Cara Terbaik Dampingi Perempuan Korban Kekerasan

ilustrasi
Sumber :
  • pixabay/counselling

VIVA.co.id – Salah satu penyebab para perempuan korban kekerasan enggan bersuara untuk melaporkan kasusnya, ialah stigma negatif yang diberikan oleh masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa perempuan yang mengungkap kasus yang menimpanya, sebagai membuka aib keluarga, atau menjatuhkan martabat keluarga.

Padahal, menurut Campaign Manager Lentera Lintas Indonesia, Sophia Hage, cara terbaik untuk membantu perempuan korban kekerasan, salah satunya dengan mendengarkan.

"Yang paling penting dan sederhana ialah mendengar dan tidak menghakimi," ungkap Sophia, saat ditemui di Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 8 Maret 2016.

Dia mengatakan, respons orang terdekat ketika mendengar cerita dari para perempuan korban kekerasan, akan sangat menentukan respons selanjutnya. Respons dan tanggapan yang salah justru akan membuat para korban semakin tersudutkan dan terstigmatisasi.

"Jadi, bagaimana dia melihat respon saya. Jadi mendengar,  tidak menghakimi dan selain itu, bisa mempunyai perspektif dia sebagai seorang korban," ungkap dia.

Lebih jauh, dia mengatakan, pemulihan terhadap perempuan korban kekerasan dimulai saat pertama kali korban mengungkapkan dan bercerita pada orang terdekatnya.

"Pemulihan itu dimulai pada saat cerita. Pada saat pertama kali dia bercerita mungkin bukan ke aktivis, dan polisi, tetapi ke orang terdekat," kata dia.

Ia melanjutkan, jika kita hanya melihat dari perspektif sebagai korban ini akan sangat signifikan. (asp)

Hannah Al Rashid Syok, Followernya jadi Korban Kekerasan
Ilustrasi Stop Kekerasan Terhadap Perempuan. Sumber (gambar) : shutterstock

Kekerasan Pada Perempuan Masih Tinggi, Berbagai Pihak Lakukan Ini

Tingginya kasus kekerasan pada perempuan tidak disertai dengan sumber daya kelembagaan yang memeadai hingga penyelesaian kasus tidak optimal.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2022