KALEIDOSKOP 2013

Indonesia Magnet Bagi Tim Eropa

Indonesia vs Belanda
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAbola - Memiliki potensi sepakbola besar di kawasan Asia Tenggara, membuat Indonesia menjadi tujuan tim elite dunia. Terhitung empat tim papan atas dunia silih berganti mengunjungi Indonesia pertengahan tahun ini.

Belanda Permalukan Inggris di Wembley

Besarnya basis fans di Indonesia, seakan menjadi magnet bagi tim dari Benua Biru.  Medio Juni-Juli 2013, publik sepakbola di Tanah Air mendapat suguhan langka melihat langsung penampilan pemain papan atas Eropa di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Mulai dari Timnas Belanda hingga tiga raksasa Premier League.

Kunjungan tim dunia ke Indonesia diawali Juni 2013. Finalis Piala Dunia 2010, Belanda bertandang ke Indonesia pada 5-8 Juni 2013. Tidak sekadar datang dan bertanding, agenda kerja sama dilakukan antar federasi.

Presiden Federasi sepakbola Belanda (KNVB), Michael Van Praag beserta jajarannya menyambangi kantor PSSI di kawasan SUGBK  dan diterima oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.

Puncaknya, saat Tim Merah Putih bentrok dengan Die Oranje pada Jumat 7 Juni 2013. Tuan Rumah yang diperkuat pemain terbaiknya menelan kekalahan tiga gol tanpa balas. Kendati kalah kelas, Indonesia mampu memberikan perlawanan sengit bagi Robin Van Persie dan kawan-kawan.

Selang sebulan setelah laga melawan Belanda, giliran klub asal Inggris, Arsenal 'melancong' ke Indonesia dalam tur pra musim bertajuk Arsenal Asia Tour 2013. Pasukan Arsene Wenger mendarat di Indonesia pada 12 Juli 2013 melalui Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Selama di Indonesia, Arsenal menggelar berbagai acara mulai dari coaching clinic, meet and greet, hingga latihan terbuka di SUGBK. Sayang, pemain Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Dream Team besutan pelatih Jacksen F Tiago menelan kekalahan dengan skor telak 0-7.

45 Menit, Vardy Bawa Inggris Ungguli Belanda

Tiga hari kemudian, tepatnya 17 Juli 2013, tim legendaris Inggris, Liverpool ganti menyambangi Indonesia untuk menjalani tur pra musim menghadapi Premier League musim 2013-14. Faktor sejarah dan prestasi The Reds di Inggris dan Eropa membuat Steven Gerrard dan kawan-kawan mendapat sambutan meriah dari fansnya di Indonesia.

Saat hari pertandingan tiba, 20 Juli 2013, suporter Liverpool menyulap SUGBK menjadi Anfield. Warna merah menghiasi seluruh isi stadion. Penampilan pemain Indonesia yang bersatu dalam tim Indonesia XI tidak terlalu mengecewakan. Meski kalah 0-2, pelatih Indonesia, Jacksen memiliki kerangka pasukan timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk menghadapi Kualifias Piala Asia 2015.

Setelah Arsenal dan Liverpool, publik sepakbola di Indonesia semakin dimanjakan dengan kedatangan Chelsea. The Blues menjadi tim ketiga yang bertamu dalam kurun waktu satu pekan di akhir Juli 2013. Kunjungan Chelsea ke Indonesia terasa spesial karena didampingi pelatih baru, Jose Mourinho. 

Kesempatan ini dimanfaatkan PSSI untuk menurunkan mayoritas pemain Timnas U-23 yang sedang dipersiapkan menghadapi SEA Games 2013. Dari 22 pemain yang dipersiapkan untuk menghadapi Chelsea, 11 di antaranya pemain Timnas U-23. Posisi pelatih dipercayakan kepada Rahmad Darmawan.

Namun dalam partai eksebisi ini yang digelar 25 Juli 2013, pemain Indonesia yang memperkuat BNI Indonesia All-Stars menuai kekalahan 1-8. Satu gol Indonesia lahir dari gol bunuh diri Tomas Kalas. Kedatangan Chelsea ke Indonesia sekaligus mengakhiri rangkaian kunjungan tim Eropa selama 2013.

Tetap datangkan manfaat

Kendati menelan kekalahan dari empat partai uji coba internasional, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menyatakan, kunjungan tim dari Eropa itu tetap mendatangkan manfaat bagi para pemain. Menurut Djohar, rangkaian kunjungan 4 tim tersebut bisa menambah pengalaman bertanding pemain di level internasional.

"Tentu manfaatnya sangat besar. Bermain melawan tim kelas dunia menjadi pengalaman berharga. Pemain juga dapat menimba ilmu dari pemain kelas dunia. Saya melihat, pemain Indonesia kurang jam terbang dalam pertandingan internasional," ujar Djohar.

Selain mendatangkan keuntungan bagi pemain,  tidak dapat dipungkiri, kunjungan mereka menjadi hiburan langka, terutama bagi fans masing-masing empat tim itu yang selama ini hanya bisa menyaksikan aksi-aksi pemain idola lewat layar kaca.

Nihan contohnya, fans wanita Chelsea rela mengarungi lautan selama sepekan demi menyaksikan Frank Lampard dan kawan-kawan berlaga di Jakarta. Dia datang dari Serui, Kepulauan Yapen, Papua. Menempuh perjalanan jauh dengan menggunakan kapal laut tidak terasa karena akan melihat langsung tim idolanya. "Kalau sudah suka tidak terasa," kata Nihan.

Dia terdaftar sebagai anggota Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC) wilayah Ambon. Untuk mencapai Jakarta, dia lebih dulu berlayar dua hari menuju Ambon sebelum melanjutkan perjalanan lima hari ke Jakarta.

Mengenai kedatangan tim Eropa ke Indonesia, pandangan berbeda justru disampaikan mantan pelatih Timnas Indonesia, Jacksen F Tiago saat itu. Bagi arsitek asal Brasil itu, Indonesia membutuhkan lawan yang seimbang untuk mengukur kekuatan.

"Pertandingan melawan tim dari Eropa menjadi tidak ideal, karena lebih bagus menghadapi tim yang sepadan untuk mempersiapkan skuad. Ini untuk membangun kepercayaan diri pemain."

Vardy Starter, Ini Susunan Pemain Inggris Vs Belanda
Pemain Timnas Argentina

Rangking FIFA: Argentina di Puncak, Indonesia Makin Anjlok

Argentina menggeser Belgia di rangking teratas dunia.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016