Kisah Nabi Yakub, Dibenci Saudaranya hingga Menjadi Nabi dan Menikah

Kisah Nabi Yakub
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kisah Nabi Yakub AS menjadi salah satu kisah nabi yang perlu diketahui oleh umat Islam dan menjadi pelajaran hidup yang dapat diteladani. Nani Yakub AS merupakan putra dari Nabi Ishaq AS dan ibunya Ribka serta cucu dari Nabi Ibrahim AS. Dirinya terlahir sebagai kembar bersama saudaranya yang bernama Esau. 

Hakim MK Sentil Paspampres, Pria Ngaku Nabi Ditangkap, dan PKS Tak Hadir

Kedua anak Nabi ishaq AS tersebut diharapkan menjadi penerus kakeknya, Nabi Ibrahim AS untuk berdakwah dan mengamalkan perbuatan baik serta menyebarkannya. Oleh karena itu, Nabi Ishaq AS mengajarkan kepada anak-anaknya tentang agama dan agar menjalankan perintah-perintah Allah SWT serta memberikan nasihat-nasihat agar menjadi hamba yang selalu beriman dan bertawakal kepada Allah SWT. 

Namun ternyata hanya Nabi Yakub AS sajalah yang menjalankan apa yang diajarkannya, sementara saudaranya Esau berbanding terbalik dimana ia tidak mengamalkan kebaikan dan memiliki sifat yang iri, dengki, sombong dan suka pamer. 

Pria di Tebing Tinggi yang Ngaku Nabi Mau Bubarkan Islam jadi Tersangka dan Ditahan

Kisah Nabi Yakub AS dibenci saudara kembarnya

Ilustrasi Nabi Yusuf.

Photo :
  • U-Report
Kata Polisi soal Jannes Pria yang Ngaku Nabi Minta Agama Islam Dibubarkan

Ketika beranjak usia remaja, Yakub dan Esau sering sekali bertengkar. Yakub lebih sering mengalah dari kakaknya Esau yang selalu merasa paling benar dan tidak mau mengalah meskipun ia bersalah. Nasihat-nasihat yang diberikan Nabi Ishaq AS kepada kedua anaknya juga hanya didengar oleh Yakub saja sedangkan Esau tida mendengar nasihat dari ayahnya tersebut. 

Maka dari itu Nabi Ishaq AS dan istrinya mulai memikirkan tentang ajaran agama Allah SWT yang seperti cocok dengan sifat yang dimiliki oleh Yakub. Karena Nabi Yakub AS memiliki sifat yang saleh dan melakukan perbuatan yang terpuji. 

Pertengkaran antara Yakub dan Esau semakin sering terjadi saat mereka beranjak dewasa. Esu diketahui sering sekali mengejek adiknya tersebut namun Yakub tetap sabar dan tidak pernah membalasnya. HIngga suatu ketika Yakub sudah merasa tidak tahan dan mengadukannya kepada Nabi Ishaq AS atas apa yang telah dilakukan kakaknya. 

Nabi Ishaq AS yang mendengar hal itu kemudian menasihati Esau karena sikapnya yang tak kunjung berubah dengan kebiasaan buruknya. Setelah itu Nabi ishaq pun merencanakan Esau untuk segera dinikahkan agar sifatnya dapat berubah menjadi lebih baik setelah memiliki istri. Akhirnya Esau pun dinikahkan dengan perempuan yang ia percayai. 

Ternyata meskipun sudah menikah dan hidup berumah tangga, sifat buruk Esau tidak pernah berubah. Ia masih tetap mengejek Yakub bahkan menghina dan mengancamnya. Yakub pun mulai kembali menceritakan hal tersebut kepada ayahnya. Nabi ishaq AS pun kemudian mulai berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar Yakub dapat mewarisi sifat kenabian yang dimilikinya dan juga berdoa agar Yakub dapat memiliki keturunan yang menjadi nabi dan raja. 

Kisah Nabi Yakub AS dititipkan dan perjalanannya ke Irak

Ilustrasi Nabi Muhammad SAW.

Photo :
  • U-Report

Karena sifat Esau yang sangat tidak menyukai Nabi Yakub AS, maka akhirnya Nabi Ishaq AS berencana menitipkan Nabi Yakub AS ke Irak tempat saudara istrinya  tinggal yakni Syekh Labban agar Nabi Yakub AS tidak diganggu lagi oleh saudaranya Esau. Nabi Ishaq AS pun mulai membicarakan rencananya tersebut kepada sang istri. 

Karena Nabi Yakub AS adalah anak yang taat kepada orang tuanya, saran rencana itu pun diterima olehnya. Saat akan menitipkan anaknya, Nabi Ishaq AS berpesan agar anaknya dapat terus belajar ilmu agama di rumah pamannya tersebut. Beliau juga berpesan untuk berhati-hati saat menyusuri jalan menuju Irak. 

Nabi Yakub AS pun mulai berangkat dan ia harus melewati gurun pasir sahara yang sangat luas dalam perjalanannya. Perjalanannya dilakukan pada malam hari untuk menuju Irak, sedangkan siang harinya ia gunakan untuk beristirahat. Dengan rasa percaya dan kesabarannya, Nabi Yakub AS percaya bahwa ia akan segera sampai ke Irak. Perjalanan panjang ini menjadi ujian pertamanya yang diberikan oleh Allah SWT. 

Kemudian Nabi Yakub AS mulai merasa sangat lelah hingga ia mencari tempat untuk beristirahat dengan nyaman dan bisa tidur dengan pulas. Ketika tertidur, Nabi Yakub AS bermimpi bahwa di masa kehidupan akan penuh dengan rezeki dan kedamaian hingga berkeluarga dan memiliki anak cucu. Bahkan mampu mendirikan kerajaan besar dan sejahtera. 

Setelah terbangun dari tidurnya ia pun melanjutkan perjalanannya menuju Irak. Selama perjalanan mimpi yang datang kepadanya terus terpikirkan oleh Nabi Yakub AS. Hingga tak lama kemudian dirinya mendengar sebuah suara yang datang dari malaikat Jibril yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepadanya. 

Setelah itu Yakub diangkat menjadi seorang nabi dan rasul oleh Allah SWT. Nabi Yakub AS ditugaskan untuk menyebarkan kebenaran kepada umat manusia untuk menyembah Allah SWT.  Nabi Yakub AS juga diwariskan oleh Allah SWT Baitul Maqdis yakni kehidupan yang bahagia dan pekerjaan yang sangat besar untuknya dan keturunannya nanti.

Mendengar hal tersebut, rasa lelah yang tadinya dirasakan oleh Nabi Yakub AS pun seketika hilang. Nabi Yakub AS seperti kembali berenergi dan berjalan dengan cepat agar sampai ke Irak dengan segera mungkin. 

Kisah Nabi Yakub AS sampai di Irak dan menikah

Ilustrasi Siti Zulaikha dan Nabi Yusuf.

Photo :
  • U-Report

Akhirnya Nabi Yakub AS sampai di Irak setelah beberapa hari melakukan perjalanan. Nabi Yakub AS kemudian diantar oleh putri pamannya Rahil ke rumah pamannya. Kemudian saat sampai di rumah pamannya is memberikan surat yang dibawakan oleh Nabi Ishaq untuk diberikan kepada Syekh Labban. Isi surat tersebut adalah keinginan Nabi Ishaq AS yang ingin menjodohkan Nabi Yakub AS dengan salah satu putri dari Syekh Labban.

Sebelum menikahkan Nabi Yakub AS dengan putrinya, Syekh Labban memberi syarat kepada dirinya. Syarat tersebut berupa Nabi Yakub AS harus menjadi penggembala kambing selama tujuh tahun yang nantinya akan menjadi mas kawin pernikahan. 

Setelah itu Nabi Yakub AS ditanya ingin menikahi putrinya yang mana san ia menjawab ingin menikahi Rahil. Namun hal itu tidak dapat dilakukan apabila ia tidak menikahi kakaknya lebih dulu. Karena hukum adat yang berlaku bahwa tidak boleh melangkahi kakak untuk menikah.

Nabi Yakub AS pun menyetujui segala persyaratan yang diberikan oleh Syekh Labban. Setelah itu Nabi Yakub AS pun memohon doa kepada Allah SWT agar mengabulkan keinginan ayah dan ibunya yang ingin menikahkannya dengan putri Syekh Labban. 

Nabi Yakub AS pun akhirnya dapat menikah dengan Laya putri Syekh Labban setelah dirinya menggembala selama tujuh tahun. Kemudian Nabi Yakub AS melakukan ujian yang kedua untuk menikahi Rahil dengan menggembala kambing dan ujian tersebut juga berhasil dilakukannya. 

Kisah Nabi Yakub AS Memiliki 4 Istri

Kisah nabi dan sahabatnya.

Photo :
  • U-Report

Kedua putra Syekh Labbasn pun menjadi istri dari Nabi Yakub AS. Keduanya Laya dan Rahil sangat senang dan menilai suaminya sangat baik. Hingga keduanya ingin membalas kebaikan tersebut dengan sepakat menikahkan Nabi Yakub AS dengan kedua pembantunya yang bernama Balhah dan Zulfah. 

Syekh Labban yang mendengarnya pun terkejut  dengan keputusan Laya dan Rahil. Namun akhirnya Nabi Yakub AS diizinkan untuk menikah dengan kedua pembantunya itu. Kebahagiaan pun dirasakan oleh Laya dan Rahil karena dapat memberikan hadiah untuk Nabi Yakub AS.

Nabi Yakub dikaruniai 12 orang anak dari keempat istri tercintanya. Dari istrinya Laya Nabi Yakub AS dikarunaik enam orang anak yang bernama Syam’un, Rawbin, Lewi, Yahuda, Yazakir dan Zabulan. Sementara dari istri kedua yakni Rahil dikaruniai dua orang anak yang bernama Benyamin dan Yusuf. Dari Istri ketiga yakni Zulfa dikaruniai dua orang anak bernama Kan dan Asyar. Sedangkan dari istri yang terakhir dikaruniai dua orang anak, bernama Daan dan Nafta.

Desain Peringatan Maulid Nabi Muhammad Oleh Ahmad Alfariqi

Luar Biasa, Ternyata Ini Tugas Nabi Muhammad SAW Diutus ke Dunia

Ternyata tugas mulia yang utama dari Nabi Muhammad SAW ini sejatinya bukan diperintah untuk membuat semua orang yang ada di dunia menjadi pemeluk agama Islam tapi rahmat.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2024