Ronaldo Sempurnakan Comeback Madrid

Selebrasi bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id - 
5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?
Real Madrid akhirnya berhasil menggengam tiket semifinal Liga Champions, usai menumbangkan Wolfsburg dengan skor 3-0 di leg kedua perempatfinal. Kemenangan ini tak lepas dari performa yang apik dari sang bintang, Cristiano Ronaldo.

Gila, Ini Format Baru Liga Champions!

Usai kalah 0-2 di markas Wolfsburg pada leg pertama, tak sedikit pihak yang menilai kans Los Blancos untuk bisa melaju tinggal sedikit. Sebab, tim asuhan Zinedine Zidane harus menang, minimal lewat skor 3-0 untuk bisa ke semifinal.
Rangkuman Momen-momen Penting Duel Liverpool Vs Villarreal


Terlebih, Madrid hampir satu dekade terakhir tak bisa meraih comeback usai kalah di leg pertama pada ajang Liga Champions.  Pada 2006, Madrid disingkirkan Arsenal setelah kalah 0-1 di leg pertama dan hanya imbang 0-0 di leg kedua.

Pada 2008, Madrid disingkirkan AS Roma setelah kalah 1-2 di leg pertama dan kalah 1-2 juga di leg kedua. Nasib sial Madrid berlanjut pada 2010. Madrid disingkirkan Olympique Lyon setelah kalah 0-1 di leg pertama dan hanya imbang 0-0 di leg kedua.

Hal serupa juga dialami Madrid kala ditendang Borussia Dortmund di musim 2013. Catatan tersebut yang membuat banyak pihak pesimistis akan peluang Madrid untuk membalikkan keadaan di leg kedua.

Akan tetapi, Ronaldo dan kawan-kawan memberikan bukti bahwa Madrid bukanlah tim yang patut di pandang sebelah mata. Di hadapan publik Santiago Bernabeu, Los Blancos langsung tampil trengginas sejak menit awal pertandingan.


Hasilnya, Ronaldo langsung menghajar gawang Wolfsburg sebanyak dua kali hanya dalam waktu tiga menit saja. Keunggulan 2-0 membuat Madrid berada di atas angin, dan Wolfsburg terlihat kewalahan hadapi perlawanan tuan rumah.


Akhirnya, Ronaldo mencetak gol ketiga di menit 77 dan sekaligus menutup laga menjadi 3-0 bagi kemenangan Madrid. Target untuk bisa mengunci tiket ke semifinal pun terbayar sudah, comeback Madrid pun terasa sempurna dengan hattrick Ronaldo.


"Ini menjadi malam yang ajaib. Dan pertandingan berakhir dengan sempurna. Mencetak gol sudah ada dalam DNA saya, dan saya ingin terus mencetak gol untuk tim,” kata Ronaldo soal hattricknya, seperti dilansir Sky Sports.


Ronaldo Jadi Bintang

Ronaldo Jadi Bintang


Tak hanya kemenangan saja yang diberikan Ronaldo lewat hattrick-nya di perempatfinal ini. Mantan pemain Manchester United itu juga sukses mencetak dua rekor baru di ajang Liga Champions, rekor yang diprediksi sulit disamai oleh pemain lain di masa yang akan datang dalam waktu dekat.


Seperti dilansir Opta, hattrick di laga ini merupakan hattrick ketiga Ronaldo di Liga Champions musim ini. Dan pemain Portugal itu mencetak rekor menjadi pemain pertama yang mencetak tiga hattrick di satu musim Liga Champions.


Rekor kedua, tambahan tiga gol di malam ini membuat Ronaldo total sudah mengkoleksi 16 gol di Liga Champions musim ini. Ronaldo pun menjadi pemain pertama mencetak 15 gol lebih di dua musim berbeda di Liga Champions.


Sumbangsih CR7 kepada Madrid di laga dini hari tadi membuat Zinedine Zidane selaku juru taktik tak sungkan melemparkan pujian. Menurutnya, Ronaldo layak menyandang gelar pemain terbaik di dunia.


"Dia mendemonstrasikan siapa dia sebagai pesepakbola, dan bahwa dia adalah pemain terbaik di dunia. Dia sungguh seorang pemain yang spesial," kata Zidane, dilansir Sky Sports.


Hatrrick Ronaldo ke gawang Wolfsburg merupakan yang kelima baginya sepanjang tampil di Liga Champions. Catatan tersebut menyamai milik bintang Barcelona,  Lionel Messi, di kompetisi kasta pertama Eropa ini.


Bagi Ronaldo, semifinal musim ini menjadi yang kesembilan selama karier profesionalnya. Dengan catatan, enam bersama Madrid (2011, 12, 13, 14, 15, dan 16) serta  tiga bersama Manchester United (2007,2008, dan 2009).


Sementara itu, Real Madrid kini menyamai rekor Barcelona sebagai tim yang lolos ke semifinal Liga Champions dalam enam musim secara beruntun. Kans Madrid untuk meraih gelar juara ke-11, kini menjadi terbuka lebar.


Kercedikan Zidane

Kercedikan Zidane


Kemenangan Madrid atas Wolfsburg, memang tak semata karena hattrick Ronaldo saja. Melainkan kecerdikan seorang Zinedine Zidane dalam mengatur strategi yang tepat dalam laga krusial ini, hingga membuat lawan tak berkutik.


Ronaldo melontarkan pujian bagi  Zidane, atas kemenangan  ini. Menurut striker berusia 31 tahun itu, pelatih asal Prancis tersebut memang sosok yang cukup pas bagi Madrid, baik dari kepribadian dan gaya melatihnya.


"Saya suka bekerja bersama Zinedine Zidane. Saya sangat suka kepribadian dan caranya melatih kami," kata Ronaldo, seperti dilansir dari Mirror. Dia juga memuji suporter, yang disebutnya sensasional selama laga berlangsung.


Euforia kemenangan ini tak ingin dibiarkan lepas begitu saja oleh Zidane. Mantan pelatih Real Madrid B itu seusai pertandingan menyebut, kemenangan ini layak dirayakan oleh semua pemain, dan bahkan penggemar Madrid.


"Ini adalah hari untuk berpesta dan berbahagia, terutama bagi para pemain atas apa yang telah mereka lakukan. Tidak pernah mudah ketika Anda kalah di leg 1, tapi kami menang dengan perjuangan dan pengorbanan," katanya.


Pada laga dini hari tadi, Zidane tampak berhati-hati dalam melakukan pergantian pemain. Total, dia hanya dua kali melakukan pergantian, dan itu pun diterapkan ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir.


"Saya sangat bangga dengan semua pemain, termasuk yang tidak bermain. Sulit untuk melakukan perubahan (strategi) dalam laga seperti ini," ucap Zidane seperti dilansir Football Espana.


"Jese saya mainkan untuk menambah pertahanan, dan karena Benzema sudah kelelahan. Kemudian Varane masuk untuk menemani Casemiro di lini tengah," sambungnya.


Namun, ada yang menarik di balik kemenangan Madrid tersebut. Ternyata,  Madrid sengaja mengubah ukuran lapangan Santiago Bernabeu jelang leg kedua perempat final Liga Champions tersebut.


Dalam laporan Sport, kubu Madrid memutuskan untuk memperbesar ukuran lapangan dan  membuat garis lapangan yang baru dan menghapus yang lama. Diyakini itu merupakan bagian dari taktik manajer Zidane.


Dengan dimensi yang lebih luas, dipercaya Los Blancos bisa leluasa memainkan bola dan menekan Wolfsburg dari sisi lapangan. Yang dilakukan oleh Madrid itu sah-sah saja, sebab UEFA memang hanya memberikan batasan maksimal dan minimal ukuran standar sebuah lapangan.


Strategi mengubah ukuran lapangan juga pernah dipakai seteru Madrid di babak penyisihan grup, FF Malmoe. Bedanya, Malmoe sengaja mengurangi dimensi lapangan guna mempersempit ruang gerak Cristiano Ronaldo cs.


Apesnya, cara tersebut tidak manjur. Malmoe tetap harus mengakui keunggulan Madrid, dan kalah 0-2 dari tamunya itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya