Hal-hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan, Apa Saja?

Ilustrasi puasa.
Sumber :
  • pixabay

JAKARTA  – Muslim yang berakal dan baligh harus melakukan puasa Ramadhan, yang merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan hukumnya. Namun untuk beberapa individu tidak dapat memenuhi puasa 29 atau 30 hari ini. Misalnya, wanita yang menstruasi atau haid, karena menstruasi adalah sesuatu yang menghalangi puasa.

Indonesian Economy Grows 5,11 Percent in Q1 2024

Lantas, Apa saja yang bisa membatalkan puasa selain menstruasi? 

Kegiatan Bulan Puasa Ramadan di Mesjid Istiqlal Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Gunung Ruang Meletus Lagi, 2 Bandara Tutup Sementara dan Puluhan Pesawat Batal Terbang

1. Memasukkan sesuatu ke dalam tubuh dengan sengaja. 

Seperti yang disampaikan dalam Al Qur'an, Surat Al-Baqarah ayat 187,  “ … Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam … “

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

2. Memasukkan sesuatu ke dalam dubur dan kubul

Walaupun itu terkait dengan pengobatan. Misalnya, jika seseorang menderita demam tinggi dan perlu menerima obat melalui dubur, puasanya akan batal.

3. Muntah secara  sengaja

Hal ini didasarkan pada hadis dari Abu Hurairah, di mana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yang muntah karena terpaksa, maka tidak wajib baginya menqadha puasanya. Dan barang siapa yang muntah dengan sengaja, maka wajib baginya menqadha puasanya." (HR. Abu Daud)

4. Melakukan hubungan suami istri

Seperti yang disampaikan dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah Ayat 187, yang berbunyi "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu...". 

Ada ketentuan khusus untuk menggantinya jika hal ini dilanggar. Jika seorang muslim melakukan hubungan suami istri selama berpuasa, ia harus mengganti puasanya dengan memerdekakan seorang budak mukmin. Jika tidak, ia harus mengganti puasanya selama dua bulan berikutnya.

Jika tidak, ia harus membayar denda dengan memberi makan fakir miskin senilai satu mud (0,6 kg beras atau tiga per empat liter beras) kepada orang yang tidak mampu. 

5. Keluar air mani dengan sengaja

Hal ini mengacu pada hadis Bukhari, yang berbunyi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda: “(Allah Ta’ala berfirman): ketika berpuasa ia meninggalkan makan, minum dan syahwat karena-Ku". 

Sementara itu, puasanya tidak batal jika seseorang hanya membayangkan atau berkhayal tentang keluarnya mani. Ini disebabkan oleh sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, "Sesungguhnya Allah memaafkan umatku apa yang terbayang dalam hati mereka, selama mereka tidak melakukan atau mengungkapnya." (HR. Bukhari, Muslim).

6. Haid dan nifas

Wanita yang sedang berpuasa kemudian mengalami haid maka puasanya dinyatakan batal, begitu juga dengan wanita yang nifas. Wanita yang mengalami hal ini harus mengganti puasanya pada hari berikutnya, meskipun ini bukan atas kehendak pribadi dan terjadi secara alamiah. 

7. Gila

Selain itu, gila atau hilang akal juga membatalkan puasa. Puasa seorang mukmin yang gila atau hilang akal juga akan batal secara otomatis karena salah satu syarat puasa adalah kondisi akal yang sehat.

8. Meninggalkan agama Islam atau murtad

Pernyataan atau perbuatan yang menunjukkan bahwa seseorang keluar dari Islam atau murtad menjadi salah satu alasan mengapa puasa dianggap batal. Salah satu contohnya adalah jika seseorang yang beragama Islam menolak keesaan Allah saat berpuasa, maka puasanya dianggap batal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya