Mau Mewarnai Rambut Tapi Takut Bikin Rusak? Begini Triknya

Ilustrasi wanita/rambut berwarna/cat rambut/lipstik merah.
Sumber :
  • Freepik/wayhomestudio

VIVA – Mewarnai rambut merupakan salah satu langkah yang banyak dilakukan untuk menunjukkan kebebasan berekspresi, memaksimalkan penampilan dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Namun, tak sedikit yang merasa khawatir setelah mewarnai rambut, mahkotanya itu akan menjadi rusak. 

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

Brand General Manager Kerastase Indonesia, Reny Agustia, mengungkapkan, pewarnaan rambut memang kian diidamkan dan terus berkembang di Indonesia. Di mana 71 persen dari orang Indonesia melakukan pewarnaan dalam 12 bulan terakhir. 

"Namun, kerusakan rambut akibat proses pewarnaan kerap menjadi kekhawatiran utama dari 62 persen konsumen yang membuat mereka dilema sebelum melakukan pewarnaan. Oleh karena itu, konsumen ingin mengurangi tanda kerusakan pada rambut setelah diwarnai," ujarnya saat peluncuran Chroma Absolu dari Kerastase, Rabu 9 Maret 2022. 

Potret Terakhir Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia, Botak Tanpa Rambut Kribonya

"Perawatan rambut yang tepat sangatlah penting dan menjadi kunci untuk mengurangi tanda kerusakan pada rambut, yang pada akhirnya memengaruhi keindahan dan ketahanan warna," tambah Reny Agustia. 

Ilustrasi wanita/rambut berwarna/cat rambut.

Photo :
  • Freepik/drobotdean
Dishub Tangerang Gelar Ramp Check di 20 PO Bus Mudik, Klakson Turut Diperiksa

Head of Education Kerastase Indonesia, Sitoresmi, menambahkan, permasalahan rambut yang muncul akibat proses pewarnaan disebabkan karena kondisi rambut yang menjadi lebih sensitif. 

"Dari hasil analisa berkelanjutan mengenai kesehatan rambut, terungkap bahwa musuh utama rambut yang diwarnai adalah air dan kelembapan udara, paparan sinar (terutama UV), dan adanya agresi eksternal seperti styling," ungkapnya. 

Menurut Sitoresmi, hasil analisa lanjutan juga menemukan adanya tiga lapisan kerusakan pada rambut yang diwarnai. 

"Yakni porositas serat rambut (Fiber Porosity) yang menyebabkan kerusakan, ujung bercabang dan mempercepat pemudaran warna. Rambut kaku yang disebabkan oleh zat pewarna (Color-Induced Frizz) membuat rambut kering, kasar dan terlihat kusam. Serta, oksidasi rambut (Hair Oxidation) yang menyebabkan rambut berubah berwarna menjadi kemerahan atau tembaga," papar dia. 

Ilustrasi wanita/rambut

Photo :
  • Freepik/cookie_studio

Penelitian yang dilakukan oleh Kerastase menemukan bahwa kandungan acid ternyata tidak hanya bermanfaat untuk perawatan wajah, namun juga baik untuk perawatan rambut yang diwarnai. Kandungan acid dapat membantu merangsang pergantian sel dan memperbaiki teksturnya. 

"Chroma Absolu menggabungkan 3 Ultra-Caring Acids yaitu Amino Acid yang akan memperkuat rambut dari dalam dan mengurangi porositas, Tartaric Acid yang akan mengurangi agresi eksternal yang mempercepat perubahan warna rambut sekaligus membuat rambut lebih lembut bercahaya, dan Lactic Acid yang akan melapisi kutikula untuk mengurangi kusut dan membuat rambut tampak lebih berkilau," tuturnya. 

Selain itu, menurut Sitoresmi, Ultra-Caring Acids ini juga diperkaya dengan Centella Asiatica yang merupakan tanaman regeneratif untuk melindungi dan menjaga kesehatan rambut.

"Dari hasil uji instrumen rangkaian perawatan yang telah dilakukan, Chroma Absolu memberikan hasil yang sangat memuaskan. Rambut terbukti lebih kuat terhadap patah ( lebih dari 90 persen), lebih berkilau ( lebih dari 80 persen) dan mengurangi rambut frizzy akibat pewarnaan hingga 77 persen," kata dia. 

Selain itu, jika biasanya dalam hitungan 6 minggu rambut yang diwarnai perlu melakukan pewarnaan ulang, dengan rangkaian perawatan ini warna rambut tetap terjaga 92 persen bahkan setelah 6 minggu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya