5 Negara Komunis Terakhir yang Ada Saat Ini, 2 Tetangga Indonesia!

Bendera China.
Sumber :

China Hingga kini, terdapat lima negara terakhir di dunia yang masih memegang teguh ideologi komunis mereka, dengan sebagian besar terletak di wilayah Asia. China, sebagai negara komunis terbesar di dunia, dan Korea Utara, yang memiliki ideologi dengan konsep dasar yang sangat mirip dengan komunis, menjadi contoh utama.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Ideologi komunis pada dasarnya mencakup sistem ekonomi dan politik yang mengadvokasi struktur tanpa kelas, dengan tujuan untuk mendistribusikan kekayaan dan sumber daya secara lebih merata. Dalam kerangka pandangan ini, pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap individu mendapatkan bagian yang sama.

Bendera Korea Utara.

Photo :
  • Pixabay
Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Hanya ada lima negara saat ini yang masih mempertahankan ideologi komunis di dunia, atau setidaknya memiliki prinsip dasar yang serupa dengan komunis, seperti yang dapat ditemukan di Korea Utara. Berikut adalah daftarnya, seperti yang dilansir dari World Atlas.

1. Korea Utara

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Pada dasarnya, Korea Utara menolak penyebutan ideologi komunis yang melekat di negaranya. Namun, hingga saat ini, Korea Utara masih menjadi salah satu negara komunis terakhir di dunia.

Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini menganut jenis paham komunis yang dikenal sebagai 'juche'. Nama terakhir merupakan paham yang diciptakan keluarga Kim, yang mempromosikan kemandirian.

Sesuai dengan ideologi juche, negara memiliki kendali penuh atas perekonomian negara. Tak heran jika kemudian Korut menjadi negara yang paling terisolasi di dunia.

Juche sendiri resmi menjadi ideologi Korea Utara pada tahun 1970-an dan terus dilanjutkan hingga saat ini. Kini, masyarakat Korea Utara hidup di bawah kepemimpinan otoriter Kim Jong-un. Berita dikontrol ketat, warga bahkan tak memiliki akses untuk terhubung ke dunia luar.

Vietnam telah dipimpin oleh rezim komunis sejak 1975, kala negara tersebut bersatu kembali setelah Perang Vietnam.

Ilustrasi bendera Vietnam.

Photo :
  • Antara Foto.

Vietnam merupakan negara dengan satu partai, yang dipimpin oleh Partai Komunis Vietnam. Namun, seiring berjalannya waktu, negara-negara komunis seperti Vietnam mengalami pergeseran komponen ideologi.

Pada tahun 1986, Vietnam memperkenalkan kebijakan yang dikenal sebagai Doi Moi. Kebijakan ini mengubah sistem ekonomi negara, dari gaya komunis yang direncanakan secara terpusat menjadi ekonomi yang lebih kapitalis dan digerakkan oleh pasar.

Sejak reformasi ekonomi itu berlangsung, pertumbuhan ekonomi Vietnam berkembang pesat. Meski demikian, Partai Komunis Vietnam masih terus memonopoli kekuasaan di negara tersebut.

Pemerintah bahkan dituduh sangat membatasi kehidupan masyarakat. Media dikontrol dengan ketat, dan siapa pun yang menentang rezim akan ditangkap dan dipenjarakan. Secara resmi, Vietnam tetap menjadi negara komunis. Namun secara ideologi, paham komunisme di negara tersebut telah ditinggalkan.

3. Laos

Wisatawan Laos

Photo :
  • Worldatlas.com

Sama seperti Vietnam, Laos telah dipimpin oleh rezim komunis sejak 1975 silam. Partai Revolusi Rakyat Laos (LPRP) merupakan partai komunis di negara tersebut. Namun, pemerintah Laos tak secara terbuka mengakui komunisme sebagai ideologinya. Kehidupan politik Laos dikenal sangat tertutup, tanpa seorang pun tahu apa yang terjadi di koridor kekuasaan.

Laos juga telah melakukan reformasi ekonomi pada 1986. Sejak saat itu, pertumbuhan ekonomi Laos naik signifikan dengan tingkat kemiskinan yang terus menurun.

Pada tahun 1991, Laos mengadopsi konstitusi yang menjamin hak asasi manusia. Namun, sayangnya beberapa hak seperti hak untuk hidup, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berkumpul tidak termasuk ke dalam poin konstitusi.

Seperti negara komunis lainnya, Laos juga melakukan kontrol ketat atas media. Pemerintah juga melakukan kontrol ketat atas konten-konten yang diunggah di media sosial masyarakat Laos.

4. Kuba

Bendera Kuba

Photo :
  • Wallpaper Flare

Kuba merupakan satu-satunya negara komunis barat. Sejak 1959 silam, Kuba telah berada di bawah kekuasaan komunis Kala itu, Fidel Castro merebut kekuasaan dari diktator militer Fulgencia Batista. Casto kemudian memimpin Kuba hingga pensiun pada 2008.

Setelah komunisme mengambil alih kekuasaan, Kuba mengalami sejumlah perbaikan, mulai dari memperbaiki infrastruktur negara dan menyediakan perawatan kesehatan serta pendidikan gratis untuk semua masyarakat. Semua bisnis swasta juga dinasionalisasi. Namun, seperti negara komunis lainnya, perbedaan pendapat tak dapat ditoleransi di Kuba.

Kuba juga telah memperkenalkan reformasi pasar bebas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca-kejatuhan Uni Soviet. Pemerintah Kuba telah melegalkan kepemilikan pribadi atas ponsel dan komputer. Kuba juga menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Eropa. Pada 2014, Amerika Serikat juga telah memulihkan ketegangannya bersama Kuba.

5. China

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping

Photo :
  • express.co.uk

China merupakan negara komunis terbesar di dunia. Rezim komunisnya dimulai pada tahun 1949. Kala itu, pasukan komunis pimpinan Mao Zedong mengalahkan pasukan nasionalis dalam perang saudara dan memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Beberapa dekade setelah pembentukan pemerintahan komunis, lahan pertanian di China dikumpulkan dan semua bisnis berada di bawah kendali negara. Kebijakan ekonomi pemerintah komunis hingga tahun 1970-an menyebabkan kematian warga karena kelaparan, penyiksaan, kerja paksa, dan bunuh diri.

Pada 1976, Mao Zedong meninggal dunia dan digantikan oleh Deng Xiaoping yang mulai melakukan reformasi ekonomi. Hasilnya adalah ekspansi ekonomi China yang begitu cepat. Saat ini, China bahkan disebut sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

China memang telah meninggalkan komponen ekonomi ideologi komunis. Namun, tidak untuk tindak represif dan kontrol penuuh atas masyarakat. Hingga saat ini China mengontrol dan mengendalikan perbedaan pendapat.

Partai Komunis China masih terus memonopoli kekuasan. Akibatnya, media, termasuk internet, sangat dipantau, bahkan mengalami penyensoran di negara komunis terakhir di dunia satu ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya