- dok.ist
VIVA.co.id – Rumah Emergency saat ini sangat dibutuhkan oleh daerah-daerah yang tengah tertimpa bencana alam. Rumah Emergency (rumah untuk bencana) dibutuhkan untuk menampung para pengungsi korban bencana alam seperti gempa, longsor ataupun banjir.
Ternyata rumah tersebut baru akan direalisasikan setelah kerjasama dengan Kedutaan Besar Finlandia di Jakarta bisa berjalan di tahun ini. Saat ini Rumah Emergency itu baru berbentul model prototype yang didesain oleh para mahasiswa S2 (pascasarjana) dari Universitas Prasetya Mulya.
Diakui Indria Handoko Ph.D, selaku Director of Graduate Program Universitas Prasetya Mulya pihaknya masih menunggu hasil kerjasama dengan kedutaan Finlandia.
"Akan dirilis dalam waktu dekat karena sudah jadi prototypenya. Rumah emergency ini dibuat dengan fiber," ucap Indria kepada VIVA.co.id ditemui di acara "Kepemimpinan Nasional Menyegarkan Potensi Kebangsaan untuk Menghadapi Tantangan Masyarakat Global" yang diadakan di Kampus Universitas Prasetiya Mulya di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu 12 Oktober 2016.
Untuk memasang rumah emergency itu, Indria mengatakan tidak membutuhkan banyak waktu. "Sekitar 3 jam," ucapnya.
Tak hanya di Indonesia, diakui Indria, sejumlah negara lain pun akan ditawarkan untuk Rumah Emergency ini.
"Jadi akan proyek bersama, akan ditawarkan negara lain, dalam skala protoype belum skala besar," ujarnya.
Rumah Emergency adalah salah satu bisnis plan yang dirancang dan didesain untuk mengatasi pemasalahan sosial. Indria mengatakan bahwa Rumah Emergency tak hanya bisnis plan untuk kegiatan sosial, namun juga tetap mendapatkan profit nantinya.
Indria juga mengatakan bahwa Rumah Emergency adalah satu ide bisnis plan yang dirancang mahasiswa S2 di Universitas Prasetya Mulya. Indria menyebut mahasiwa di Universitas Prasetya Mulya juga mendapat ilmu dalam berkepemimpinan dalam merancang sebuah bisnis dan perusahaan.
(ren)
