Menantang Tuhan hingga Jatuh Miskin, Begini Proses Ayah Penyanyi Top Inggris Ini Masuk Islam

Rahim Jung
Sumber :
  • Instagram

JAKARTA – Rahim Jung, ayah dari penyanyi asal Inggris Harris J. Lahir dari seorang ibu ateis dan ayah seorang Muslim namun tidak begitu religius. Rahim kecil tumbuh sebagai seseorang yang meragukan keberadaan Tuhan dan tidak percaya pada agama apapun. 

Kisah Inspiratif dari Anak Santri, Ciptakan Produk Pangan untuk Solusi Kesehatan

Lantas bagaimana dekat dengan Islam? Hal ini bermula saat Ramadhan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Saya sedang berada di dalam sebuah pesta dengan musik dan semua orang yang ada di pesta itu. Dan saat itu ada paman saya yang baru saja mengenal islam dan saat itu bulan Ramadhan. Saya saat itu tidak tau apa itu Ramadhan," kata dia mengutip tayangan YouTube Osman Lion.

Momen Mahalini Minta Izin Menikah Secara Islam ke Keluarganya

Pamannya kemudian mengetuk pintu tempat pesta itu berlangsung dan mengetahui keberadaan Rahim Jung di sana. Pamannya kemudian memanggil Rahim untuk mengajaknya datang ke masjid malam itu.

Namun, saat itu Rahim menolak lantaran dia sedang bersama teman-temannya. Dia bahkan meminta pamannya untuk datang di lain hari.

Kisah AO PNM, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga

"Tapi dia bilang malam ini, saya kekeh tetap bilang saya tidak bisa pergi, dan saya tidak tau malam itu malam Lailatur Qadar dan dia langsung membawa saya ke masjid setempat," ucap Rahim Jung mengenang masa itu.

Datang ke masjid itu, tapi ternyata tidak membuat Rahim Jung solat. Dirinya hanya duduk di bagian belakang. Di saat itu dirinya sempat merasakan bagaimana kekuatan doa Qunut saat itu.

"Saya bilang Tuhan dengar, saya tidak pernah tau apakah Engkau ada di sana. Tapi saya mau kasih tau bahwa saya tidak akan melepaskan gaya hidup saya. Hidup saya sudah terlalu enak. Saya bilang kalau Engkau menginginkan ini untuk saya maka Engkau harus berbuat sesuatu," kata dia. 

Setelah dia berbicara seperti itu, kehidupannya mulai berubah drastis menurun. Sampai dia merasa takut akan kehilangan akalnya, dirinya tidak dapat bekerja, hingga kariernya pun hancur.

Suatu hari, diceritakannya salah satu sepupunya dari pamannya itu membawanya untuk bertemu seorang Imam. Saat itu Imam tersebut, katanya terus mengatakan hal yang sama kepadanya.

"Bepergian tanpa tujuan yang jelas dan saya merasa begitu. Saya terus berjalan tetapi saya tidak tau mau kemana, tidak tau apa tujuan hidup saya," tutur Rahim Jung.

Hingga suatu saat dirinya yang tengah tertidur kemudian merasakan seperti sedang melayang di tengah alam semesta tanpa apa-apa. Tidak tau siapa dirinya, tidak tahu kemana dirinya akan pergi, tidak tau apa yang terjadi. Dia hanya merasakan krisis dalam diri.

Sampai pada satu waktu dia membuka Al Quran dan Allah menjawab kegelisahannya dalam sebuah ayat. 

"Untuk pertama kalinya saya berdoa, dan saya tidak tau apa yang saya katakatan. Saya tidak tau apa yang saya lakukan. Saya bilang 'Ya Tuhan tolong bantu aku'. Saya bahkan membuka Al Quran pertama kalinya dan saya ingat salah satu ayat terpenting dalam hidup saya sampai hari ini 'Kesulitan yang kamu alami ini pasti akan berakhir' Itu akan berakhir dan saya berpegang pada ayat itu," jelas Rahim Jung.

Dia kemudian mulai tertarik membaca Al Quran. Al Quran inilah yang menjadi alasan Rahim memeluk islam. 

"Bagi saya hal yang membuat saya (masuk islam) tanpa keraguan adalah Al Quran. Semakin kita membaca Al Quran semakin banyak kita mencari tahunya dengan sains, matematika, komputer. Semakin kita analisis semakin ajaib semakin banyak keajaiban yang akan muncul dari Al Quran," kata dia. 

Namun, keimanannya kembali diuji. Ibunya yang tahu Rahim masuk islam, ibunya sangat marah dan kesal atas keputusannya. 

"Ibu saya sepanjang hidupnya, di hatinya selalu bertentangan dengan agama, keyakinan, dengan orang-orang beragama. Itu tidak berubah bahkan setelah 15 yahun jika saya sedang solat lalu dia kebetulan lewat dia seperti 'aaah'," ungkap Rahim Jung.

Rahim kemudian mengungkap ibunya kemudian mengalami sakit dan didiagnosa kanker. Ibunya memintanya datang menemuinya untuk berbicara hal serius. Dia bilang kalau dia meninggal ibunya ingin jenazahnya dikremasi.

Rahim yang mendengar itu tidak mempermasalahkannya. Apa pun yang diinginkan ibunya akan diturutinya. Namun di sisi lain, Rahim bertanya apakah ibunya tau bagaimana proses kremasi itu berlangsung.

"Akan ada orang yang akan mengambil jenazah ibu, kemudian menanggalkan semua pakaian ibu dan mereka akan menyuntikkan zat kimia untuk mengawetkan tubuh ibu. Mereka kan menata rias wajah, rambut, memakaikan ibu gaun,” ujar Harris.

“Dia kemudian bertanya apa alternatif lainnya. Saya biang putra ibu akan membawamu dan tidak akan ada orang yang melihat ibu, dan harga dirimu akan terjaga sepanjang waktu. Jenzah ibu akan dibawa ke pemakaman, dan putri-putrimu akan memandikanmu," kata dia.

Hingga suatu hari, kata Rahim ibunya menginginkan hal yang seperti dikatakan Rahim. Namun masalahnya ibunya saat itu belum seorang muslim tapi ingin dimakamkan secara muslim.

Rahim mengaku bingung bagaimana membuat ibunya untuk bersyahadat. Hingga saat waktu putra Rahim berbincang dengan neneknya selama lima jam, dan ternyata ibunya mengucap syahadat kala itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya