Insipiratif! Polisi di Manggarai Gadai Sertifikat Rumah Untuk Bangun Sekolah Muslim

Bripka Syamsuddin
Sumber :
  • VIVA

VIVA Edukasi – Suara-suara ceria itu terdengar dari ruangan paling ujung dari 4 ruang yang seluruhnya masih berupa tembok tanpa plasteran.

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Belasan murid kelas 1 dengan masing-masing dengan tas yang diletakkan di atas meja tampak serius menyimak pengajaran. Mereka kompak menjawab pertanyaan dari ibu guru yang berdiri di depan kelas.

Suara mereka memecah keheningan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta Deen Assalam Ruteng Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT).

Komjen Fadil Pimpin Pengamanan Ajang World Water Forum di Bali, 5.791 Polisi Dikerahkan

Suasana belajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Deen Assalam Ruteng Manggarai

Photo :
  • VIVA

Sebuah motto terpampang di dalam ruang kantor "Ilmu Kudapat, Syurga Kuraih".

Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Tertulis juga tujuan lembaga pendidikan ini yakni "Menciptakan generasi muslim yang mengetahui dan memahami syariat-syariat Islam berdasarkan Al-Quran dan Al Hadist".

Kemudian dibawahnya ada tulisan kedua "Menciptakan generasi muslim yang Hafis Quran. Merangkul seluruh masyarakat muslim dalam satu lembaga pendidikan Islam".

Di atas pagar bambu, tampak Sang Merah Putih berkibar hanya separuh pada batang kayu setinggi 4 meter. Belum ada plang permanen tapi nama sekolah dicetak pada banner berukuran 1,5 x 1 meter.

Rubayah, guru yang sedang mengajar murid kelas I menyapa lembut seraya menerangkan anak-anak yang sedang bersamanya itu merupakan murid baru angkatan pertama yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta Deen Assalam Ruteng Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Hari ini yang datang 14 orang dari jumlah murid 17 orang. Mereka bersekolah sejak 17 Juli 2023," ujar Rubbayah, guru kelas sekaligus kepala sekolah yang usia jabatannya hampir sama dengan para murid baru di sekolah itu.

Bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabilillah, sekolah ini akhirnya diijinkan untuk menerima siswa-siswi baru per 15 Juli 2023 melaui pemberitahuan resmi dari Kanwil Kemenag NTT.  Perintah lisan tersebut  diterima pihak yayasan 2 hari jelang penutupan masa pendaftaran murid baru yang artinya sekolah ini membuka pendaftaran hanya sehari.

"Sehari mau tutup pendaftaran baru dibuka pendaftarannya, makanya yang mendaftar hanya 17 orang," sebut Rubbayah.

Didirikan anggota Polri

Bripka Syamsuddin

Photo :
  • VIVA

Dalam struktur yayasan tertera nama Syamsuddin selaku Pembina/Ketua Umum MI Deen Assalam. Syamsuddin merupakan seorang anggota Polri berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) sekaligus pendiri madrasah.

Dalam perbincangan santai dengan ViVa, pria 40 tahun kelahiran NTB ini menuturkan,  MI Deen Assalam Ruteng baru melaksanakan serah terima Izin Operasional Sekolah pada Sabtu 23 September 2023.

Surat Keputusan Izin Operasional Nomor 239 Tahun 3023 itu diserahkan oleh Kepala Bidang Agama Islam, Pua Monto Umbunay kepada Bripka Syamsuddin dan disaksikan Kepala Sub Tata Usaha Kementrian Agama Kabupaten Manggarai.

Izin operasional sekolah MI Deen Assalam sesungguhnya diterbitkan oleh Kementerian Agama RI  pada pertengahan Juli 2023. Melalui Kanwil Kemenag NTT, yayasan  diperintahkan untuk membuka pendaftaran murid baru.

"Kita diberitahukan sehari sebelum penutupan pendaftaran berakhir praktis kita buka pendaftaran hanya satu hari saja makanya yang daftar sedikit," imbun Bripka Syamsuddin mengulangi cerita Rubbayah.

Gadai sertifikat rumah

Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabilillah terdaftar di Kemenkumham pada tahun 2019.

Setahun kemudian, Bripka Syamsuddin langsung mengurus izin pendirian madrasah. Modal nekat.

Pada saat itu keuangan Syamsuddin sangat tidak memungkinkan. Tapi dia berani menaikkan plafon pinjaman bank mengagunkan renumerasi Polri-nya sekalian dengan sertifikat rumah. 

Bripka Syamsuddin sendiri tengah berjuang melunasi utang bank untuk pembelian tanah madrasah tahun 2020 yang dibeli dengan harga Rp198 juta.

"Modal nekat saja. Sejak 2020 itu utang bank menumpuk. Terima gaji hanya Rp200 ribu saja per bulan," ungkap Syamsuddin.

Seluruh biaya operasional madrasah hingga saat ini semuanya di bawah tanggung jawab Bripka Syamsuddin. Termasuk menggaji 4 orang guru. Satu orang guru digaji Rp500 ribu per bulan.

Meskipun bersatus sekolah definitif namun sesuai aturan, MIS Deen Wassalam mesti menunggu 2 tahun lagi untuk menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Dalam aturanya kan tunggu 2 tahun baru kita dapat BOS. Sehingga 2 tahun ke depan seluruh biaya ditanggung saya selaku ketua yayasan," terangnya.

Sambil menunggu BOS, pihak yayasan berjuang meningkatkan pengelolaan madrasah yang disesuaikan dengan kemampuan warga madrasah.

Berdasarkan kesepakatan orang tua murid dalam rapat bersama pengurus yayasan diputuskan bahwa uang sekolah yang dipungut Rp100 ribu per murid per bulan berlaku untuk keluarga yang mampu sedangkan bagi keluarga tidak mampu dan yatim tidak dipungut biaya alias gratis!

Pasca seremoni serah terima SK izin operasional, Madrasah Deen Wassalam resmi menyandang MIS ke-2 di kota Ruteng. 

Dengan begitu eksistensi Deen Wassalam diyakini bakal bertumbuh dan berkembang baik. Namun tak bisa dipungkiri pula bahwa yayasan amat membutuhkan bantuan untuk menambah fasilitas penunjang keberlangsungan KBM sehari-hari antara lain perlengkapan kantor dan buku-buku tematik yang jumlahnya masih sangat minim.

Belum lagi tiga ruang yang disiapkan untuk KBM terpaksa tidak dilanjutkan pengerjaannya karena kendala biaya.

Seperti dipantau, tiga ruang setelah ruang kelas I saat ini sebatas temboknya saja, atap masih terbuka belum dipaku seng serta lantai belum dicor.

Polisi yang bertugas pada Bagian Operasional (Ops) Polres Manggarai ini bersyukur karena bantuan dari pihak luar yayasan perlahan mulai ada.

"Tadinya ada isu macam-macam bilang sekolah ini ilegal dan sebagainya. Tapi sekarang setelah SK keluar menumbuhkan trust dan sudah mulai ada tokoh muslim yang turunkan pasir di depan," sebut Syamsuddin seraya menunjuk ongokan pasir di kintal madrasah.

Mendirikan PAUD

Suasana belajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Deen Assalam Ruteng Manggarai

Photo :
  • VIVA

Ayah 4 anak yang sudah 19 tahun berdinas sebagai anggota Polri ini mengungkapkan, sebelum mendirikan Madrasah Deen Wassalam, ia lebih dahulu membangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Islam pada 2019 lalu.

Bernama PAUD Raudhatul Athfal (RA) Deen Wassalam itu berlokasi di Cunca Lawar Kelurahan Satar Tacik  juga berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabilillah besutan Bripka Syamsuddin.

Riwayat pendirian PAUD ini kurang lebih sama dengan MIS Deen Wassalam di mana Bripka Syamsuddin serba dengan gocek sendiri. Belakangan setelah izin operasional keluar barulah orang tua murid mulai berpartisipasi mengembangkan PAUD tersebut.

Menurut dia, keberadaan TK atau PAUD Islam di Ruteng sangat dibutuhkan. RA Deen Wassalam menambah PAUD Islam swasta yang lebih dahulu eksis. 

Menariknya,  selama 4 tahun beroperasi, sarana dan fasilitas bermain anak PAUD Deen Wassalam terus ditata. Meski hanya terbuat dari seng bekas tapi kualitas pembelajaran di PAUD ini boleh dibilang bukan kaleng-kaleng. Buktinya setiap tahun animo pendaftar terus bertambah dengan penambahan tenaga guru sebanyak 4 orang semuanya berstatus non-ASN termasuk istri Bripka Syamsuddin sendiri, Rini Mulyasari sebagai kepala sekolah.

"Kalau dibilang memadai dan tidaknya gimana ya, cukuplah. Cukup memadai. Kegiatan pembelajaran juga terus dioptimalkan. Yayasan dan orang tua murid berkomitmen mengembangkan  PAUD ini supaya semakin baik. Insyaallah nanti bisa bangun sekolah PAUD dari tembok dan di lahan sendiri sekarang inikan lahan masih sewa dan tempat belajar dindingnya dari seng besi tua," kata Bripka Syamsuddin sembari melepas senyum mengembang.

Gratis untuk anak yatim

Suasana belajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Deen Assalam Ruteng Manggarai

Photo :
  • VIVA

Yayasan Pendidikan Islam Fii Sabilillah tidak memungut uang sekolah untuk anak-anak yatim yang bersekolah di RA (PAUD) Deen Wassalam maupun di MIS (SD) Deen Wassalam dengan besaran uang sekolah yang disepakati masksimal Rp100 ribu bagi keluarga yang mampu.

Bedanya, jika di PAUD gaji guru Rp750 ribu menggunakan dana BOS karena izin operasionalnya lebih dari 2 tahun, sedangkan MIS Deen Wassalam, gaji guru masih merayap karena masih tanggungan yayasan selama 2 tahun ke depan.

"Untuk TK atau PAUD sudah dapat dana BOS sehingga gaji guru di bayarkan dengan uang BOS sedangkan untuk MIS masih tanggung jawab saya hanya Rp 500 ribu. Kemudian untuk SPP di PAUD sama dengan MIS sesuai kemampuan Rp100 untuk yang mampu sedangkan yang tidak mampu dan yatim piatu gratis," tekan dia.

Visi misi tujuan dan motto MI Deen Wassalam Ruteng

Visi yayasan yang diterapkan pada dua sekolah tersebut yakni unggul dalam prestasi, berakhlaqul karimah, berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah.

Sedangkan misi yayasan yaitu:
-Melaksanakan pembelajaran berkualitas dan bimbingan efektif, sehingga murid berkembang optimal, sesuai potensi yang dimiliki.
- Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif seluruh warga madrasah.
- Mendorong dan membantu murid untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
-Menumbuhkan penghayatan ajaran Agama Islam dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan bertindak dan bertanggung jawab.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya