- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAlife - Perjuangan Raden Ajeng Kartini membawa dampak positif pada kehidupan perempuan masa kini. Ada penghargaan dan penyetaraan hak yang membuat perempuan lebih bisa berkiprah.
Menurut salah satu artis, Anya Dwinov, perempuan Indonesia saat ini mengalami banyak kemajuan, namun ada pula bagian yang tak berubah. Baginya, kasus pelecehan terhadap wanita masih kurang menjadi perhatian.
“Yang menjadi perhatian bukan saya bisa begini, bisa menjadi seperti laki-laki. Tapi lebih ke hal-hal yang sensitif, seperti misalnya kasus pemerkosaan,” ucapnya di Jakarta, 21 April, 2013.
Anya juga menuturkan banyaknya kasus kekerasan atau pelecehan seksual terhadap perempuan seringkali tak disadari akar penyebabnya. Banyak pula kasus yang tak terungkap. Padahal, sambungnya, pelecehan seksual bisa terjadi bukan hanya secara fisik, tetapi juga verbal.
“Bagaimana kita (perempuan) berani berkata tidak secara jelas, loud, dan clear pada laki-laki agar tidak semena-mena terhadap kita,” ujarnya mantap.
Tak hanya itu, lelucon-lelucon yang ada pun menurutnya seringkali merendahkan secara fisik dan melecehkan perempuan. Sayang, belum banyak yang menyadari hal itu. Dengan tegas ia menjelaskan, sekadar lelucon pun bisa menjadi bentuk pelecehan seksual yang harus dihentikan. Karena itu, ia pun mengingatkan perlunya edukasi terhadap laki-laki.
“Laki-laki nggak tahu kalau itu termasuk bagian dari melecehkan. Makanya harus masuk ke tahap edukasi,” katanya.
Tak jarang, Anya dianggap sombong karena tegurannya yang tegas soal itu. Namun, ia merasa itu adalah haknya sebagai perempuan. “Sebenarnya itu cara saya mempertahankan. This is my right as a woman. Nggak baik perempuan digituin,” tegasnya.
