Apa yang Harus Dilakukan Istri Ketika Suami Marah? Begini Jawaban Aisah Dahlan

Ilustrasi pria marah
Sumber :
  • Pixabay

VIVA LIFESTYLE –Pertikaian antar suami istri adalah hal wajar. Namun pertikaian itu menjadi tidak wajar jika sudah melakukan tindakan kekerasan hingga mengancam nyawa pasangan.

Terpopuler: Artis Keturunan Darah Biru sampai Proses Kelahiran Anak Perempuan Alyssa Soebandono

Berbicara mengenai pertikaian antara suami istri, ada sejumlah tipe pasangan ketika bertengkar. Ada suami yang lebih suka mendiamkan istri ketika bertengkar. Ada pula suami yang melontarkan amarah mereka secara verbal. Scroll lebih lanjut ya.

Lantas apa yang perlu dilakukan istri ketika menghadapi suaminya yang marah? Terkait hal ini, dr. Aisah Dahlan angkat bicara. Hal pertama dan utama yang perlu dilakukan istri adalah diam.

Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli

"Diam, diam dulu karena laki-laki sebetulnya otak emosi di tengah. Cuman pada laki-laki pada saat emosi negatif yang mana marah, emosi, kesal itu mempengaruhi otak kanan saja. Karena itu, pada saat laki-laki marah, sikapnya akan seperti reptil, langsung kayak mau fight. atau tiba-tiba kabur,"kata dr. Aisah Dahlan dikutip dari tayangan YouTube dr. Richard Lee.

Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat

dr. Aisah Dahlan mengungkap bahwa emosi pada laki-laki hanya mempengaruhi satu sisi otak kanannya saja. Sehingga dia masih bisa menjalankan keseharian secara normal lantaran otak kirinya masih bisa berfungsi dengan baik . 

Beberapa keseharian yang bisa dijalankan pria ketika emosinya meluap, kata dr. Aisah adalah ketika suami dihadapkan pada situasi anak sedang sakit dan masuk ke ruang ICU. Suami masih  tetap bisa bekerja bahkan melakukan rapat di kantor. 

dr Aisah Dahlan

Photo :
  • YouTube

Meski begitu, dijelaskan oleh dr. Aisah bahwa suami akan tetap khawatir ketika tau anaknya dirawat dan masuk ke ICU. Namun lantaran emosi hanya mempengaruhi otak kanannya, sehingga suami masih bisa menjalankan sejumlah pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

"Misalnya, laki-laki saat sedih karena anak sakit masuk icu, bapak-bapak masih bisa rapat karena otak kiri tidak terganggu. Buat perempuan lain lagi, kalau emosi yang berdampak kiri kanan seluruh otak. Kita sedih keliatan dari wajah, omongan kita," kata dia.

dr. Aisah menambahkan,"Tetapi di sisi lain, kita merasa suami tidak ada perasaannya. Padahal suami sama-sama sedihnya, sama khawatirnya, cemasnya. Hanya otak kirinya tidak terganggu," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya