Sebuah Perusahaan Pindah ke Daerah Terpencil, Alasannya Biar Karyawan Resign
- Welp Magazine
China – Sebuah perusahaan periklanan di Tiongkok diduga telah memutuskan untuk memindahkan kantornya ke daerah pegunungan terpencil dengan tujuan mendorong karyawan agar mengundurkan diri dan menghindari pembayaran kompensasi.
Dilansir dari Oddity Central, Jumat, 26 Januari 2024, tindakan pemindahan kantor ke daerah pedesaan yang terpencil di Provinsi Shanxi, Tiongkok, ini dianggap sebagai strategi yang ekstrem untuk memaksa karyawan resign, dengan keterbatasan akses transportasi menjadi salah satu faktor utama dalam upaya tersebut.
Tudingan tersebut dikeluarkan oleh seorang mantan karyawan. Ia juga mengungkapkan sebagian besar stafnya memilih meninggalkan perusahaan karena kondisi kerja yang baru.
Kabar pemindahan kantor ke pegunungan terpencil ini pun menjadi sorotan banyak netizen. Bahkan, tak sedikit pula yang mengaku heran atas pemindahan kantor tersebut
Perjuangan Menuju Kantor Perusahaan
Pria yang dikenal sebagai Chang, mengungkapkan jika perusahaan sebelumnya hanya mengungkapkan akan melakukan perjalanan bisnis di Pegunungan Qinling. Namun, bukan hanya sementara, diketahui pula jika perjalanan tersebut merupakan perjalanan ke lokasi kantor yang baru.
Para karyawan pun harus melakukan perjalanan selama kurang lebih 2 jam dengan memakai kendaraan pribadi. Namun, tentu saja hal berbeda harus dilakukan bagi para karyawan yang memakai transportasi umum.
“Rekan-rekan saya yang tidak memiliki kendaraan harus bergantung pada bus yang berangkat setiap tiga jam dan kemudian berjalan tiga kilometer lagi melalui jalur pegunungan untuk mencapai kantor,” kata Chang
Ia juga mengungkapkan jika menggunakan taski dari stasiun terdekat membutuhkan biaya sekitar 60 yuan atau sekitar Rp 131.000, namun pihak perusahaan menolak untuk mengganti biaya tersebut.
Pindah Lagi Ketika Karyawan Resign
Lokasi baru tersebut disinyalir tidak hanya terpencil namun juga minim fasilitas dasar. Bahkan, tak sedikit para karyawan yang harus ke desa terdekat hanya untuk menggunakan toilet umum.
Bahkan, banyaknya anjing liar di kawasan tersebut juga disebut tak aman. Namun meski ada banyak keluhan dari karyawan, manajemen menolak melakukan apa pun terhadap situasi tersebut.
Karena hal ini pula, 14 dari 20 karyawan memilih untuk mengundurkan diri. Namun, hanya empat hari kemudian, mereka terkejut saat mengetahui bahwa perusahaan tersebut telah pindah kembali ke Kota Xi’an dan secara aktif mencari karyawan baru.
Para mantan karyawan ini pun menuding jika mantan atasannya pindah kantor ke pegunungan agar karyawan berhenti dengan sendirinya dan tak perlu memberikan kompensasi.