Menciptakan Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

Ilustrasi penyandang disabilitas/kaum difabel.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Saat ini, banyak pelatihan yang bisa diikuti para penyandang disabilitas untuk bisa berdaya dan siap bersaing di dunia kerja, meski memiliki keterbatasan. Salah satu yang baru saja diselenggarakan adalah program pendampingan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) disabilitas dari berbagai wilayah di Indonesia, BANGGA.

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

BANGGA digelar beberapa waktu lalu, bertepatan dengan momen Hari Disabilitas Internasional yang dicanangkan oleh World Health Organization (WHO) pada 3 Desember 2021, oleh PermataHati bersama mitra strategisnya, Precious One. 

Program pendampingan UMKM disabilitas BANGGA telah diadakan sebanyak dua kali selama masing-masing dua bulan dan telah menjangkau 37 peserta penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Indonesia. Bisnis yang dijalankan para peserta ini pun beragam, mulai dari kuliner, kopi, kerajinan, kesehatan dan kecantikan, hingga jasa pendidikan.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Selama mengikuti program, peserta UMKM disabilitas mendapatkan kelas-kelas pengayaan strategi bisnis, seperti branding, proses bisnis, fotografi produk dan pengelolaan finansial bisnis, serta pembinaan intensif dari mentor sesuai dengan bidang bisnis yang mereka jalankan. 

Beberapa mentor yang turut memberikan pelatihan adalah Handoko Hendroyono selaku pendiri sejumlah platform kreatif, seperti Kebun Ide, M Bloc Space dan Filosofi Kopi, lalu koki ternama jebolan MasterChef, Desi Trisnawati, kemudian Laras Anggraini, pendiri fashion brand lokal bernama Smitten by Pattern hingga Markus Kristianto, seorang konsultan senior di Qando Qoaching yang juga dikenal sebagai figur disabilitas yang sangat menginspirasi.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Mereka juga bekerja sama dengan Thisable dalam memberdayakan penyandang disabilitas dengan menyediakan kesempatan pelatihan vokasional dan kesiapan kerja bagi lebih dari 30 penyandang disabilitas di area Jakarta. Pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan barista, telesales dan hospitality.

Peserta yang terpilih melalui proses rekrutmen ketat ini mendapatkan pelatihan selama satu minggu, dilanjutkan dengan kesempatan magang secara profesional sesuai dengan bidang pelatihan yang mereka jalankan. 

Ilustrasi penyandang disabilitas.

Photo :
  • Pixabay/Stevepb

Kerja sama ini juga mencakup pemberian beasiswa bagi penyandang disabilitas yang duduk di bangku kuliah, serta pemberian alat bantu mobilitas bagi yang membutuhkan. 

Kedua program ini merupakan bagian dari PermataBRAVE, People with Disabilities Empowerment Program yang diluncurkan PermataHati pada September 2021 lalu, untuk membangun dan meningkatkan ekosistem yang inklusif untuk seluruh penyandang disabilitas di Indonesia.

“Misi kami menjadi agen perubahan untuk komunitas penyandang disabilitas dan berkomitmen dalam mendukung mereka agar lebih berdaya, siap bersaing dan memiliki hidup yang lebih maju," ujar Richele Maramis, Head of Corporate Affairs PermataBank dalam keterangannya, Jumat, 24 Desember 2021.

Menurut Richele Maramis, sejak lahirnya PermataBRAVE tahun 2017, pihaknya telah menyelenggarakan berbagai program edukasi literasi keuangan dan pengembangan kompetensi bagi komunitas penyandang disabilitas. 

"Tahun ini, melalui program berkelanjutan People with Disabilities Empowerment di bawah payung PermataBRAVE telah memperkuat komitmen kami untuk semakin banyak memberdayakan penyandang disabilitas, dan berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan Indonesia yang setara," tambahnya.

Deka Kurniawan, Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas turut menyambut baik pelaksanaan program ini. Dalam sambutannya saat menghadiri acara kelulusan dan apresiasi peserta BANGGA Batch II, ia mengatakan bahwa membangun lingkungan masyarakat yang setara bagi siapa pun adalah tanggung jawab kita semua.

"Kami sangat mengapresiasi langkah ini yang memberikan kesempatan pengembangan kapabilitas diri bagi komunitas disabilitas. Kami berharap program ini benar-benar tepat sasaran, menjadikan para pesertanya benar-benar berdaya, dan bisa membuktikan bahwa perbedaan karena disabilitas tidak perlu menjadi halangan untuk meraih kesuksesan," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya