Pelatih Paling Disorot Sepanjang Tahun 2011

Roberto Mancini
Sumber :
  • REUTERS/Giampiero Sposito

VIVAnews - Sepanjang tahun 2011 ada beberapa pelatih yang sukses menyedot perhatian pecinta sepakbola. Dua pelatih asal Italia, Roberto Mancini dan Antonio Conte menjadi sorotan setelah mampu membawa timnya menjadi penguasa liga domestik.

Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus

Mancini yang didukung modal besar pemilik Manchester City akhirnya 'sukses' mengimbangi hegemoni klub-klub papan atas Premier League. ManCity menutup tahun 2011 dengan status sebagai pemuncak klasemen meski masih ditempel ketat seteru sekotanya Manchester United. Ini tentu sebuah prestasi bagi fans The Citizens.

Siapa yang tak kenal dengan Roberto Mancini?. Berbekal  nama besar sebagai pemain yang sukses menjadi ikon bersama Bologna, Sampdoria, Lazio. Karir sepakbolanya mulai surut saat berkostum Leicester City. Mancini lalu memulai karir kepelatihannya dengan menukangi Fiorentina. Setelah itu ia mendapat tantangan di Lazio sebelum akhirnya menuai masa emas bersama Inter Milan.

Diincar 2 Raksasa Italia, Isco Dibanderol Madrid Rp733 M

Sukses mempersembahkan hattrick scudetto, Mancini akhirnya didepak setelah gagal mewujudkan ambisi Massimo Moratti mengangkat trofi Champions League. Ia akhirnya didepak sebelum akhirnya dipinang Manchester City pada 2009.

Bersama The Citizens, pelan namun pasti Mancio mampu medekatkan ambisi sang pemilik klub, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Dengan jaminan kebebasan berburu pemain, Mancini makin leluasa menciptakan tim impiannya di Manchester City. Dari tim papan tengah, tim bertabur bintang ini mulai menunjukkan kekuatan. Kekuatan uang mulai menunjukkan hasilnya. Musim lalu, Mancini berhasil mempersembahkan trofi perdananya yakni FA Cup.

Juventus Tak Menikmati Untung Besar dari Penjualan Pogba

Dan musim ini, ManCity berpeluang besar menjadi penguasa daratan Inggris. Pelatih 47 tahun itu berhasil menjadi pesaing utama MU, bukan Chelsea, Liverpool, atau Arsenal yang selama ini selalu menjadi penghuni tetap dominasi tim berjuluk The Big Four.

Dengan reputasi Mancini sebagai pelatih yang tengah bersinar musim ini, kabarnya Mancini juga disebut bakal menjadi salah seorang pelatih termahal di Inggris. Bahkan, gelandang Pantai Gading yang kini berkostum ManCity, Yaya Toure sempat membandingkan Mancini dengan pelatih Barcelona, Josep Guardiola.

“Mancini lebih dekat pada para pemainnya ketimbang Guardiola. Di ruang ganti, Anda harus tahu alasan untuk bisa menerima keputusan yang dibuatnya. Dan Mancini selalu menjelaskannya dengan sempurna. Dia lebih banyak berkomunikasi ketimbang Guardiola,” ujar Yaya Toure yang pernah memperkuat Barcelona.

Alan Pardew Juga Sempat Mengejutkan

Newcastle United memang sempat mengejutkan. Bermateri pemain pas-pasan, The Toon sempat merasakan puncak klasemen Premier League sebelum akhirnya tergusur karena cederanya beberapa pemain kuncinya. Tim racikan Alan Pardew pantas mendapatkan label kuda hitam musim ini.

The Magpies sempat mengangkangi tim-tim elite Chelsea, Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur. Torehan tak terkalahkan dalam 10 laga awal Premier League sudah mengindikasikan kehebatan Newcastle. Permainan kolektivitas dengan ditunjang koordinasi pertahanan yang rapat menjadi kunci kesuksesan Newcastle.

Namun tak meratanya kualitas antara pemain kunci dan pemain pengganti tampaknya membuat langkah Newcastle tersendat-sendat. Cederanya beberapa pemain kunci seperti sang kapten Fabio Coloccini seakan menjadi ganjalan pasukan Alan Pardew menjaga konsistensi. Kini Newcastle harus puas nangkring di posisi ketujuh klasemen sementara di penghujung tahun 2011.

Fokus Conte Bersama Juventus Tak Terpecah

Satu nama pelatih yang juga pantas menjadi sorotan adalah Antonio Conte. Allenatore berusia 42 tahun ini sukses membangkitkan Juventus dari tidur panjang usai kasus Calciopoli pada 2006 silam. Juventus sukses menutup tahun 2011 dengan indah. Pasukan Si Nyonya Tua sempat melesat memuncakki klasemen Serie A meski kini harus berbagi tempat dengan juara bertahan AC Milan.

Conte memang sedikit tertolong dengan fokus Juventus yang hanya berlaga di Serie A disaat para pesaingnya harus terpecah di pentas Eropa. Namun kualitas Conte tetap pantas diperhitungkan. Klub asal Turin ini belum terkalahkan hingga laga ke 16 Serie A.

Kehebatan Conte juga diakui mantan rekan setimnya di Juventus, Ciro Ferrara. Maklum, Ferrara yang juga menjadi legenda hidup Juventus juga sempat diberi kesempatan membangunkan nama besar Si Nyonya Tua. Namun ia gagal dan harus didepak sebagai pelatih.

"Apa yang telah dilakukan Conte dalam karier singkatnya sebagai pelatih telah mencuri perhatian banyak orang. Dia telah membawa dua klub (Bari dan Siena) promosi ke Serie A dan dia telah membuat kesan positif dengan keinginan, komitmen, dan tekadnya," puji Ferrara.

Bagi Conte, Juve memang telah mendarah daging. Sejak tahun 1992 hingga 2004, Conte menjadi salah satu pilar penting Juventus. Bersama Juve, Conte mencatat prestasi prestisius. Lima gelar scudetto (1995, 1997, 1998, 2002, 2003), satu Piala UEFA (1993), dan satu Liga Champions (1996) berhasil direnggutnya.

Sukses menjadi pemain, manajemen Juventus kemudian memberikannya kepercayaan menukangi Juve yang tengah dalam titik nadir keterpurukan. Conte dibajak dari Siena pada 22 mei 2022 lalu untuk menggantikan peranLuigi Del Neri. Tangan dingin plus nama besar Conte di Turin mulai membuahkan hasil. Juventus kini menjadi kandidat peraih scudetto.

Klik di sini untuk melihat video pelatih paling di sorot sepanjang tahun 2011

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya