Makna Perayaan Hari Waisak: Lebih dari Sekadar Tradisi

Perayaan Waisak 2555 BE di Borobudur
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar Sodiq

VIVA – Setiap tahun, umat Buddha di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak pada purnama di bulan Waisak. Pada tahun ini, Hari Raya Waisak 2568 BE jatuh pada Kamis, 23 Mei 2024. 

Gus Yahya Sebut Klaim MUI soal Salam Semua Agama merupakan Ibadah Tidak Tepat

Nama "Waisak" sendiri berasal dari dua bahasa yaitu "Vaisakha" dalam bahasa Sansekerta dan "Vesakha" dalam bahasa Pali, yang merujuk pada nama bulan dalam kalender Buddhis. Dalam kalender Masehi, perayaan ini biasanya jatuh pada akhir April, Mei, atau awal Juni.

Trisuci Waisak: Tiga Peristiwa Penting

KAI: Data Per 26 Mei Terjadi Lonjakan Penumpang 23 Persen, 20 Kereta Ditambah

Peringatan Trisuci Waisak di candi Borobudur yang jatuh tanggal 10 Mei 2017

Photo :

Bagi umat Buddha, Waisak dikenal sebagai Hari Raya Trisuci Waisak karena memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama. Berikut peristiwa penting perayaan Waisak yang dilansir dari laman Kemenag:

Selama Liburan Waisak 2024, KAI Sumut Catat 25.497 Tiket Ludes Terjual
  1. Kelahiran Bodhisattva Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM.
  2. Pencapaian Penerangan Sempurna oleh Siddharta Gautama di Bodh Gaya pada tahun 588 SM, yang menandai transformasinya menjadi Buddha.
  3. Wafatnya Buddha Gautama atau Maha Parinibbana di Kusinara.

Persiapan dan Kegiatan Menyambut Waisak

Puja Bakti Waisak di Candi Jiwa, Karawang

Photo :
  • Antara/ M Ali Khumaini

Menyambut Waisak, umat Buddha sering mengadakan berbagai kegiatan seperti membersihkan vihara, berziarah ke makam leluhur, dan membersihkan makam pahlawan. Pada saat Hari Waisak, umat Buddha melaksanakan puja saat detik-detik purnama. Selain itu, kegiatan lomba atau pentas kesenian juga sering diadakan untuk memeriahkan perayaan ini.

Inspirasi dari Pencapaian Penerangan Sempurna

Salah satu peristiwa penting yang diperingati pada hari Waisak adalah pencapaian Penerangan Sempurna oleh Buddha. Peristiwa ini seharusnya menjadi inspirasi dan motivasi bagi umat Buddha untuk senantiasa berbuat kebajikan. Perayaan Waisak bukan hanya tentang melaksanakan tradisi puja, tetapi juga tentang meneladani tekad, semangat, pantang menyerah, dan sifat-sifat luhur Buddha serta senantiasa melaksanakan dhamma.

Keteladanan Buddha Gautama

Perayaan Waisak 2555 BE

Photo :
  • ANTARA/ Nyoman Budhiana

Keteladanan Buddha Gautama ditunjukkan sejak beliau terlahir sebagai Petapa Sumedha pada masa kehidupan Buddha Dipankara. Petapa Sumedha bertekad untuk menjadi Buddha pada masa selanjutnya. Ketika waktunya telah tiba, Siddharta Gautama terlahir di bumi untuk terakhir kalinya demi menyempurnakan parami. Setelah mencapai Penerangan Sempurna, Buddha mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan dhamma dan membentuk Sangha. Menjelang wafat, beliau berpesan, "Oh para Bhikkhu, segala sesuatu tidak kekal adanya, berjuanglah dengan kewaspadaan" (Maha Parinibbana Sutta).

Makna Sejati Waisak

Rangkaian Perayaan Tri Suci Waisak di Sejumlah Daerah Indonesia

Photo :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Kisah hidup Buddha Gautama mengajarkan kita tentang perlunya perjuangan dan ketekunan. Umat Buddha yang menyambut Waisak dengan penuh kesadaran dan meneladani sifat-sifat luhur Buddha akan mampu memaknai arti Waisak yang sesungguhnya. Penghormatan atau puja tertinggi pada Buddha adalah dengan melaksanakan dhamma dalam berbagai segi kehidupan, baik dalam kehidupan sehari-hari, beragama, berbangsa, maupun bernegara.

Perayaan Hari Waisak bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momen reflektif untuk meneladani nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Buddha Gautama. Dengan memahami dan menghayati makna di balik peristiwa-peristiwa penting yang diperingati, umat Buddha dapat memperdalam praktik keagamaan mereka dan mengaplikasikan ajaran dhamma dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, Waisak menjadi perayaan yang kaya makna dan memberikan dampak positif bagi seluruh umat Buddha.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya