Kisah Bule Pemabuk, Peluk Islam Karena Penjual Kebab

James Abbot.
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Renung Kalbu.

VIVA – James Abbot lahir dan dibesarkan dalam keluarga Kristen. Hingga akhirnya pada usia 16 tahun, kedua orangtuanya berpisah dan membuat dirinya mencari Tuhan. James tertarik dengan kisah Nabi Musa, dari temannya yang seorang Yahudi.  Dia pun menjadi Yahudi dengan arahan temannya. Lalu, bagaimana kisah James hingga akhirnya memeluk Islam?

2 Mahasiswa Psikologi Islam IAIN SAS Babel Raih Prestasi Peneliti Muda Terbaik di KNPMPI 2024

James akhirnya melakukan berbagai ajaran Yahudi. Dia juga berkurban atau melakukan persembahan yang telah dia pelajari ketika menjadi Yahudi. Namun, sejak kecil James sudah tertarik dengan kepercayaan monoteisme, yaitu percaya hanya dengan satu Tuhan saja. 

Suatu hari, pada saat James masih suka menjadi peminum atau pemabuk, pria bule ini melihat gerobak penjual kebab parkir di sebelah bar. James bertanya pada penjualnya yang diketahui bernama Hussein, apakah dia seorang Muslim

No Place to Pray for Muslim Workers in This Italian City

Hussein pun balik bertanya pada James, apakah dia seorang Muslim. James menjawabnya tidak dan iseng menanyakan apakah dia yang berkulit putih dan telah melakukan banyak dosa bisa memeluk Islam?

Ustaz Adi Hidayat Larang Penggunaan Sajadah Empuk Saat Salat, Ini Alasannya

"Dan dia bilang, 'ya oke itu bagus' dan dia bilang 'ada seorang pria di London yang sepertiku, dia sangat pintar dan berpengetahuan tentang ajaran Islam lebih dari dirinya, dan dia berkata 'kembali besok kita akan bertemu orang ini'," cerita James dalam video yang diunggah di Youtube Renung Kalbu, dikutip VIVA, Senin 13 Juni 2022. 

James pun tidak langsung percaya begitu saja. Dia berpikir, bisa saja orang yang dimaksud oleh Hussein adalah seorang teroris, seorang Muslim yang sangat berpengaruh di London.  Karena alasan itulah, James akhirnya tidak kembali pada malam yang dijanjikan. 

"Tetapi saya kembali pada malam berikutnya dan kami benar-benar bertemu temannya, kemudian ternyata pria itu sangat baik dan bukan teroris. Dan ya jadi saya bersyahadat dengannya," kata dia. 

James kemudian diperkenalkan dasar-dasar Islam oleh Hussein. Si penjual kebab itu mengatakan bahwa hal yang paling penting saat menjadi mualaf, salah satunya adalah salat

"Dia mengajarkan kepadaku bagaimana untuk rukuk dan sujud dan cara wudhu yang dilakukan sebelum salat. Dan saya mulai mempelajari ini, sesuatu yang kugunakan untuk kembali setiap malam ke tempat dia bekerja," tuturnya. 

Sambil mempersiapkan dagangannya, Hussein kerap menceritakan tentang hadis Nabi. Hingga akhirnya, dia dan Hussein bersahabat. James kini menjadi Muslim yang taat dan selalu menjaga tutur katanya dan selalu menyebut asma Allah SWT dalam setiap perkataannya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya