Milenial Berpotensi Besar Jadi Pelaku Bisnis Waralaba Indonesia

Ilustrasi bisnis online.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Bagi mereka yang ingin menjadi wirausaha namun tak mau pusing dengan konsep dan segala kebutuhannya, bisnis waralaba atau franchise menjadi pilihan. Produk yang ditawarkan semakin bervariatif karena kreatifitas para pebisnis muda. 

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Berdasarkan penelitian Asian Pacific Young Enterpreneurs Survey 2021, 72 persen generasi Z dan milenial di Asia Pasifik ingin menjadi pengusaha. Mereka bahkan disebut lebih berani mengambil risiko.

Milenial dan generasi Z mendominasi sebagai pelaku bisnis. Kebanyakan mereka memilih bisnis franchise karena sistem bisnis yang sudah terbangun dan praktis. Profesi sebagai pekerja kantoran atau menjadi pegawai negeri sipil tak lagi menjadi idaman kaum muda. 

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Berdasarkan survey yang dilakukan perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition menunjukkan hampir 9 dari 10 atau 87 persen responden percaya bahwa usia terbaik memulai bisnis adalah di bawah 40 tahun. Rata-rata usia terbaik yakni 27 tahun. 

Kini banyak brand franchise yang dimiliki oleh para milenial, di antaranya MangGang Beef Grilled Bowl, Kopi Anak Monopole, Sour Sally Group, Raja Se’i, Burger Bangor, Bakso Aci Akang dan masih banyak lagi.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Pergeseran tren peluang bisnis

Ilustrasi bisnis

Photo :
  • pixabay

Pandemi telah banyak mengubah gaya hidup seseorang, bisnis makanan dan minuman menjadi bisnis emas yang paling banyak dilirik milenial. Konsumen kini lebih menyukai layanan pesan antar untuk mendapatkan makanan yang diinginkannya. Kebiasaan konsumen ini membuat bisnis dan makanan dengan layanan pesan antar berbasis online tidak terlalu terdampak pandemi.

Meski bisnis baru bermunculan dan didukung dengan pemasaran online, bukan berarti bisnis konvensional mati. Beberapa bisnis konvensional seperti jasa pengiriman ekspedisi dan logistik, jasa laundry, air mineral isi ulang, jasa konsultan, jasa manajemen parkir, jasa manajemen hotel dan lain sebagainya terus berkembang. 

Berkembangnya bisnis berbasis waralaba membuat rantai pasokan di berbagai jenis ikut berkembang. Contohnya seperti bisnis peralatan dapur modern, peralatan kedai kopi, penyedia bumbu masak siap saji, jasa ‘cloud kitchen’ atau ‘ghost kitchen’. Cloud kitchen atau ghost kitchen merupakan bisnis model dapur bersama yang menyediakan fasilitas untuk memproduksi makanan dari berbagai merek kuliner.

Hakikatnya, penawaran bisnis waralaba tidak akan pernah habis. Bisnis waralaba mengkloning bisnis yang sudah terbukti sukses, sehingga risiko bisnisnya dapat ditakar dan relatif terkendali. Tidak memiliki resiko besar seperti bisnis yang dirintis dari awal. 

FLEI Expo 2022.

Photo :
  • Istimewa

Minggu, 5 Juni 2022 menjadi hari terakhir penyelenggaraan Franchise & License Expo Indonesia 2022 atau FLEI 2022. Digelar selama tiga hari dari 3 Juni 2022 di di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), gelaran ini mengusung tema 'Getting Back To Growth' dan mnjadi One Stop Solution for Business Opportunity Seekers alias
memberikan peluang bagi pelaku bisnis masa kini.

FLEI adalah sebuah pameran berbasis ekosistem peluang bisnis, yang membantu mempertemukan antara pemilik waralaba dan calon pewaralaba, serta menciptakan koneksi, membangun komunikasi, menemukan peluang, mengambil keputusan memulai usaha atau meningkatkan pendapatan.

FLEI diharapkan bisa menambah wawasan baru, sekaligus memberikan update terkini seputar dunia waralaba dan berbagai peluang bisnis lainnya agar dapat menumbuhkan pelaku usaha baru di Indonesia. Moto ‘Temukan Peluangmu’ menyiratkan pesan kuat agar pebisnis muda berani mengambil keputusan penting untuk berwirausaha.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya