Gelegar Final Piala Presiden 2018

Pembukaan Piala Presiden 2018
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Piala Presiden 2018 sudah memasuki babak puncak. Persija Jakarta berhadapan dengan Bali United dalam perebutan gelar juara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 17 Februari 2018. Sedangkan PSMS Medan dan Sriwijaya FC memperebutkan tempat ketiga.

FOBI Gelar Kejuaraan Dunia Bertajuk Piala Presiden, 10 Negara Tampil

Turnamen pramusim bergengsi di Indonesia ini sudah tiga kali digelar. Dan tiap tahunnya, tingkat persaingan antarklub selalu mencapai level tertinggi. Mereka tampil habis-habisan untuk menuai prestasi di Piala Presiden.

Perhatian publik pecinta sepakbola nasional pun tersedot ke Piala Presiden 2018. Rekor jumlah penonton sebanyak 50 ribu orang di laga Persebaya Surabaya melawan Madura United menjadi buktinya.

Juara Baru Lahir di Piala Presiden Esports 2023

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ketika itu penuh sesak. Pada saat pengumuman pemasukan oleh panpel, diketahui penjualan tiket menghasilkan uang sebanyak Rp2 miliar.

Dan jumlah itu sepertinya bakal terlampaui di babak final. Sebab, panpel mengumumkan bakal menjual 66.713 tiket, yang hanya dalam beberapa jam masa penjualan, sudah laku lebih dari setengahnya.

Turnamen Esports Diharapkan Beri Kontribusi untuk Perkembangan SDM

Animo publik yang besar itu tak lepas dari keinginan Maruarar Sirait, ketua steering committee Piala Presiden 2018. Persaingan antarklub yang menjadi bagian dari prestasi mesti berujung pada hiburan rakyat yang kualitasnya bagus.

"Jumlah penonton baik di stadion dan televisi sangat luar biasa, terbukti dari selalu padatnya stadion tempat bertanding dan rating televisi yang sangat bagus. Bukti Piala Presiden jadi hiburan rakyat," ujar pria yang akrab disapa Ara itu.

Dalam tiga kali perhelatan, Piala Presiden selalu mengusung regulasi baru. Tujuannya tak lain adalah mencari konsep terbaik ketika kompetisi sesungguhnya berjalan.

Pada 2015 lalu, Persib Bandung menjadi juara. Piala Presiden ketika itu menjadi momen pembangkit industri sepakbola nasional yang sedang mati suri.

Berlanjut ke 2017, saat Arema FC jadi yang terbaik. Regulasi menurunkan pemain di bawah 23 tahun memunculkan bibit-bibit potensial untuk tim nasional Indonesia yang dipersiapkan ke Asian Games 2018.

Publik pun menanti, efek positif apa yang dimunculkan usai Piala Presiden edisi ketiga ini rampung digelar.

Selanjutnya...

Persija Vs Bali United, Final Terbaik!

Persija dan Bali United merupakan tim yang tertajam dalam urusan mencetak gol. Macan Kemayoran sejauh ini telah mencetak 15 gol, sedangkan Serdadu Tridatu berada di bawahnya dengan 12 kali membobol gawang lawan.

Meski kalah tajam, namun Bali United punya rekor pertandingan lebih baik. Mereka tidak terkalahkan sampai melaju ke final. Persija kalah sekali, dan itu ketika di fase Grup D menghadapi Serdadu Tridatu.

Jika ditarik lebih jauh, Persija yang ditangani oleh Stefano Cugurra Teco, punya rekam jejak buruk saat menghadapi Bali United. Pada Liga 1 2017, Macan Kemayoran yang berstatus tuan rumah harus puas bermain imbang 0-0 di kandang sendiri.

Tim kebanggaan Jakmania kembali kalah 1-2 saat melawat ke markas Bali United di putaran kedua Liga 1 musim lalu. Artinya, dalam tiga kesempatan Teco memimpin anak asuhnya menghadapi Serdadu Tridatu, tak pernah sekalipun dia menang.

Melihat hal tersebut, juru taktik asal Brasil itu benar-benar mempertimbangkan dengan matang pemain yang akan diandalkannya. "Besok, pemain yang main adalah mereka yang siap secara taktik, fisik, dan emosional," ujar Teco.

Aspek emosional wajar bila jadi pertimbangan Teco. Sebab, bermain di SUGBK layaknya berada di kandang sendiri. Puluhan ribu Jakmania siap memadati tribun guna memberi dukungan kepada Persija.

Bek Persija, Maman Abdurahman, sadar betul harus bermain dengan maksimal dan merebut gelar juara. Jakmania sudah sabar menanti Macan Kemayoran yang sudah 13 tahun lebih tak mengecap gelar juara.

"Kami ingin memberikan hasil terbaik pada pertandingan kali ini. Kami ingin memberikannya untuk The Jakmania dan masyarakat Jakarta," ujar Maman.

Pelatih Bali United, Hans-Peter Schaller, menegaskan anak asuhnya sama sekali tak gentar mendapat teror mental dari Jakmania. Mereka bakal berjuang habis-habisan agar bisa menjadi yang terbaik di Piala Presiden 2018.

"Ini adalah keuntungan yang mereka inginkan, tapi ketika di final tidak ada kata menguntungkan. Kami sudah melangkah sejauh i ni di turnamen, tak ada yang menyangka sekarang kami di final, tentu saja jika Anda sudah berada di final, Anda ingin menang," ujarnya.

Tekad untuk menjadi juara Piala Presiden 2018 sudah diperlihatkan Bali United dan Persija sejak masih bergulat di semifinal. Mereka mengorbankan laga di Piala AFC dengan menurunkan pemain lapis kedua, agar bisa memastikan melaju ke final.

Pengorbanan itu membuat mereka mendapat hujan kritik dari suporter sendiri. Dan satu-satunya cara membayar kekecewaan itu adalah menjadi pemenang di SUGBK.

Selanjutnya...

Mempertahankan Citra Positif

Sepakbola Indonesia di masa sebelumnya tak pernah lepas dari kontroversi kepemimpinan wasit di lapangan. Namun, selama Piala Presiden 2018 bergulir, hampir tak pernah muncul keluhan dari pihak klub.

Guna mempertahankan citra positif selama gelaran Piala Presiden 2018, telah ditunjuk delapan wasit berlisensi FIFA untuk memimpin jalannya laga final dan perebutan tempat ketiga. Dengan begitu, diharap pertandingan bisa berlangsung dengan lancar.

"Fair play, prestasi, dan transparansi harus bisa ditunjukkan dari segala aspek. Begitu pula dengan pemilihan perangkat pertandingan. Kami selalu berusaha maksimal," ujar ketua organizing committee Piala Presiden 2018, Berlinton Siahaan.

Empat wasit yang memiliki lisensi FIFA adalah Oki Dwi Saputra, Mustafa Umarella, Thoriq Alkatiri, dan Yudi Nur Cahyo. Ditambah empat asisten wasit yang memiliki level sama, yakni Benny Andriko, Bangbang Syamsidar, Dinan Lianzuardi, dan Nur Hadi.

Kebijakan ini langsung disambut positif oleh pelatih SriwijayaFC, Rahmad Darmawan. Dia menilai dua pertandingan besok akan semakin terangkat kualitasnya dengan dipimpin wasit berlisensi FIFA.

"Kami berharap semoga mereka (wasit) bisa bertugas dengan kualitas dan standar FIFA. Saya percaya ini akan membuat turnamen lebih berbobot dan menghibur bagi penonton," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya