Diduga 'Biang Kerok' Mati Listrik Massal, 5 Fakta Pohon Sengon

Pohon sengon
Sumber :
  • instagram.com/wiwin_yudi

VIVA – Nama pohon sengon mendadak tenar pasca-mati listrik massal di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Itu karena pohon tersebut sempat diduga sebagai penyebab padamnya listrik selama berjam-jam.

Hujan Seharian, Bogor Dikepung Banjir dan Mati Listrik

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri,  Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan sebelumnya menduga faktor alam dan gangguan teknis di lapangan menjadi 'biang kerok' matinya listrik secara serentak. Dia bilang, berdasarkan pengecekan petugas UPT di lapangan, ada pohon sengon di transmisi atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Unggaran-Pemalang 500 kilovolt (kv) dengan ketinggian lebih dari 8,5 meter yang mengganggu jalur transmisi.

Sementara Sripeni Inten Cahyani selaku Plt Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) sempat mengatakan, pohon sengon bukan satu-satunya penyebab mati listrik massal. "Kalau persoalan pemadaman kemarin yang meliputi tiga daerah, (pohon sengon) itu bukan penyebab tunggal," kata Sripeni.  

Jurus Tri Hadapi Insiden Mati Listrik

Setelah melakukan investigasi, akhirnya perusahaan listrik pelat merah itu mengungkapkan bahwa terjadi gangguan saat melakukan pemeliharaan yang disertai dengan transfer daya, sehingga terjadi goncangan dalam sistem. Gangguan tersebut menyebabkan turunnya tegangan di SUTET 500 kv, dan sistem proteksi mematikan sejumlah pembangkit yang berakibat pada pemadaman listrik di sejumlah wilayah Pulau Jawa.

Nah, soal pohon sengon yang sempat 'dikambinghitamkan' jadi penyebab mati listrik, kalau kamu penasaran, simak yuk beberapa fakta tentang pohon tersebut dikutip dari sejumlah sumber.

Mati Listrik Massal, Serikat Kerja BUMN akan Polisikan PLN

1. Bisa tumbuh sampai ketinggian 40 meter

Pohon dengan nama latin paraserianthes falcataria ini bisa tumbuh dengan ketinggian sampai 40 meter, dengan cabang mulai dengan ketinggian 20 meter. Diameter pohon ini pun bisa mencapai 100 centimeter (cm) atau lebih dan daunnya punya panjang 23-30 cm dengan bentuk yang tersusun majemuk dan menyirip ganda.

2. Pertumbuhannya cepat

Pohon sengon, seperti dilansir dari situs IPB, merupakan spesies asli dari Indonesia, Papua Nugini, Pulau Solomon, dan Australia. Pohon ini bisa tumbuh sangat mudah di berbagai jenis tanah, baik yang subur, kering, lembap hingga tanah asin dan masam asal tingkat drainasenya baik. Pohon ini pun diklaim memiliki pertumbuhan tercepat di dunia. Dalam satu tahun saja, tingginya bisa mencapai 7 meter.

3. Digunakan dalam industri furniture, pulp dan kertas

Di Jawa Barat, kayu sengon banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri pulp dan kertas serta furniture. Bahkan, kayu sengon juga cocok untuk konstruksi ringan, seperti panel, furniture dan desain interior. Tak cuma itu, kayu sengon juga dimanfaatkan untuk industri veneer dan kayu lapis atau plywood serta pembuatan papan partikel.

4. Untuk reboisasi

Karena memiliki kemampuan mengikat nitrogen, pohon ini banyak ditanam untuk aktivitas penghijauan atau reboisasi demi meningkatkan kesuburan tanah. Bahkan, dikutip dari doktersehat, daun dan cabangnya yang jatuh pun bisa meningkatkan nitrogen, bahan organik dan mineral dalam tanah.

Pohon ini biasanya juga ditanam di perkebunan teh atau kopi karena memiliki daun rindang yang bisa digunakan untuk berteduh. Daunnya juga berguna untuk dijadikan pakan ternak ayam dan kambing. Sedangkan rantingnya bisa dipakai untuk kayu bakar.

5. Manfaat bagi kesehatan

Di sisi lain, pohon ini juga disebut-sebut punya banyak manfaat untuk kesehatan. Bagian dari tanaman yang digunakan untuk obat adalah bunga dan kulit batangnya. Pemakaiannya dengan cara diminum atau dioleskan langsung ke kulit.  

Beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapat dari sengon, yakni mengatasi kegelisahan, depresi, insomnia, gigitan serangga, obat sakit tenggorokan dan kanker, meredakan infeksi kulit seperti bisul dan borok, membantu pengobatan patah tulang dan terkilir, mengurangi pembengkakan terkait trauma, dan meningkatkan suasana hati.

Meski begitu, bukti ilmiah khasiat pohon sini masih jarang banget. Jadi, sebaiknya kamu berhati-hati jika mau menggunakannya agar terhindar dari efek buruk yang tidak diinginkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya