Kualitas Tidur Buruk, Hati-hati Gangguan Mental

Ilustrasi bangun tidur.
Sumber :
  • Pexels/Unsplash

VIVA – Gangguan tidur menimpa setidaknya 28 juta penduduk di Indonesia, dan insomnia menjadi gangguan yang paling banyak dialami. Jika hal ini tidak diatasi, maka tidak hanya masalah kesehatan fisik, mental Anda pun bisa terganggu.

Psikolog Aurora Lumbantoruan menjelaskan, gangguan tidur memiliki hubungan dua arah dengan gangguan mental. Diketahui bahwa 50 persen orang yang mengalami gangguan mental, cenderung mengalami gangguan tidur.

"Sekitar 90 persen orang depresi mengalami sulit tidur. Salah satu gejala gangguan mental memang termasuk kurang tidur atau pola tidur yang berubah," ujar Aurora kepada VIVA di Jakarta.

Ilustrasi kelelahan atau tidur di tempat kerja

Aurora menambahkan, mengalami waktu tidur yang berkurang membuat kita cenderung memiliki reaksi emosional yang meningkat. Hal negatif atau stresor yang muncul cenderung mendapat reaksi atau tanggapan yang berlebihan dibanding dengan yang cukup tidur.

"Gangguan tidur atau kondisi kurang tidur mengakibatkan peningkatan reaksi emosional. Reaksi emosional yang meningkat ini membuat seseorang rentan depresi," kata Aurora.

Hal ini disebabkan reaksi berlebihan membuat emosi yang tidak proporsional sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Kemudian bisa menimbulkan rasa bersalah hingga bertahan berhari-hari sehingga membuat rentan depresi.

Ilustrasi bangun tidur.

Kejiwaan Pembunuh Ayahnya Tidak Stabil, Polisi Belum Bisa Periksa
Ilustrasi bunuh diri loncat dari gedung.

Depresi, Pria Muda Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8 Apartemen

Warga apartemen awalnya mendengar seperti benda jatuh. Setelah dicek ternyata ada yang bunuh diri. Polisi yang sempat memeriksa saksi, menduga korban depresi.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2022