3 Cara Pemimpin Jaga Komunikasi Karyawan Selama WFH

Ilustrasi pria bekerja.
Sumber :
  • Pixabay/StartupStockPhotos

VIVA – Semenjak COVID-19 pada awal Maret lalu ditemukan di Indonesia, pemerintah kemudian memberlakukan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH). 

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

Perubahan sistem kerja ini dimaksudkan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona semakin meluas. Hingga saat ini, sejumlah perusahaan juga masih tetap melakukan sistem kerja dari rumah. 

Namun, adaptasi terhadap cara kerja baru dan hambatan yang mungkin didapatkan selama bekerja dari rumah, memberikan tekanan tambahan bagi para karyawan. Untuk itu, para pemimpin membutuhkan berbagai kiat inovatif dalam menjaga para karyawan untuk tetap terhubung dan produktif di tengah banyaknya kesulitan.

Hari Pertama Masuk Usai Cuti Lebaran, Wali Kota Depok Sebut Kehadiran ASN Capai 90 Persen

Kegiatan pekerjaan maupun rapat yang biasanya dilakukan di dalam kantor, maupun bincang-bincang di tengah waktu istirahat tak lagi dapat dilakukan seperti sebelumnya. Sebagai makhluk sosial, perubahan ini dapat memberi dampak yang cukup besar bagi psikologis manusia. Meskipun demikan, menjaga komunikasi antar karyawan secara jarak jauh bukanlah hal yang mustahil.

Berikut 3 cara untuk para pemimpin agar karyawan dapat tetap saling terhubung produktif:

Puluhan ASN di Tangerang Terapkan WFH Usai Terjebak Macet Arus Balik Lebaran

Tetap Jalin Komunikasi

Tidak dapat bekerja dan bertemu secara tatap-muka akibat WFH bukan berarti berhenti menjalin komunikasi dengan para karyawan. Budaya kerja yang positif dan produktif sangat diperlukan oleh setiap karyawan. Terlebih, dalam situasi saat ini ketika ketidakpastian mengenai COVID-19 dan berbagai perubahan mendadak terjadi turut menambah beban pikiran di tengah pekerjaan.

Gunakanlah berbagai platform komunikasi yang ada untuk sekedar menanyakan kabar karyawan, meminta pendapatnya, atau memberikan berbagai motivasi agar semangat dan produktivitas tetap terjaga. 

Melalui komunikasi yang baik, akan tercipta kolaborasi yang baik. Dan dengan adanya kolaborasi yang baik, produktivitas di dalam perusahaan juga dapat semakin meningkat. 

Bangun Alur Kerja yang Efektif

Memindahkan ruang kerja ke rumah bukan merupakan hal yang mudah bagi setiap karyawan. Berbagai macam hambatan seperti keterbatasan perangkat, koneksi, serta suasana kerja yang kurang kondusif masih umum ditemukan. Jika alur kerja yang dilakukan masih konvensional seperti dahulu, hal ini justru akan menghambat produktivitas dari seluruh tim.

Para pemimpin di setiap bisnis maupun organisasi dapat meminimalisir hal ini dengan membangun alur kerja yang terstruktur dan mengoptimalkan interaksi antar tim. Penggunaan collaboration tools bisa menjadi solusi untuk dapat terciptanya alur kerja yang lebih baik. Salau satunya Lark, sebagai all-in-one collaboration tools, memiliki berbagai macam fitur yang terintegrasi dalam satu platform, sehingga segala kegiatan pekerjaan dapat dikerjakan tanpa harus berpindah platform.

Selain itu, platorm ini dapat diakses secara real time, yang memungkinkan anggota tim dapat mengakses suatu dokumen pekerjaan secara bersamaan. Hal ini memungkinkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah dokumen menjadi semakin cepat, karena seluruh anggota tim dapat melakukan proses edit, review, hingga approval secara bersamaan.

"Melalui platform ini, seluruh anggota tim dapat saling berkomunikasi dan berkolaborasi dari manapun layaknya berada di dalam kantor. Hal ini tentu memudahkan karyawan untuk tetap produktif walaupun mereka saat ini menerapkan work from home, ataupun bekerja dari luar rumah," ucap Lark VP of Commercial, Asia, Joey Lim, dalam keterangan yang diterima VIVA, Kamis 26 November 2020.

Bentuk Team-building Virtual

Kerjasama yang baik antar tim adalah kunci kesuksesan perusahaan. Selama ini salah satu cara yang biasanya dilakukan untuk memperoleh hal tersebut adalah dengan melakukan team-building. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan untuk berkerumun memang menjadikan hal ini sedikit sulit dilakukan, namun bukan berarti tidak bisa.

Manfaatkanlah teknologi digital saat ini dan bentuk kegiatan team-building secara virtual. Seperti menonton, bermain games, atau bahkan mengadakan acara makan bersama dengan kostum bertema melalui fitur video conference. Meskipun terlihat sederhana, namun kegiatan seperti ini dapat dimanfaatkan sebagai waktu istirahat sejenak agar dapat kembali produktif saat bekerja.

"Penting untuk setiap bisnis atau organisasi meluangkan sejenak waktu mereka, membuat team-building virtual agar karyawan dapat tetap terhubung dengan memaksimalkan digital collaboration tools, sehingga terhindar dari burn out dan kualitas bekerja dapat tetap terjaga," kata Pemilik media kreatif anak muda,Socio Kreatif, Fardi Yandi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya