Catatan Spesial Jelang Duel El Clasico Edisi ke-264

Real Madrid dan Barcelona di El Clasico.
Sumber :
  • Reuters / Stringer
VIVA.co.id –
Malam Bersejarah di Liga Champions, Pemuda 19 Tahun Kalahkan Messi
Partai sengit akan tersaji di jornada ke-31 La Liga Spanyol, mempertemukan Barcelona kontra Real Madrid di Camp Nou pada Minggu 3 April 2016 dini hari WIB. Beberapa data dan cerita menarik turut memanasi jelang El Clasico jilid ke-264 di seluruh kompetisi.

Barcelona Banting Harga Coutinho, Rela Rugi

Tensi tinggi memang kerap meliputi duel tim raksasa La Liga ini, baik di dalam atau pun luar lapangan. Momen yang paling terkenal adalah saat Luis Figo dilempar kepala babi oleh fans Barca, karena memutuskan pindah ke Madrid pada 2002 silam.
4 Skema Barcelona Juara LaLiga


Itu mungkin hanya salah satu kejadian di antara banyaknya insiden di laga El Clasico, yang cukup menghebohkan. Akan tetapi, bila merunut pada tensi yang paling tinggi adalah saat Jose Mourinho menukangi Madrid.

Terbukti, intensitas kartu pada duel El Clasico melonjak sejak era Mourinho. Pelatih asal Portugal itu mencicipi laga El Clasico sebagai arsitek El Real pada 29 Oktober 2010, dan timnya harus menerima kekalahan memalukan dengan skor 0-5.

Pada laga tersebut, Madrid juga harus kehilangan Sergio Ramos karena kartu merah, itu menjadikannya sebagai pemain dengan peraih kartu terbanyak bersama Fernando Hierro. Keduanya sama-sama mengoleksi 18 kartu baik merah ataupun kuning.

Total ada 14 pengusiran dari 23 edisi El Clasico di berbagai kompetisi hingga saat ini.
Selain Ramos, Madrid memasukkan nama Raul Albiol, Angel Di Maria, Pepe, Marcelo, Mesut Oezil, Isco dan Mourinho dalam daftar pengusiran.


Sementara itu, Barcelona cuma menyertakan Victor Valdes, Jose Manuel Pinto, David Villa, dan Adriano pada daftar serupa. Terakhir adalah Isco, dia kena kartu merah karena melanggar keras Neymar saat Madrid kalah 0-4 pada 21 November 2015 atau pertemuan pertama di musim ini.


Kini, Zinedine Zidane akan memulai debut El Clasico sebagai pelatih Madrid. Dan gelandang veteran Barcelona, Andres Iniesta, menilai laga kontra Madrid mulai lebih baik dan tak ada kontroversial yang berlebihan.


"Saya lebih suka Clasico menjadi permainan normal, tidak seperti itu selama tiga tahun kala Mourinho melatih Madrid," ujar Iniesta yang dikutip oleh Sportskeeda.


"Kita semua suka berbicara tentang sepakbola. Tapi semua kontroversi di luar lapangan tidak menguntungkan siapa pun. Ini adalah momen-momen penting, tapi yang lebih penting adalah bahwa semua itu merupakan sesuatu dari masa lalu," sambungnya.


Sejauh ini Los Blancos masih memimpin dengan 92 kemenangan, sedangkan Barcelona hanya kurang 2 kemenangan. Meskipun, duel ini tak berpengaruh pada posisi Barcelona yang berada di puncak klasemen dengan keunggulan 10 angka dari Madrid, bukan berarti laga ini takkan berlangsung panas.


Trio MSN vs Trio BBC

Trio MSN vs Trio BBC

Duel Barcelona kontra Real Madrid, kini juga menjadi ajang adu kekuatan bomber kedua tim dalam beberapa musim terakhir. Di kubu Barca ada Trio MSN yang terdiri dari Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar.


Sedangkan di Madrid ada Trio BBC, yang berisikan Gareth Bales, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo. Lalu siapakah yang paling hebat, bila mengacu pada perolehan gol di musim ini adalah Trio MSN milik Barcelona.


Di musim ini, Trio MSN sudah berhasil menggelontorkan 107 gol di semua ajang kompetisi. Jumlah tersebut bukan tak mungkin bisa melebihi pencapaian 122 gol yang dicetak ketiganya musim lalu di semua ajang.


"Saat Anda berbicara ke depan, mereka adalah trio terbaik dalam sejarah sepakbola. Anda melihat mereka bermain, mereka selalu menang, mereka tidak egois saat mereka harus mencetak gol. Saat salah satu mendapat penalti, satu sama lain mengambil itu," kata eks pemain Barcelona, Luis Garcia dilansir Omnisport.


Pernyataan publik yang menyebut jika Barcelona memiliki ketergantungan pada tiga pemain ini, justru dibantah oleh Messi. Sang megabintang mengatakan masih banyak pemain hebat yang dimiliki timnya, dan bisa menggantikan peran MSN.


"Barcelona tidak bergantung pada MSN. Kami memiliki skuad yang hebat dan ada banyak lagi untuk Barcelona, dibanding tiga penyerang saja. Kami punya banyak pemain hebat," ujar Messi dikutip Soccerway.


Beralih ke Trio BBC, yang menjadi tumpuan bagi skuad asuhan Zinedine Zidane. Total, sudah 63 gol yang disumbangkan Trio BBC hingga pekan ke-30 La Liga, di mana Ronaldo cetak 28 gol, Benzema dengan 20 gol dan Bale yang membukukan 15 gol.


Sayangnya, komposisi tersebut bukan jaminan bagi Madrid untuk bisa mengemas kemenangan di laga El Clasico. Dalam laporan yang dirilis AS, Madrid malah selalu kalah ketika  Trio BBC menjadi starter bersamaan.


Ketika Bale hijrah ke Santiago Bernabeu pada 2013, dia sudah melakoni 6 laga melawan Barcelona. Dan 2 di antaranya, Madrid keluar sebagai pemenang, namun itu didapat kala Trio BBC tidak tampil bersama.


Bahkan, saat Madrid menjuarai final Copa del Rey pada 16 April 2014 lalu, Cristiano Ronaldo saat itu tak masuk skuad. El Real kala itu memgunci kemenangan dengan skor 2-1 lewat gol dari Angel Di Maria dan Bale.


Bukan hanya itu saja, Trio BBC juga membuat Madrid lebih banyak kebobolan oleh Barcelona. Dalam 3 laga El Clasico terakhir saat ketiganya bermain, Madrid sudah kemasukan 10 gol, dan saat mereka tidak bermain bersama hanya kebobolan 4 gol.


3 laga saat Trio BBC tampil bersama di El Clasico:

Real Madrid 3-4 Barcelona (23 Maret 2014)

Barcelona 2-1 Real Madrid (22 Maret 2015)

Real Madrid 0-4 Barcelona (21 November 2015)


Zidane dan Kutukan Pelatih Debutan

Zidane dan Kutukan Pelatih Debutan


El Clasico jilid ke-264 ini akan kembali menjadi pertemuan panas antara Luis Enrique dan Zinedine Zidane. Namun, mereka akan kembali bertemu sebagai kapasitas pelatih masing-masing tim.


Laga akhir pekan nanti akan menjadi pertemuan pertama kedua entrenador, baik di laga El Clasico itu sendiri maupun di pentas La Liga. Saat keduanya masih bermain, Enrique dan Zidane sempat berseteru pada laga El Clasico di Santiago Bernabeu, April 2003 silam.


 Ketegangan kedua eks gelandang hebat ini pecah di laga yang berakhir imbang 1-1. Zidane mencetak tiga gol saat bertemu Barcelona di semua kompetisi, di mana dua gol dicetak saat Zidane dan Enrique masih bermain.


“Saat itu semuanya melindungi tim masing-masing. Saya tidak punya kenangan buruk atau baik mengenai peristiwa itu. Saya juga tidak ingat apakah pernah berseteru dengan Zinedine Zidane. Tapi, yang pasti kami hanya membela tim masing-masing,” kata Enrique, dilansir marca.


Kini, pelatih asal Prancis tersebut akan memulai debutnya di El Clasico sebagai pelatih Madrid, dan itu bukan perkara mudah. Sebab, lima pendahulunya mengalami kekalahan pada debut El Clasico sebagai pelatih Madri.


Mereka adalah Juande Ramos, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, dan Rafael Benitez. Nama terakhir yang baru saja merasakannya, kala Madrid dibantai 0-4 pada November lalu, itu juga alasan yang membuat Benitez didepak dari kursi pelatih.


Tercatat, hanya Bernd Schuster menjadi pelatih terakhir yang membawa Madrid menang pada debutnya di El Clasico. Kala itu Madrid mengalahkan La Blaugrana dengan skor 1-0 pada laga yang berlangsung di Camp Nou, 23 Desember 2007.


Sedangkan Enrique yang sudah melatih Barca sejak 201, memiliki prestasi bagus. Datang ke Camp Nou pada 19 Mei 2014, Enrique langsung membukukan treble winner dengan memenangi Liga Spanyol, Copa del Rey dan Liga Champions.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya