Generasi Sandwich yang Punya Beban Hidup Berat, Kamu Termasuk?

ilustrasi keluarga.
Sumber :
  • pixabay/Lucken

VIVA – Istilah generasi sandwich atau sandwich generation pertama kali dipopulerkan oleh Dorothy Miller pada 1981. Generasi ini tidak dapat dikategorikan dari usia, tetapi lebih pada kemampuan finansial, status keluarga, serta status sosio-ekonomi.

Tips Perencanaan Keuangan untuk Memutus Rantai Generasi Sandwich

Secara ringkas, yang masuk ke dalam kategori generasi sandwich adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab membiayai kelangsungan hidup dan kesejahteraan anggota keluarga luas, mulai dari orangtua, pasangan, hingga anak-anak.

Tidak jauh berbeda, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan, Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa generasi sandwich adalah mereka yang mewakili kelompok orang yang usianya 45 atau 65 tahun. Tapi, bisa juga lebih muda atau lebih tua dari kategori usia di atas. 

Inovasi Konten Edukasi Berbuah Prestasi, Jadi Solusi Tantangan Generasi Sandwich

"Jadi, mereka yang berada di tengah-tengah jadi terhimpit, namanya juga sandwich ya, depan, belakang dan juga samping. Jadi mereka terhimpit antara orangtua, anak-anak mereka, dan juga yang sudah punya cucu, dan juga keluarga besar, adik, ponakan dan sebagainya," ujarnya saat virtual launching Avrist Prime Hospital & Surgical dari Avrist Assurance, Senin 31 Agustus 2020.

Baca juga: 3 Waktu yang Direkomendasikan Ahli untuk Minum Air Putih

Generasi 'Sandwich' Mesti Cerdas Atur Keuangan, Jenis Investasi Ini Bisa Jadi Pertimbangan

Vera menyimpulkan, generasi sandwich adalah mereka yang bertanggung jawab pada orang-orang yang lebih muda atau lebih tua usianya, salah satunya adalah orangtua. 

"Jadi mereka mengurusi banyak hal, dari masalah finansial, kesehatan, kebutuhan rumah tangga, pendidikan. Itu semuanya ditanggung oleh si sandwich generation ini. Jadi, memang cukup bebannya berat," lanjut dia. 

Vera menjelaskan, orang-orang yang masuk dalam kategori generasi sandwich ini bukan hanya mereka yang sudah berumah tangga saja. Tetapi, orang yang belum berkeluarga juga dapat terbebani dan masuk dalam kategori ini. 

"Sandwich generation menjalani multi peran untuk keluarga besar. Mereka rentan mengalami stres. Di sisi lain, ketika mereka sibuk mengurusi orang lain, mereka kadang mengabaikan self-care. Jadi, mereka kadang, sering kita dengar 'aduh yang penting anak dulu deh, yang penting orangtua dulu deh, saya belakangan," kata dia.

Menurut Vera, menjalani peran sebagai generasi sandwich tidak salah dan tidak bisa dibilang jelek. Namun, mereka harus ingat bahwa mereka adalah motor atau penggerak dalam keluarga, sehingga harus memerhatikan self-care. 

"Karena kalau mereka tumbang, siapa yang akan mengurusi yang lainnya," tutur Vera Itabiliana.

Baca juga: Solusi Generasi Sandwich Menghadapi Stres

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya