Sempat Runtuh, Masjid Ini 'Disulap' Kokoh Bakal Tahan Gempa

Masjid Besar Nurul Hikmah di Lombok, NTB
Sumber :
  • ist

VIVA – Lafadz Alhamdulillah dan pujian kepada Allah tidak berhenti-henti dihaturkan oleh warga Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Masjid yang sempat hancur diguncang gempa bumi pada tahun 2018, kini berdiri kokoh di atas puing-puing reruntuhan masjid dengan konstruksi tahan gempa.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Hanya dalam hitungan beberapa bulan, dengan semangat gotong royong warga dan lain-lain, masjid berlantai dua ini sudah bisa digunakan oleh jamaah.

"Kami berterima kasih dan mengapresiasi karena berkat dorongan dari Artha Graha dan masyarakat, masjid ini bisa terbangun," ungkap Ketua Yayasan Masjid Besar Nurul Hikmah TGH Muhsin Muhtar pada peresmian masjid ini, Senin 13 Desember 2021.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Dalam acara peresmian tersebut, dihadiri juga oleh anggota Dewan Mustasyar PBNU & ulama besar NTB, TGH Lalu Turmudzi Badaruddin, Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva.

Selain itu, hadir pula tokoh politik Fahri Hamzah, pendiri Artha Graha Peduli Tomy Winata, Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Djohan Sjamsu, dan Denny Karter Febrianto.

Resmikan Masjidnya di Uganda, Ivan Gunawan Potong Sapi hingga Bagi-bagi Hijab, THR dan Alquran

TGH Muhsin Muhtar menyampaikan apresiasi atas kepedulian pendiri Artha Graha Peduli, Tomy Winata yang telah membantu pembangunan masjid ini.

"Pohon-pohon kurma yang ditanam di areal halaman masjid ini dari Arab yang  merupakan sumbangan kawan-kawan umat Hindu. Pohon-pohon kurma ini juga ditanam di Vihara. Artinya apa, ini menandakan bentuk kerukunan umat beragama sesuai dengan makna orang KLU, bahwa kami adalah satu masyarakat KLU," katanya.

Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu bersyukur dan berterima kasih atas terbangunnya masjid tersebut. Bahkan, dirinya menyebut masjid tersebut menjadi masjid  terbaik di wilayah tersebut.

"Syukur Alhamdulillah melalui Artha Graha Peduli mengamalkan sebagian rezekinya untuk pembangunan rumah ibadah. Saya mengajak semua pihak bisa membantu pembangunan infrastruktur di sini. Pasca gempa 2018, belum seluruhnya pembangunan infrastruktur seperti rumah ibadah dan rumah warga dapat terbangun. Masih ada dua masjid besar yang belum selesai," katanya.

Hal senada juga disampaikan anggota Dewan Mustasyar PBNU dan ulama besar NTB TGH Lalu Turmudzi Badaruddin yang berharap pembangunan masjid tersebut tidak hanya berhenti sampai di situ.

"Sebagai simbol keberagaman dan kerukunan antar umat beragama, mari kita jaga dan rawat bersama-sama," ujar TGH Lalu Turmudzi Badaruddin.

Staf Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin mengapresiasi atas apa yang dilakukan Artha Graha Peduli yang membantu pemerintah daerah dan masyarakat untuk membangun kembali masjid di wilayah itu usai bencana gempa bumi.

"Kita harus berterima kasih dan mengapresiasi ini semua. Pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten pasti mendukung," jelas Ali Mochtar Ngabalin.

Ketua Umum Artha Graha Peduli, Heka Hertanto mengatakan alasan Artha Graha Peduli membangun masjid selain sebagai tempat berdoa, masjid memiliki fungsi dan kegunaannya yang lain yaitu tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat.

"Masjid merupakan tempat kaum Muslimin untuk berkonsultasi, mengkajikan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan. Masjid tempat membina keutuhan ikatan jemaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama," jelasnya.

Heka mengisahkan pada 5 Agustus 2018 saat terjadi gempa. Kami langsung dipanggil oleh Pak Tomy Winata. Apa yang kita bisa bantu sambil meminta coba di survei dulu.

"Kata Pak Tomy ketika itu, saya mau bangun masjid di Lombok, sehingga tepat pada 18 November dengan konstruksi tahan gempa yang direkomendasikan Kementerian PUPR, kita memulai peletakan batu pertama dan 8 bulan kemudian pada 2019 masjid ini tuntas dikerjakan, namun karena COVID-19 sehingga pada 2021 ini baru kita bisa diserahkan dan diresmikan,"  pungkasnya.

Pembangunan masjid ini diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan telah memenuhi standar prosedur analisis teknis dan analisis struktur yang dikukuhkan melalui surat kementerian PUPR bernomor UM-03-04/SATGASLAK-LB/064/2018.

Masjid Besar Nurul Hikmah merupakan simbol kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Utara. Hal ini ditandai dengan ditanamnya sejumlah pohon kurma dari hasil sumbangan sejumlah umat beragama di wilayah itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya