Tips Selfie Aman di Tempat Wisata Saat Libur Panjang Akhir Panjang

Ilustrasi pasangan selfie
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Berfoto di tempat wisata sudah menjadi hal yang biasa dilakukan untuk mengabadikan momen tak terlupakan bersama orang terdekat. Namun di tengah pandemi COVID-19, akan sangat menyulitkan untuk bisa berfoto bersama sambil berkumpul saat libur panjang akhir pekan.

900 Ribu Penumpang Diprediksi Padati KRL Jabodetabek pada Hari Kerja Pertama Usai Libur Lebaran

Pemerintah menetapkan cuti bersama dan libur nasional pada tanggal 28-30 Oktober 2020. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 dr. Sonny Harry B Harmadi tak menampik jika banyak yang memilih berlibur di momen tersebut.

Sonny menegaskan, jika memang memungkinkan, ada baiknya tetap di rumah. Namun, jika sangat ingin berlibur, tentu harus menerapkan kedisiplinan dalam protokol kesehatan, termasuk saat selfie.

Pemprov DKI Tiadakan CFD Besok karena Masih Cuti Lebaran

Menurutnya, berfoto selfie sudah cukup lumrah dilakukan saat berkunjung ke tempat wisata. Ia pun menekankan harus bisa mengatur jarak saat sesi foto selfie itu.

Baca juga: Puncak Mudik Libur Maulid Nabi Diperkirakan Selasa Siang

Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Selama Libur Lebaran pada 8 hingga 15 April 2024

"Nggak apa-apa nggak pakai masker tapi minimal jaga jarak 2 meter. Karena saat bicara, itu uap airnya bisa terbang 2 meter," ungkap dr. Sonny Harry B Harmadi dalam program Hidup Sehat tvOne.

Lebih lanjut, Sonny memperbolehkan berkumpul jika memang satu rumah dan sudah yakin aman. Tetapi, harus waspada jika saat selfie berdekatan dengan orang tak dikenal.

"Kalau satu rumah nggak apa-apa (tanpa jarak), kalau nggak kenal dan luar rumah, jangan. Antrenya juga diatur," ujarnya.

Pemakaian masker juga sangat berperan besar. Ia menggambarkan, jika dua orang berdekatan tanpa masker, di mana salah satunya ada yang menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG) COVID-19, penularan akan terjadi 100 persen.

Jika hanya yang sehat yang memakai masker, potensi penularan tetap terjadi sebesar 70 persen. Sonny menambahkan, Satgas menekankan pentingnya perubahan perilaku lantaran hal ini yang menjadi ujung tombak dari pemutusan rantai virus corona.

"Kalau dua-duanya pakai masker, itu hanyas satu setengah persen peluang penularannya," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya