi lebih rapi dan tertib. Sehingga fungsi di atas dipisah-pisah. 

Pelaku Pembubaran Kegiatan Ibadah Berujung Kekerasan di Tangsel Sudah Diamankan

“Kemudian berjalannya waktu manusia semakin banyak dan perlu juga aturan yang lebih rapi ada dipisa, ada pondok, ada sekolah, kemudian ada masjid,” jelasnya lagi. 

Lebih lanjut, Buya Yahya membahas tentang adanya beberapa peraturan baru di dalam masjid yang menurutnya demi kepentingan bersama antara umat yang datang ke masjid dan petugas atau penjaga masjid. Misalnya seperti mengunci masjid saat bukan waktu sholat dan adanya larangan tidur hingga menjaga kebersihan masjid. 

“Itu bukan suatu yang terlarang kemudian ke belakang lagi sampe ada peraturan masjid gak boleh tidur di masjid dan sebagainya, itu bukan larangan sesungguhnya larangan yang syar’i, tapi hanya peraturan masjid karena mungkin selama ini ada orang tidur di masjid semaunya, buang sampah, dan sebagainya,” terang Buya Yahya. 

Ilustrasi bangunan masjid jelang bulan Ramadhan

Photo :
  • pinterest

“Itu hanya peraturan jadi gak ada masalah, cuman kami imbau kepada pengurus masjid dan peraturan yang masuk akal deh. Jangan semuanya haram-haram,” sambungnya. 

Menurutnya, peraturan yang dibuat selama tujuannya baik adalah sah-sah saja demi ketertiban asal jangan terlalu berlebihan. Karena mungkin banyak juga saat ini barang-barang yang hilang di masjid sehingga penjaga lebih memperketat peraturan. 

Pada intinya, Buya mengimbau agar umat yang mengunjungi masjid agar tidak baper dengan peraturan yang dibuat oleh penjaga masjid. Begitu juga sebaliknya, penjaga atau petugas masjid tidak berlebihan. 

“Jadi, Anda harus tahu posisi Anda masing-masing supaya tidak gampang nyalahin orang lain,” pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya